Obat Antibiotik

Elpicef

Klikdokter, 11 Des 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Elpicef merupakan antibiotik yang digunakan untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri.

Pengertian

Elpicef adalah antibiotik golongan sefalosporin yaitu ceftriaxone yang digunakan untuk mengobati infeksi saluran pernafasan, infeksi saluran kemih, infeksi tulang, infeksi intra abdomen, gonore (kencing nanah) tanpa komplikasi, pengobatan septikema, mencegah infeksi bedah dan juga pengobatan penyakit meningitis (infeksi selaput otak). Elpicef membunuh bakteri dengan cara menghambat pembentukan dinding sel bakteri.

Keterangan

  • Golongan: Obat keras
  • Kelas Terapi: Antibiotik sefalosporin
  • Kandungan: Ceftriaxone sodium 1 g/vial
  • Bentuk: Serbuk injeksi 
  • Satuan Penjualan: Vial
  • Kemasan: Vial @ 1 Gram
  • Farmasi: Pratapa nirmala

Kegunaan

Elpicef berguna untuk mengobati infeksi saluran pernafasan, infeksi saluran kemih, infeksi tulang, infeksi intra abdomen, gonore yang tanpa komplikasi, septikema, infeksi tulang, mencegah infeksi bedah, dan juga mengobati penyakit meningitis.

Dosis & Cara Penggunaan

Elpicef termasuk dalam golongan obat keras sehingga hanya bisa didapatkan dan digunakan berdasarkan resep dokter.

  • Dewasa dan anak usia > 12 tahun: 1-2 g diberikan 1 kali sehari.
  • Bayi dan anak kecil: dosis 20-80 mg / kg berat badan diberikan 1 kali sehari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 20-25 derajat Celcius, di tempat kering dan terhindar dari cahaya.

Efek Samping

Efek samping yang terjadi selama penggunaan Elpicef yaitu:

  • Ruam
  • Rasa gatal
  • Demam
  • Leukopenia
  • Diare
  • Mual
  • Sakit kepala, pusing
  • Gangguan pembekuan darah 
  • Flebitis (radang pembuluh darah)


Kontraindikasi 
Hipersensitif (reaksi berlebih atau sangat sensitif) terhadap sefalosporin.

Interaksi obat 

  • Dapat meningkatkan efek buruk dari vaksin hidup.
  • Dapat mengurangi efek terapi vaksin.


Kategori kehamilan 
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Elpicef ke dalam Kategori B:
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).

Overdosis

  • Gejala: Diare, mual dan muntah.
  • Penatalaksanaan: Pengobatan simtomatik. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.