Obat Antinyeri

Farmasal

Klikdokter, 23 Des 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Farmasal Tablet merupakan obat yang digunakan untuk membantu meredakan rasa nyeri (Analgetik), menurunkan demam (Antipiretik)

Pengertian

Farmasal adalah dengan kandungan Asam Asetilsalisilat (Aspirin) dalam bentuk sediaan tablet salut entaerik. Farmasal digunakan untuk mencegah pembekuan darah. Efek ini mengurangi risiko stroke dan serangan jantung. Jika Anda baru saja menjalani operasi pada arteri tersumbat (seperti operasi bypass, endarterektomi, stent koroner), dokter mungkin mengarahkan Anda untuk menggunakan Farmasal Tablet dalam dosis rendah.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antikoagulan, Antiplatelet dan Fibrinolitik (Trombolitik)
  • Kandungan: Asam Asetilsalisilat 100 mg
  • Bentuk: Tablet Salut Enterik
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 10 Strip @ 10 Tablet Salut Enterik
  • Farmasi: Pratapa Nirmala.

Kegunaan

Farmasal digunakan untuk mencegah pembekuan darah, mengurangi risiko stroke dan serangan jantung. 

Dosis & Cara Penggunaan

Farmasal termasuk dalam golongan obat keras sehingga hanya bisa didapatkan dan digunakan berdasarkan resep dokter.

  • Dosis: 1 tablet perhari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 25 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek Samping yang dapat timbul saat pemakaian Farmasal yaitu:

  • Iritasi lambung
  • Hipothrombinaemia (Kadar trombosit rendah)
  • Pusing

Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

  • Gangguan pencernaan
  • Pendarahan
  • Asma
  • Bayi

Interaksi Obat
Meningkatkan efek antikoagulan dan menghambat efek obat urikosurik (probenesid, sulfinpirazon, dan benzbromaron)

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Farmasal Tablet ke dalam Kategori B:
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).

Overdosis

  • Gejala: Muntah, dehidrasi, tinitus (telinga berdenging), vertigo, tuli, berkeringat, peningkatan laju pernapasan, hiperventilasi, gangguan asam basa, hematemesis, hiperpireksia, hipoglikemia, hipokalemia, trombositopenia, peningkatan INR / PTR, koagulasi intravaskular, ginjal kegagalan, edema paru, efek SSP (misalnya kebingungan, disorientasi, koma, kejang).
  • Penatalaksanaan: Berikan arang aktif jika pasien mengalami kerucanan > 250 mg / kg berat badan dalam 1 jam. Lakukan alkalinisasi urin dengan pemberian 1,26% Na bikarbonat kemudian pantau pH urin. Koreksi asidosis metabolik dengan 8,4% Na bikarbonat melalui injeksi ntravena. Untuk keracunan parah (konsentrasi plasma:> 700 mg / L), hemodialisis (cuci darah) dapat dilakukan. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.