Obat Kulit

Esinol

Klikdokter, 17 Des 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Esinol gel diproduksi oleh Genero Pharmaceutical dan telah terdaftar di BPOM.

Pengertian

Esinol adalah obat sediaan topikal yang mengandung senyawa aktif Fluocinolone acetonide dan termasuk dalam golongan kortikosteroid. Esinol termasuk obat keras yang penggunaannya harus di konsultasikan dengan dokter. Fluocinolone dalam Esinol di gunakan untuk meredakan peradangan, dan meredakan gatal yang di sebabkan oleh jamur yang responsif terhadap kortikosteroid. Esinol merupakan senyawa kortikosteroid dari golongan hidrokortisan. Sebelum menggunakan Esinol gel sebaiknya cuci tangan dan keringkan terlebih dahulu.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kategori: Kortikosteroid topikal
  • Kandungan: Fluocinolone acetonide 0,025%
  • Bentuk: Gel
  • Satuan Penjualan: Tube
  • Kemasan: Tube @ 10 g, 30 g, dan 90 g
  • Farmasi: Genero Pharmaceutical

Kegunaan

Esinol digunakan untuk meredakan peradangan pada kulit yang responsif terhadap kortikosteroid.

Dosis & Cara Penggunaan

Esinol merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter.

Oleskan Esinol gel tipis-tipis sebanyak 3-4 kali sehari pada daerah kulit yang mengalami peradangan.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 15-25 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Esinol yang mungkin terjadi adalah:

  • Striae (guratan yang muncul di permukaan kulit akibat peregangan yang berlebihan pada jaringan kulit) terutama pada wajah
  • Kulit kering
  • Ruam
  • Kemerahan

Kontraindikasi

  • Tidak boleh di gunakan pada pasien yang sudah diketahui memiliki reaksi sensitif dan alergi terhadap obat ini
  • Tidak boleh di berikan pada penderita infeksi virus, jamur, dan bakteri
  • Tidak boleh di berikan pada penderita akne vulgaris (jerawat)
  • Tidak boleh di berikan pada neonatus

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Esinol ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.