Obat Gangguan Hormon dan Kesuburan

Femoston

Klikdokter, 24 Des 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Femostan digunakan untuk terapi penggantian hormon pasca menopause, mencegah osteoporosis pascamenopause, ,mengobati sindrom pra menstruasi.

Pengertian

Femoston adalah obat yang di produksi oleh Abbott Indonesia. Femoston tablet mengandung Estradiol dan dydrogesterone yang diindikasikan untuk terapi hormon estrogenik. Obat ini diindikasikan untuk mencegah osteoporosis pasca menopause, dan mengantasi gangguan menopause. Estradiol merupakan hormon seks sintetis yang mirip dengan estrogen endogen. Selama menopause, estradiol menggantikan produksi estrogen dan meringankan gejalanya. Estradiol juga mencegah keropos tulang setelah menopause atau ovariektomi. Dydrogesterone merupakan hormon seks sintetik yang mirip dengan progestogen. Hormon ini berfungsi untuk mengurangi risiko hiperplasia endometrium yang diinduksi estradiol pada wanita non-histerektomi.

Keterangan

  1. Femoston conti 1/5
    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Estrogen, Progesteron, dan Obat Sintetis Terkait
    • Kandungan: Estradiol 1 mg dan Dydrogesterone 5 mg
    • Bentuk: Tablet Salut Selaput
    • Satuan Penjualan: Strip
    • Kemasan: 1 Strip @ 28 Tablet Salut Selaput
    • Farmasi: Abbott Biologicals/ Abbott Indonesia.
  2. Femoston 1/10
    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Estrogen, Progesteron, dan Obat Sintetis Terkait
    • Kandungan: Estradiol 1 mg dan Dydrogesterone 10 mg
    • Bentuk: Tablet Salut Selaput
    • Satuan Penjualan: Strip
    • Kemasan: 1 Strip @ 28 Tablet Salut Selaput
    • Farmasi: Abbott Biologicals/ Abbott Indonesia.

Kegunaan

Femostan digunakan untuk terapi penggantian hormon pasca menopause, mencegah osteoporosis pascamenopause, mengobati sindrom pra menstruasi, mengobati dismenore.

Dosis & Cara Penggunaan

Femostan termasuk dalam golongan obat keras sehingga hanya bisa didapatkan dan digunakan berdasarkan resep dokter.

  • Dosis: 1 tablet diminum 1 kali sehari, obat diminum pada waktu yang sama setiap harinya.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 30 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Femostan yang mungkin terjadi adalah:

  • Dapat meningkatkan risiko kanker payudara, kanker endometrium, dan kanker ovarium
  • Dapat meningkatkan risiko demensia
  • Infark miokard, stroke, hipertensi
  • Penyakit kandung empedu
  • Nyeri perut
  • Mual, muntah
  • Perut kembung
  • Kelelahan
  • Badan lemas
  • Menambah atau mengurangi berat badan
  • Sakit kepala, migrain, pusing
  • Nyeri payudara
  • Nyeri panggul


Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

  • Pasien dengan riwayat atau dugaan kanker payudara, tumor maligna yang bergantung pada estrogen (misalnya: Kanker endometrium)
  • Neoplasma yang tergantung progestogen (misalnya: Meningioma)
  • Tromboemboli vena dan arteri
  • Gangguan trombofilik (misalnya: Defisiensi protein C atau S)
  • Hiperplasia endometrium yang tidak diobati
  • Perdarahan genital yang tidak terdiagnosis
  • Gangguan hati (aktif atau kronis, termasuk riwayat penyakit hati)
  • Wanita hamil dan menyusui.


Interaksi Obat

  • Menurunkan efek jika diberikan bersamaan dengan induser sistem enzim CYP (misalnya: Fenobarbital, rifampisin, nevirapine).
  • Dapat meningkatkan toksisitas substrat sistem enzim CYP (misalnya: Teofilin, tacrolimus, fentanyl).

Overdosis

  • Gejala: Mual, muntah, sakit perut, pusing, mengantuk, kelelahan, payudara nyeri tekan.
  • Penatalaksanaan: Pengobatan simtomatik. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.