Obat Asma dan Gangguan Pernapasan

Ferbulin

Klikdokter, 16 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Ferbulin digunakan untuk membantu mengobati penyakit asma karena alergi tertentu, asma bronkial, bronkitis asmatis dan penyakit paru.

Pengertian

Ferbulin adalah obat yang diproduksi oleh Ferron Par Pharmaceuticals. Ferbulin mengandung Salbutamol yang digunakan untuk membantu mengobati penyakit asma karena alergi tertentu, asma bronkial, bronkitis asmatis (infeksi pada saluran pernapasan utama dari paru-paru atau bronkus yang menyebabkan terjadinya peradangan atau inflamasi pada saluran tersebut) dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Anti Asma
  • Kandungan: Salbutamol Sulfate 1 mg/ml
  • Bentuk: Cairan Inhalasi
  • Satuan Penjualan: Botol
  • Kemasan: Box, 10 Ampul @ 2.5 mL
  • Farmasi: Ferron Par Pharmaceuticals

Kegunaan

Ferbulin digunakan untuk membantu mengobati penyakit asma karena alergi tertentu, asma bronkial, bronkitis asmatis dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

Dosis & Cara Penggunaan

Ferbulin termasuk dalam golongan obat keras sehingga penggunaannya harus dikonsultasikan dengan dokter dahulu.

Dewasa: Dosis awal: diberikan dosis 5 mcg/menit, lalu disesuaikan dengan respons dan denyut jantung, umumnya antara 3-20 mcg/menit, atau lebih bila perlu.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 15-30 ° C. Lindungi dari cahaya.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi apabila mengonsumsi Ferbulin adalah takikardia (jantung berdetak lebih cepat dari batas normal), nyeri dada, sakit kepala, insomnia, mual dan muntah, keram otot, pusing, tremor (salah satu bagian tubuh bergetar).

Kontraindikasi
Pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap Salbutamol.

Interaksi Obat

  • Peningkatan risiko hipokalaemia dengan agen penipisan K (misalnya Kortikosteroid, diuretik, xantin, digoksin).
  • Dapat memusuhi efek anti-penderita diabetes.
  • Peningkatan risiko efek CV dengan agen simpatomimetik lainnya.
  • Efek antagonis dengan penghambat β.
  • Peningkatan risiko edema paru dengan kortikosteroid.
  • Peningkatan inersia uterus dengan anestesi halogenasi (intravena).
  • Efek dapat diubah oleh guanethidine, reserpin, methyldopa, Antidepresan trisiklik (TCAs), dan monoamine oxidase inhibitors (MAOIs).

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Ferbulin ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Overdosis

  • Pemberian Ferbulin yang melebihi dosis yang dianjurkan akan menimbulkan gejala, seperti detak jantung cepat, stimulasi sistem saraf pusat, tremor, hipokalemia, hiperglikemia, asidosis laktat, mual, muntah.
  • Jika terjadi overdosis, segera lakukan pengobatan simtomatik dan suportif (Dibantu oleh tenaga medis profesional). Dapat diberikan arang aktif. Agen penghambat β (misalnya: metoprolol) dapat diberikan, tetapi butuh perhatian khusus pada penderita asma.