Obat Demam

Farmadol

Klikdokter, 23 Des 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Farmadol merupakan obat yang digunakan untuk membantu menurunkan demam dan meredakan nyeri.

Pengertian

Farmadol adalah salah satu obat dagang yang mengandung Paracetamol dan diproduksi oleh Pratapa Nirmala. Farmadol tersedia dalam bentuk kaplet dan infus. Farmadol di gunakan untuk mengatasi sakit kepala, menurunkan demam, meredakan nyeri otot, dan sakit gigi. Farmadol di gunakan juga untuk pengobatan jangka pendek untuk nyeri sedang (terutama setelah operasi). Pemberian Farmadol dengan rute intravena (melalui pembuluh darah) di gunakan untuk mengobati nyeri dan hipertermia (peningkatan suhu inti tubuh manusia yang biasanya terjadi karena infeksi), atau ketika rute pemberian lainnya tidak memungkinkan.

Keterangan

  1. Farmadol Injeksi
    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Analgesik dan Antipiretik
    • Kandungan: Paracetamol 10 mg/ mL
    • Bentuk: Infus
    • Satuan Penjualan: Ampul
    • Kemasan: Box, 1 Vial @ 50 mL ; Box, 1 Vial @ 100 mL
    • Farmasi: Pratapa Nirmala
  2. Farmadol Kaplet
    • Golongan: Obat Bebas
    • Kelas Terapi: Analgesik dan Antipiretik
    • Kandungan: Paracetamol 500 mg
    • Bentuk: Kaplet
    • Satuan Penjualan: Strip
    • Kemasan: Box, 10 Strip @ 10 Kaplet
    • Farmasi: Pratapa Nirmala.

Kegunaan

Farmadol merupakan obat yang digunakan untuk membantu menurunkan demam dan meredakan nyeri.

Dosis & Cara Penggunaan

Cara Penggunaan Farmadol Kaplet adalah sebagai berikut:

  1. Farmadol Tablet
    • Dewasa dan anak lebih dari 12 tahun: Diminum 3-4 kali sehari 1 kaplet
    • Anak usia 3-5 tahun: Diminum 3-4 kali sehari ¼ kaplet
    • Anak usia 6-12 tahun: Diminum 3-4 kali sehari ½ kaplet
    • Berikan sesudah makan.

Farmadol Infus termasuk dalam golongan obat keras sehingga hanya bisa didapatkan dan digunakan berdasarkan resep dokter.

  1. Farmadol Injeksi
    • Demam, Nyeri ringan hingga sedang
      • Dewasa dengan berat badan 33-50 kg: 15 mg / kg berat badan, di berikan setiap 4-6 jam jika diperlukan. Maksimal: 3 g setiap hari.
      • Dewasa dengan berat badan > 50 kg: 1 g, di berikan setiap 4-6 jam jika diperlukan. Maksimal: 4 g setiap hari. Diberikan secara infus selama 15 menit.
      • Anak: Bayi baru lahir  dan anak-anak dengan berat badan
      • Anak dengan berat badan 10-33 kg: 15 mg / kg berat badan sebagai dosis tunggal, setidaknya setiap 4 jam. Maksimal: 2 g setiap hari
      • Anak dengan berat badan 33-50 kg: 15 mg / kg berat badan sebagai dosis tunggal, setidaknya setiap 4 jam. Maksimal: 3 g setiap hari
      • Anak dengan berat badan > 50 kg: Sama seperti dosis dewasa.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 20-25 derajat Celcius, di tempat kering dan terhindar dari cahaya. Jangan dibekukan.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin timbul adalah:

  • Muncul ruam kulit yang terasa gatal
  • Sakit tenggorokan
  • Sariawan
  • Nyeri punggung
  • Tubuh terasa lemah
  • Urine berwarna keruh atau berdarah
  • Tinja berwarna hitam atau BAB berdarah.

Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada penderita insufisiensi hepatoseluler yang parah.

Interaksi Obat
Hindari penggunaan Farmadol bersamaan dengan obat-obat berikut:

  • Alkohol
  • Antikoagulan oral
  • Kloramfenikol
  • Aspirin
  • Fenobarb
  • Golongan obat penginduksi enzim hati
  • Agen hepatotoksik
  • Probenesid
  • Salisilamida

Kategori Kehamilan

  • Sediaan Oral (Melalui mulut), Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Farmadol ke dalam Kategori B:
    Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).
  • Sediaan injeksi (Melalui suntikan), Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Farmadol ke dalam Kategori C:
    Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Overdosis

  • Gejala: Pucat, mual, muntah, gangguan makan, nyeri perut, asidosis metabolik, kelainan metabolisme glukosa. Setelah 12-48 jam setelah kejadian overdosis, timbul gejala kerusakan hati dapat terlihat, yang dapat menyebabkan ensefalopati, perdarahan, hipoglikemia, hipotensi, edema serebral, aritmia jantung, dan pankreatitis.
  • Penatalaksanaan: Berikan arang aktif dalam 1 jam setelah konsumsi. N-acetylcysteine melalui injeksi intavena dapat digunakan hingga 24 jam setelah konsumsi (paling efektif jika diberikan dalam 8 jam). Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.

Konsultasi Dokter Terkait