Obat Antibiotik

Erpharom

Klikdokter, 17 Des 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Erpharom adalah obat yang digunakan sebagai antibiotik.

Pengertian

Erpharom adalah obat yang digunakan sebagai antibiotik. Erpharom salah satu nama dagang dari Cefpirome. Erpharom adalah antibiotik golongan cephalosporin generasi keempat. Antibiotik ini digunakan untuk mengobati infeksi saluran pernafasan, infeksi kulit dan jaringan lunak, serta infeksi saluran kemih (isk) dan kelamin. Erpharom adalah antibiotik yang memiliki spektrum luas, aktif terhadap bakteri gram negatif mapun gram positif.

Untuk menghindari terjadinya infeksi bakteri, hindarilah kontak dengan lingkungan yang tidak higienis. Bakteri banyak terdapat pada lingkungan yang kotor. Apabila berkontakkan dengan lingkungan atau benda yang tidak higienis, segera cuci tangan anda dengan sabun antiseptik. Biasakan diri anda untuk mandi setidaknya dua kali sehari, terutama setelah beraktivitas diluar.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras.
  • Kelas Terapi: Sefalosforin.
  • Kandungan: Cefpirome 1000 mg.
  • Bentuk: Vial.
  • Satuan Penjualan: Vial.
  • Kemasan: Box @ 1 Vial.
  • Farmasi: Erlimplex.

Kegunaan

Erpharom digunakan untuk mengobati beberapa infeksi berikut:

  • Infeksi saluran pernafasan : bronkopneumonia dan lobar pneumonia.
  • Infeksi kulit dan jaringan lunak : Infeksi kulit yang umum termasuk impetigo.
  • Infeksi saluran kemih (isk) dan kelamin : Pyelonephritis (infeksi bakteri pada ginjal).
  • Infeksi pada neutropenia (kecuali yang disebabkan oleh Pseudomonas aeruginosa) dan pasien immunocompromised.
  • Infeksi berat pada pasien ICU.
  • Infeksi lain: septicemia (keracunan darah).

Dosis & Cara Penggunaan

Erpharom merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan erpharom juga harus dikonsultasikan dengan dokter dan apoteker terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita.

  • Infeksi Saluran Kemih atas dan bawah terkomplikasi, infeksi kulit dan jaringan lunak: dosis 1 gram.
  • Infeksi saluran napas bawah: dosis 1 atau 2 gram.
  • Bakteremia atau septikemia dan infeksi pada pasien neutropenia: dosis 2 gram.
  • Semua dosis diberikan tiap 12 jam.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 25 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Erpharom yang mungkin terjadi adalah:

  • Ruam
  • Pruritus (Sensasi tidak nyaman yang menjengkelkan yang menciptakan dorongan untuk menggaruk yang dapat melibatkan setiap anggota tubuh),
  • Urtikaria (Ruam kulit yang dipicu oleh reaksi terhadap makanan, obat-obatan, atau iritasi lainnya)
  • Mual dan muntah, sakit perut, diare
  • Nefritis interstisial (infeksi yang menyebabkan peradangan dan pembengkakan di ruang sekitar nefron),
  • Gagal ginjal akut (kondisi ketika ginjal seseorang rusak secara mendadak, sehingga tidak bisa berfungsi)
  • Trombositopenia (Rendahnya jumlah trombosit dalam darah),
  • Eosinofilia (tingginya rasio eosinofil di dalam plasma darah),
  • Anemia hemolitik (penurunan jumlah sel darah merah karena adanya penghancuran sel darah merah secara berlebihan),
  • Neutropaenia (Kadar abnormal rendah dari jenis sel darah putih (neutrofil)),
  • Agranulositosis (saat sumsum tulang gagal membentuk granulosi)
  • Tromboflebitis (Suatu kondisi saat gumpalan darah di pembuluh darah menyebabkan peradangan dan nyeri),
  • Nyeri di tempat suntikan
  • Kejang
  • Demam
  • Pendarahan.

Kontraindikasi

  • Tidak boleh diberikan pada pasien dengan riwayat hipersensitivitas
  • Tidak boleh diberikan pada penderita porfiria (gangguan akibat penumpukan bahan kimia tertentu yang terkait dengan protein sel darah merah)


Interaksi Obat
Obat probenesid: obat tidak dapat berkerja atau tidak aktif

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan erpharom ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.