Obat Kemoterapi

Episindan

Klikdokter, 15 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Episindan digunakan untuk mengobati kanker payudara, kanker ovarium, karsinoma lambung, sarkoma jaringan lunak, limfoma, leukemia.

Pengertian

Episindan adalah obat yang mengandung epirubicin HCl. Epirubicin HCl digunakan untuk mengobati penyakit kanker payudara, kanker ovarium, karsinoma lambung, sarkoma jaringan lunak, limfoma, leukemia (kanker darah), multiple myeloma (jenis kanker yang menyerang sel plasma) dan kanker paru-paru. Episindan bekerja dengan cara memperlambat atau menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Kemoterapi Sitotoksik
  • Kandungan: Epirubicin HCl 10 mg/mL; Epirubicin HCl 50 mg/mL
  • Bentuk: Serbuk Injeksi
  • Satuan Penjualan: Vial
  • Kemasan: Box, 1 Vial @ 10 mg; Box, 1 Vial @ 50 mg
  • Farmasi: Actavis.

Kegunaan

Episindan digunakan untuk mengobati kanker payudara, kanker ovarium, karsinoma lambung, sarkoma jaringan lunak, limfoma, leukemia, multiple myeloma dan kanker paru-paru.

Dosis & Cara Penggunaan

Episindan merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan Episindan juga harus dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu. Penggunaan Episindan injeksi harus dilakukan oleh tenaga medis.

  • Dosis tunggal 60-90 mg / m2, dosis total per siklus dapat diberikan sebagai dosis tunggal atau didistribusikan selama 2-3 hari berturut-turut.
  • Kanker paru-paru sel kecil (tanpa perawatan sebelumnya) 120 mg / m2 pada hari ke 1, setiap 3 minggu.
  • Kanker paru-paru non-small cell (skuamosa, sel besar & adeno-carcinoma, sebelumnya tidak diobati) 135 mg / m2 pada hari ke 1, atau 45 mg / m2 pada hari ke 1, 2, 3, setiap 3 minggu.

Cara Penyimpanan:
Simpan pada suhu 2-8°C.

Efek Samping

Efek Samping yang mungkin terjadi karena penggunaan Episindan adalah:

  • Trombositopenia (Kadar trombosit rendah) dan anemia.
  • Mual, muntah, diare dan sakit perut.
  • Amenore (Gangguan dalam sistem reproduksi wanita).
  • Malaise (Lesu).
  • Kelelahan dan hiperurisemia (Kadar asam urat tinggi).

Kontraindikasi:
Hindari pemberian pada pasien gangguan jantung, infark miokard berat, disfungsi hati berat, infeksi saluran kemih, peradangan kandung kemih atau masalah kateterisasi, Kehamilan dan laktasi.

Interaksi obat:
Kontak jangka panjang dengan larutan alkali. Jangan dicampur dengan heparin karena ketidakcocokan kimiawi yang bisa menyebabkan presipitasi.

Kategori kehamilan:
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Episindan ke dalam Kategori D: Ada bukti positif risiko pada janin manusia, tetapi manfaat obat jika digunakan pada wanita hamil dapat diterima meskipun ada risiko (misalnya, jika obat tersebut diperlukan dalam situasi yang mengancam jiwa atau untuk penyakit serius di mana obat-obatan yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif).

Overdosis:
Jika terjadi overdosis, berikan pengobatan yang bersifat suportif (termasuk terapi antibiotik, transfusi darah dan trombosit, faktor perangsang koloni, dan perawatan intensif sesuai kebutuhan) hingga pemulihan toksisitas.