Obat Antibiotik

Fortum

Klikdokter, 27 Mei 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Fortum adalah obat yang diindikasikan untuk mencegah dan mengobati infeksi bakteri.

Pengertian

Fortum adalah obat yang memiliki kandungan berupa ceftazidime.

Ceftazidime adalah golongan antibiotik yang digunakan untuk mencegah dan mengobati infeksi akibat bakteri.

Obat Fortum termasuk ke dalam golongan cephalosporin generasi ketiga.

Artikel Lainnya: Benarkah Pendingin Udara Bisa Sebabkan Infeksi Paru?

Keterangan

Sebelum digunakan, perhatikan keterangan obat Fortum berikut:

  • Golongan: Obat Keras.
  • Kelas Terapi: Antibiotik.
  • Kandungan: Ceftazidime, 1 gram.
  • Bentuk: Serbuk Injeksi.
  • Satuan Penjualan: Vial.
  • Kemasan: Box, Vial @ 1 gram.
  • Farmasi: GlaxoSmithKline Manufacturing/ PT Glaxo Wellcome Indonesia.
  • Harga: -

Kegunaan

Fortum digunakan untuk mencegah infeksi bedah pada pasien yang menjalani operasi prostat dan mengobati infeksi bakteri berikut:

  • Infeksi paru-paru pada fibrosis kistik.
  • Meningitis.
  • Infeksi tulang dan sendi.
  • Infeksi intra-abdominal dengan komplikasi.
  • Infeksi kulit dan struktur kulit.
  • Terapi empiris pada demam neutropenia.

Artikel Lainnya: Siapa Saja yang Perlu Vaksin Meningitis?

Dosis dan Cara Penggunaan

Fortum adalah obat keras yang memerlukan resep dokter.

Secara umum, aturan penggunaan obat Fortum adalah sebagai berikut:

1. Pencegahan infeksi bedah pada orang yang menjalani operasi prostat

  • Dewasa: 1 g pada saat induksi anestesi, diulangi apabila perlu setelah pengangkatan kateter.
  • Lansia usia > 80 tahun: Dosis maksimal 3 g setiap hari.

2. Infeksi paru-paru pada fibrosis kistik

  • Dewasa: 100-150 mg/kgBB tiap 8 jam. Maksimal: 9 g setiap hari.
  • Lansia usia > 80 tahun: Dosis maksimal 3 g setiap hari.

3. Infeksi kulit dan struktur kulit, infeksi tulang dan sendi, infeksi intra-abdominal dengan komplikasi

  • Dewasa: 1-2 g tiap 8 jam.
  • Lansia usia > 80 tahun: Dosis maksimal 3 g setiap hari.

4. Meningitis bakterialis, terapi empiris pada demam neutropenia, pneumonia nosokomial

  • Dewasa: 2 g tiap 8 jam.
  • Lansia usia > 80 tahun: Dosis maksimal 3 g setiap hari.

5. Infeksi saluran kemih dengan komplikasi

  • Dewasa: 1-2 g tiap 8-12 jam.
  • Lansia usia > 80 tahun: Dosis maksimal 3 g setiap hari.

Cara Penyimpanan

Simpan pada suhu antara 20-25 derajat Celsius, dan terhindar dari cahaya.

Artikel Lainnya: Kenali Penyebab Infeksi Saluran Kemih

Efek Samping

Berikut ini efek samping penggunaan Fortum yang dapat terjadi:

  • Warna kemerahan pada bekas suntikan.
  • Ruam.
  • Gatal.
  • Demam.
  • Mual.
  • Sakit perut.
  • Muntah.
  • Diare.
  • Rasa kantuk yang berat.
  • Linglung.
  • Hilang kesadaran.
  • Berhalusinasi.
  • Kejang.
  • Otot yang berkedut.

Bila efek samping tidak membaik atau makin parah, segera hentikan penggunaan dan konsultasikan ke dokter.

Overdosis

Penggunaan Fortum yang melebihi anjuran dosis dapat menimbulkan gejala berikut:

Bila terjadi overdosis, berikan pengobatan simtomatik dan suportif oleh tenaga medis.

Artikel Lainnya: Fakta Tentang Antibiotik yang Anda Perlu Tahu

Kontraindikasi

Tidak boleh diberikan kepada orang yang alergi atau hipersensitif terhadap ceftazidime atau cephalosporins lainnya.

Interaksi Obat

Berikut adalah interaksi obat yang umum terjadi pada penggunaan obat Fortum:

  • Menaikkan nefrotoksisitas aminoglikosida.
  • Mengurangi efek terapi vaksin tifoid, vaksin BCG, serta natrum picosulfat.
  • Menaikkan efek anticoagulant vitamin K antagonist.
  • Menaikkan kadar serum dengan probenesid.

Kategori Kehamilan

Kategori B: Riset pada reproduksi hewan tidak menunjukkan bahaya pada janin. Namun, riset pada wanita hamil masih sangat terbatas.

Peringatan Menyusui

Fortum dapat terserap ke dalam ASI. Tetap konsultasikan pada dokter, dan gunakan dengan hati-hati.