Obat Antibiotik

Ferotam

Klikdokter, 26 Des 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Ferotam merupakan sediaan obat yang memiliki komposisi Cefoperazone + Sulbactam adalah gabungan obat yang biasa digunakan pada pengobatan berbagai jenis infeksi bakteria.

Pengertian

Ferotam adalah sediaan obat dengan kandungan Cefoperazone + Sulbactam yang biasa digunakan untuk pengobatan berbagai jenis infeksi bakteri. Cefoperazone + Sulbactam bekerja dengan menghambat sintesis dinding sel bakteri dengan cara membelah dan kemudian mengikat sel tersebut pada satu atau lebih protein pengikat penisilin (PBP)

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras.
  • Kelas Terapi: Anti bakteri .
  • Kandungan: Sulbactam Na 500 mg, Cefoperazone Na 500 mg
  • Bentuk: Serbuk Injeksi
  • Satuan Penjualan: Vial
  • Kemasan: Dus, 1 Vial @ 1 Gram + 1 Ampul Pelarut @ 5 ml.
  • Farmasi: Pharos Indonesia.

Kegunaan

Ferotam dapat digunakan untuk pengobatan penyakit infeksi di dalam tubuh dan jaringan lunak, infeksi pada saluran kemih, infeksi saluran pernafasan, peradangan pada lapisan membran, infeksi abdomen dan infeksi kulit dapat diberikan obat tersebut.

Dosis & Cara Penggunaan

Ferotam termasuk dalam golongan obat keras sehingga hanya bisa didapatkan dan digunakan berdasarkan resep dokter. Penggunaan Ferotam sebaiknya dibantu dengan petugas medis.

Dosis pemakaian Ferotam :

  • Dewasa: dosis 2-4 g dalam 2 dosis terbagi tiap 12 jam, dosis dapat ditingkatkan sampai dengan 8 g / hari pada infeksi berat atau refrakter.
  • Anak: dosis 40-80 mg / kg berat badan / hari dalam dosis terbagi tiap 6-12 jam, dosis dapat ditingkatkan sampai dengan 160 mg / kg berat badan/ hari pada infeksi berat atau refrakter.

Cara Penyimpanan

  • Ferotam Serbuk Injeksi: Simpan pada suhu di bawah 30 derajat Celcius. Lindungi dari cahaya.
  • Ferotam yang  sudah dilarutkan: dapat disimpan pada suhu 25 derajat Celcius selama 24 jam atau pada dosis antara 2-8 derajat Celcius selama 7 hari.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Ferotam yang mungkin terjadi adalah:

  • Mual
  • Muntah
  • Gangguan pada pencernaa
  • Dapat menimbulkan bintik merah pada kulit.
  • Peradangan pada saluran empedu
  • Dapat meningkatkan leukosit dalam darah
  • Demam.

Kontraindikasi
Tidak di anjurkan bagi pasien yang memiliki reaksi alergi atau hipersensitif pada antibiotik golongan sefalosporin atau penisilin.

Interaksi Obat
Jangan memberikan obat ini bersamaan dengan obat yang mengandung alkohol.