Obat Hipertensi

Edemin

Klikdokter, 10 Des 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Edemin merupakan sediaan injeksi yang mengandung Furosemid yang diproduksi oleh Ikapharmindo.

Pengertian

Edemin adalah sediaan injeksi yang mengandung Furosemid yang diproduksi oleh Ikapharmindo Putramas. Obat ini bekerja dengan cara menghambat penyerapan natrium dan klorida pada saluran kemih. Selain itu, obat ini memiliki efek vasodilatasi atau pelebaran pembuluh darah, sehingga akan meningkatkan aliran darah ke ginjal. Edemin juga menunjukkan aktivitas menurunkan tekanan darah sebagai akibat penurunan volume plasma.

Keterangan

  • Golongan: Obat keras.
  • Kelas Terapi: Diuretik.
  • Kandungan: Furosemide 10 mg/ mL.
  • Bentuk: Cairan Injeksi
  • Satuan Penjualan: Ampul.
  • Kemasan: Ampul @ 2 mL.
  • Farmasi: PT Ikapharmindo Putramas.

Kegunaan

Edemin digunakan untuk mengurangi edema paru akut.

Dosis & Cara Penggunaan

Edemin merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan edemin juga harus dikonsultasikan dengan dokter dan apoteker terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita. Penggunaan edemin injeksi harus dibantu oleh tenaga ahli medis.

  • Edema paru akut
    • Dewasa: 40 mg melalui injeksi lambat selama 1-2 menit.
  • Edema berhubungan dengan gagal jantung
    • Dewasa: 20-50 mg injeksi lambat, dapat meningkat dengan penambahan 20 mg setiap 2 jam. Dosis > 50 mg harus diberikan melalui infus. Maksimal: 1.500 mg setiap hari.
    • Anak: 0.5-1.5 mg / kg berat badan setiap hari. Maksimal: 20 mg setiap hari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 15-30 derajat Celcius, di tempat kering dan terhindar dari cahaya.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Edemin yang mungkin terjadi adalah:

  1. Sakit kepala.
  2. Kantuk.
  3. Kram otot.
  4. Hipotensi.
  5. Mulut kering.
  6. Lemah, lesu, gelisah.
  7. Gangguan pencernaan.
  8. Dehidrasi.
  9. Reaksi anafilaksis atau anafilaktoid parah (misalnya syok), sindrom Stevens-Johnson, peningkatan kadar enzim hati, kolesterol dan trigliserida serum.


Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

  1. Reaksi berlebihan karena sistem imun terhadap furosemid dan sulfonamid.
  2. Anuria (Ketidakmampuan untuk buang air kecil) atau gagal ginjal, penyakit Addison (Kekurangan hormon adrenalin), hipovolemia (Volume darah menurun) atau dehidrasi, keadaan prekomatosa yang berhubungan dengan sirosis hati (Kerusakan hati kronis).


Interaksi Obat
Edemin tidak boleh diberikan secara bersamaan dengan obat-obat berikut ini:

  • Sefalosporin (Cefalotin).
  • Aminoglycoside, asam ethacrynic, obat ototoxic lainnya. Mengurangi kadar serum dengan aliskiren.
  • Golongan obat ACE inhibitor atau antagonis reseptor angiotensin II.
  • Diuretik hemat K.
  • PGlikosida jantung, antihistamin.
  • Liithium.
  • Antidiabetik.
  • Golongan MAOI.
  • Carbamazepine.
  • Indometasin.
  • Salisilat.


Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Edemin ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Overdosis

  • Gejala: Diuresis berat mengakibatkan dehidrasi, penurunan volume darah, hipotensi (tekanan darah rendah), ketidakseimbangan elektrolit, hipokalemia (kadar kalium didalam darah rendah), takikardia (denyut jantung diatas normal), dan alkalosis hipokloremik.
  • Penatalaksanaan: Pengobatan simtomatik dan suportif. Penggantian kehilangan cairan dan elektrolit yang berlebihan. Pertimbangkan untuk memberikan arang aktif dalam waktu 1 jam setelah menelan dosis beracun. Pastikan drainase yang memadai pada pasien dengan obstruksi saluran keluar kandung kemih (misalnya hipertrofi prostat). Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.