Obat Antinyeri

Etafenin

Klikdokter, 16 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Etafenin digunakan untuk meredakan nyeri ringan sampai sedang sehubungan dengan sakit kepala, sakit gigi, dismenore primer.

Pengertian

Etafenin adalah obat yang mengandung asam mefenamat sebagai zat aktifnya. Asam mefenamat merupakan obat golongan antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dan digunakan untuk meredakan nyeri, seperti sakit gigi, sakit kepala, dan nyeri haid. Asam mefenamat bekerja dengan menghambat enzim yang memproduksi prostaglandin, yaitu senyawa penyebab rasa sakit dan peradangan.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Analgesik NSAID
  • Kandungan: Asam Mefenamat 500 mg
  • Bentuk: Tablet
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 10 Strip @ 10 tablet
  • Farmasi: Errita Pharma.

Kegunaan

Etafenin digunakan untuk meredakan nyeri ringan sampai sedang sehubungan dengan sakit kepala, sakit gigi, dismenore primer. Selain itu, digunakan pula pada keadaan yang termasuk: nyeri akibat trauma, nyeri otot, dan nyeri sesudah operasi.

Dosis & Cara Penggunaan

Etafenin merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan Etafenin juga harus dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu.

Dewasa dan anak-anak > 14 tahun: dosis awal 500 mg, kemudian dianjurkan 250 mg tiap 6 jam sesuai dengan kebutuhan.

Cara Penyimpanan:
Simpan di bawah suhu 30°C.

Efek Samping

Efek Samping yang mungkin terjadi adalah:

  • Sistem saraf: rasa mengantuk, pusing, pengihatan kabur, dan insomnia.
  • Sistem hematopoietik: leukopenia, eosinofilia, trombositopenia, dan agranulositopenia
  • Sistem pencernaan: mual, muntah, diare, dan rasa sakit pada abdominal.

Kontraindikasi:

  • Pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap Asam Mefenamat
  • Pasien dengan riwayat aktif atau riwayat ulkus peptikum / perdarahan berulang, riwayat perdarahan atau perforasi gastrointestinal (terkait dengan terapi obat anti inflamasi non steroid sebelumnya)
  • Pengobatan nyeri perioperatif dalam pengaturan operasi CABG.
  • Penderita penyakit radang usus, gagal jantung berat, riwayat asma, bronkospasme, rinitis, angioedema, urtikaria, atau tipe alergi reaksi setelah minum aspirin atau obat anti inflamasi non steroid lainnya
  • Kehamilan (trimester ketiga).

Interaksi obat:

  • Meningkatkan kadar plasma dan penurunan pembersihan lithium pada ginjal.
  • Menurunkan efek natriuretik diuretik (misalnya Furosemide, hydrochlorothiazide).
  • Dapat meningkatkan risiko perdarahan jika diberikan bersamaan dengan obat anti inflamasi non steroid atau salisilat lainnya (misalnya Aspirin), antikoagulan (misalnya Warfarin), kortikosteroid, SSRI.
  • Meningkatkan risiko nefrotoksisitas siklosporin atau tacrolimus.
  • Dapat menurunkan kemanjuran agen antihipertensi (misalnya ACE inhibitor, antagonis angiotensin II, ß-blocker).
  • Meningkatkan konsentrasi serum digoxin dan metotreksat.

Kategori kehamilan:
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Etafenin ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Overdosis:

  • Gejala overdosis asam mefenamat: lesu, mengantuk, sakit kepala, mual, muntah, nyeri epigastrium, perdarahan saluran cerna. Jarang terjadi: diare, disorientasi, eksitasi, tinitus, pingsan, hipertensi, gagal ginjal akut, depresi pernapasan, dan koma.
  • Jika terjadi overdosis, berikan pengobatan simtomatik dan suportif (oleh tenaga medis). Berikan arang aktif atau pertimbangkan emesis dalam waktu 4 jam setelah terjadi overdosis.