Obat Demam

Fevrin

Klikdokter, 26 Des 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Fevrin yang mengandung Paracetamol ini dapat digunakan untuk meredakan rasa nyeri seperti nyeri kepala, nyeri haid, nyeri pada kaki, lainnya

Pengertian

Fevrin adalah obat yang memiliki komposisi Paracetamol ini termasuk kedalam kategori obat analgetik (pereda rasa nyeri). Fevrin dapat digunakan untuk meredakan nyeri otot, nyeri gigi, nyeri haid, serta dapat digunakan untuk menurunkan demam dengan cara menurunkan zat prostaglandin di dalam tubuh. Fevrin memiliki 3 sediaan yaitu kaplet, sirup dan drop.

Keterangan

  1. Fevrin Tablet
    • Golongan: Obat Bebas
    • Kelas Terapi: Analgetik dan Antipiretik
    • Kandungan: Paracetamol 500 mg
    • Bentuk: Tablet
    • Satuan Penjualan: Strip
    • Kemasan: Strip @ 10 Tablet
    • Farmasi: Armoxindo Farma.
  2. Fevrin Sirup
    • Golongan: Obat Bebas
    • Kelas Terapi: Analgetik dan Antipiretik
    • Kandungan: Paracetamol 120 mg/5 mL
    • Bentuk: Sirup
    • Satuan Penjualan: Botol
    • Kemasan: Box, Botol 60 mL
    • Farmasi: Armoxindo Farma.
  3. Fevrin Drops
    • Golongan: Obat Bebas
    • Kelas Terapi: Analgetik dan Antipiretik
    • Kandungan: Paracetamol 60 mg/0,6 mL
    • Bentuk: Drop
    • Satuan Penjualan: Botol
    • Kemasan: Box, Botol 15 mL
    • Farmasi: Armoxindo Farma.

Kegunaan

Fevrin dapat digunakan untuk meredakan rasa nyeri, seperti nyeri kepala, nyeri haid, nyeri pada kaki, nyeri otot, dapat digunakan untuk menurunkan demam.

Dosis & Cara Penggunaan

Fevrin merupakan obat bebas sehingga untuk pembeliannya tidak memerlukan resep Dokter.

  1. Fevrin Tablet
    • Dosis untuk anak 5-12 tahun: diminum 2-3x sehari ½ tablet sesudah makan.
    • Dosis dewasa: diminum 3-4 x sehari 1 tablet sesudah makan.
  2. Fevrin Sirup
    • Anak usia 9-12 tahun: 3-4 sendok takar (15-20 ml), diminum 3-4 kali sehari.
    • Anak usia 6-9 tahun: 2-3 sendok takar (10-15 ml), diminum 3-4 kali sehari.
    • Anak usia 2-6 tahun: 1-2 sendok takar (5-10 ml), diminum 3-4 kali sehari.
    • Anak usia 1-2 tahun: 1 sendok takar (5 ml), diminum 3-4 kali sehari.
    • Anak usia < 1 tahun: ½ sendok takar (2.5 ml), diminum 3-4 kali sehari.
  3. Fevrin Drop 
    • Anak usia 3-6 tahun: 1.2 ml drops, diminum 3-4 kali sehari.
    • Anak usia 1-2 tahun: 0.6-1.2 ml drops, diminum 3-4 kali sehari.
    • Anak usia < 1 tahun: 0.6 ml drops, diminum 3-4 kali sehari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 20-25 derajat Celcius, di tempat kering dan terhindar dari cahaya. Jangan dibekukan.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Fevrin yang mungkin terjadi adalah:

  • Dapat menyebabkan kerusakan hati.
  • Gangguan pada sistem pencernaan.
  • Mual dan muntah
  • Gangguan pada fungsi ginjal.
  • Perdarahan pada lambung
  • Dapat terjadi alergi/ hipersesitif pada penggunaan obat ini.

Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

  • Tidak disarankan untuk menggunkan obat ini jika memiliki riwayat penyakit ginjal.
  • Pasien yang memiliki riwayat hipersensitif/ alergi pada obat tersebut.
  • Pasein yang memiliki riwayat pada kerusakan hati.

Interaksi Obat
Hindari penggunaan Fevrin bersamaan dengan obat-obat berikut:

  • Golongan obat barbiturat ( obat penenang)
  • Obat anti depresan
  • Obat yang mengandung Metoclorpamide dapat meningkatkan efek rasa nyeri.
  • Obat dengan kandungan Carbamazepin dapat menimbulkan risiko pada kerusakan hati.
  • Obat yang mengandung warfarin dapat mengakibatkan terjadinya risiko perdarahan.

Kategori Kehamilan

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Fevrin ke dalam Kategori B: Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).

Overdosis

  • Gejala: Pucat, mual, muntah, anoreksia, nyeri perut, asidosis metabolik, kelainan metabolisme glukosa. Kerusakan hati dapat terlihat, yang dapat menyebabkan ensefalopati, perdarahan, hipoglikemia, hipotensi, edema serebral, aritmia jantung, dan pankreatitis.
  • Penatalaksanaan: Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.

Konsultasi Dokter Terkait