Obat Gangguan Tulang, Otot dan Sendi

Enbrel

Klikdokter, 11 Des 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Enbrel mengandung etanercept yang merupakan obat imunosupresif yang digunakan untuk menangani rheumatoid arthritis, baik pada anak-anak maupun orang dewasa.

Pengertian

Enbrel adalah obat dalam bentuk cairan injeksi yang mengandung etanercept. Enbrel digunakan untuk menangani rheumatoid arthritis, baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Rheumatoid arthritis adalah kondisi di mana sendi (lengan atau tungkai) mengalami peradangan kronis. Kondisi ini ditandai dengan nyeri sendi, sendi terasa kaku, pembengkakan, kemerahan, dan muncul sensasi hangat pada sendi. Etanercept juga digunakan untuk mengatasi ankylosing spondylitis dan psoriasis.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Anti Inflamasi
  • Kandungan: Etanercept 50 mg/mL
  • Bentuk: Cairan Injeksi
  • Satuan penjualan: Prefilled syringe 
  • Kemasan: Prefilled syringe @ 1 mL
  • Farmasi: Pfizer Indonesia

Kegunaan

Enbrel digunakan untuk penderita nyeri sendi, sendi terasa kaku, pembengkakan, kemerahan, dan muncul sensasi hangat pada sendi, selain rheumatoid arthritis, mengatasi ankylosing spondylitis dan artritis psoriatik.

Dosis & Cara Penggunaan

Enbrel termasuk dalam golongan obat keras sehingga hanya bisa didapatkan dan digunakan berdasarkan resep dokter. Penggunaan Enbrel injeksi harus dibantu oleh tenaga ahli medis.

  1. Rheumatoid arthritis
  • Dosis pemberian: dosis 25 mg diberikan 2 kali seminggu.
  • Dosis alternatif: dosis 50 mg diberikan 1 kali seminggu.
  1. Artritis psoriatik dan spondilitis ankilosa
  • Dosis pemberian: dosis 25 mg diberikan 2 minggu sekali, melalui injeksi subkutan (melalui bawah kulit).
  • Dosis alternatif lain: dosis 50 mg diberikan 1 minggu sekali.
  1. Psoriasis plak
  2. Dosis pemberian: dosis 25 mg diberikan 2 kali seminggu, melalui injeksi subkutan (melalui bawah kulit).
  3. Dosis alternatif lain: dosis 50 mg diberikan 2 kali seminggu dapat digunakan hingga 12 minggu, jika perlu dapat dilanjutkan dengan dosis 25 mg diberikan 2 kali seminggu. Pengobatan harus dilanjutkan sampai remisi tercapai hingga 24 minggu. Hentikan pada pasien yang tidak menunjukkan respons setelah 12 minggu. 
  4. Lansia dengan usia ≥65 tahun: dosis sama seperti untuk dewasa 18-64 tahun.
  5. Anak dan remaja (usia ≥4 sampai usia <18 tahun): dosis 0,4 mg / kg berat badan (sampai maksimal 25 mg / dosis) diberikan 2 kali seminggu melalui injeksi subkutan (melalui bawah kulit) dengan jarak pemberian 3-4 hari antar dosis.

Cara Penyimpanan

Simpan pada suhu antara 2-8 derajat Celcius, jangan dibekukan.

Efek Samping

Efek samping yang terjadi jika menggunakan enbrel injeksi adalah:

  • Mual ringan, muntah
  • Diare ringan
  • Reaksi ditempat injeksi
  • Infeksi
  • Reaksi alergi
  • Pembentukan autoantibodi
  • Gatal, demam, sakit kepala
  • Anemia aplastik

Kontraindikasi

Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

  • Pasien yang mempunyai riwayat hipersensitifitas pada komposisi Enbrel
  • Pasien dengan infeksi kronis atau lokal yang aktif
  • Pasien dalam kondisi sepsis atau risiko sepsis

Interaksi obat

  1. Suldasalazine dapat menurunkan sel darah putih.
  2. Siklopasmadim dapat memperburuk kondisi kulit.
  3. Vaksin MMR dapat diturunkan aktivitasnya jika dikonsumsi bersamaan dengan enbrel.
  4. Menurunkan kadar sel darah putih, jika digunakan dengan sulfasalazine.
  5. Memperburuk kondisi kulit, jika digunakan dengan cyclophosphamide.
  6. Menurunkan efektivitas vaksin yang dibuat dari virus yang dilemahkan, misalnya vaksin MMR atau cacar air.