Obat Antiinflamasi

Fartison

Klikdokter, 22 Feb 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Fartison adalah obat berbentuk injeksi yang mengandung zat hydrocortisone.

Pengertian

Fartison adalah obat injeksi yang produksi Pratapa Nirmala. Obat Fartison memiliki kandungan hydrocortisone.

Fungsi Fartison antara lain sebagai terapi pengobatan endokrin, rematik, gangguan kulit, alergi, gangguan hematologi, penyakit terkait sistem pernapasan, edema, dan TB meningitis.

Keterangan

Berikut adalah keterangan obat Fartison yang sebaiknya diketahui:

  • Golongan: Obat Keras.
  • Kategori: Hormon Kortikosteroid.
  • Kandungan: Hydrokortinson 100 mg/vial.
  • Bentuk: Serbuk Injeksi.
  • Satuan Penjualan: Vial.
  • Kemasan: Box, 2 Vial @ 100 mg.
  • Farmasi: Pratapa Nirmala.
  • Harga: Rp 80.000 - Rp 100.000/ Vial.

Artikel Lainnya: Obat Alergi Dingin sama dengan Obat untuk Mengatasi Alergi Lain?

Kegunaan

Fartison digunakan untuk beberapa kondisi berikut:

  • Gangguan endokrin.
  • Rematik.
  • Penyakit kolagen.
  • Gangguan kulit.
  • Alergi akut dan kronis terkait dengan mata dan penglihatan.
  • Gangguan hematologi.
  • Penyakit terkait sistem pernapasan.
  • Edema.  
  • Gangguan saluran gastrointestinal.
  • Obat darurat.
  • TB meningitis.
  • Trikinosis.

Dosis dan Cara Penggunaan

Fartison adalah obat keras. Untuk membeli dan mendapatkan obat ini, Anda memerlukan resep dokter.

Secara umum, penggunaan Fartison injeksi adalah sebagai berikut:

  • Dosis awal: ≥100-500 mg diberikan selama 30 detik sampai 10 menit. Dosis dapat diulang dengan jarak waktu 2, 4 atau 6 jam.
  • Anak dan bayi: Dosis yang diperlukan tergantung berat badan, usia, berat atau tidaknya penyakit.
  • Dosis minimum: 25 mg setiap hari. Maksimal: 15 mg/kg berat badan.

Cara Penyimpanan

Simpan pada suhu antara 15-30 derajat Celsius.

Artikel Lainnya: Waspadai Bahaya Penularan TB Paru!

Efek Samping

Efek samping penggunaan Fartison yang bisa timbul, antara lain:

  • Gangguan cairan dan elektrolit.
  • Gangguan sistem kekebalan tubuh.
  • Gangguan muskuloskeletal.
  • Gangguan pencernaan.
  • Gangguan kulit.
  • Gangguan metabolisme.

Kontraindikasi

Fartison injeksi sebaiknya tidak diberikan apabila mempunyai kondisi berikut:

  • Hipersensitif terhadap kandungan obat.
  • Infeksi jamur sistemik, pemberian vaksin hidup atau dilemahkan.

Artikel Lainnya: Inilah Gejala Klinis Imunitas Kulit yang Terganggu

Interaksi Obat

Hindari penggunaan Fartison bersamaan dengan obat-obat berikut:

Kategori Kehamilan

Kategori C: Ada efek buruk terhadap janin hewan. Efeknya pada janin manusia belum diketahui secara pasti.

Peringatan Menyusui

Fartison terserap ke dalam ASI. Bicarakan dengan dokter sebelum digunakan.