Obat Saluran Kemih dan Prostat

Finasteride

Klikdokter, 16 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Finasteride digunakan untuk membantu mengobati pembengkakan prostat jinak, dan dapat juga digunakan untuk mengatasi kebotakan pada pria.

Pengertian

Finasteride adalah obat yang diproduksi oleh Combiphar. Finasteride termasuk kedalam kelompok obat 5-alpha reductase inhibitor, yaitu obat yang berfungsi untuk mengatasi pembengkakan kelenjar prostat pada pria. Kelenjar prostat pada pria biasanya membesar ketika mereka memasuki usia tua, kondisi ini sering dikenal dengan istilah pembesaran prostat jinak atau BPH (benign prostatic hyperplasia). Finasteride bekerja dengan cara menghambat enzim 5-alpha reductase yaitu menghambat perubahan hormon testosteron menjadi hormon dihidrotestosteron. Hormon dihidrotetosteron inilah yang menyebabkan terjadinya pembesaran kelenjar prostat dan atau rambut rontok. Jika kadar hormon berhasil dikurangi, maka dapat dengan mudah untuk mengeluarkan urine.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Obat untuk Gangguan Kandung Kemih dan Prostat
  • Kandungan: Finasteride 5 mg
  • Bentuk: Tablet Salut Selaput
  • Satuan penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 10 Strip @ 10 Tablet
  • Farmasi: Combiphar

Merk dagang yang beredar di Indonesia:
Finpro, Reprosid, Prostacom, Reprostom, Alopros.

Kegunaan

Finasteride digunakan untuk membantu mengobati pembengkakan prostat jinak, dan dapat juga digunakan untuk mengatasi kebotakan pada pria.

Dosis & Cara Penggunaan

Finasteride termasuk dalam golongan obat keras sehingga penggunaannya harus dikonsultasikan dengan dokter dahulu.

  1. Pembengkakan prostat jinak: 1 tablet (5 mg), diminum 1 kali sehari selama minimal 6 bulan.
  2. Mengurangi kebotakan pada pria: 1 mg, diminum 1 kali sehari selama minimal 3 bulan.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 20-25 ° C. Lindungi dari cahaya.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Finasteride yang mungkin terjadi adalah:

  • Pruritus (gatal yang bisa meliputi seluruh atau sebagian tubuh seseorang)
  • Urtikaria (biduran)
  • Angioedema (pembengkakan di bawah kulit yang disebabkan oleh reaksi alergi)
  • Terbentuk ruam
  • Disfungsi seksual

Kontraindikasi
Pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap Finasteride.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Finasteride ke dalam Kategori X:
Studi pada hewan atau manusia telah menunjukkan kelainan pada janin atau ada bukti risiko pada janin berdasarkan pengalaman manusia. Risiko penggunaan obat ini pada wanita hamil jelas melebihi manfaat yang diharapkan. Obat ini dikontraindikasikan pada wanita hamil dan wanita usia subur yang memiliki kemungkinan hamil.