Obat Antinyeri

Dolorstan

Klikdokter, 14 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Dolorstan digunakan untuk meredakan nyeri ringan sampai sedang.

Pengertian

Dolorstan adalah obat yang mengandung Asam Mefenamat, yang diproduksi oleh Rama Emerald Multi Sukses. Dolorstan digunakan untuk meredakan nyeri ringan sampai sedang, seperti nyeri pasca operasi; nyeri dan peradangan yang terkait dengan gangguan muskuloskeletal dan sendi; radang sendi; osteoartritis; sakit gigi; sakit kepala. Dolorstan bekerja dengan cara menghambat produksi enzim yang berfungsi dalam pembentukan prostaglandin. Prostaglandin adalah senyawa dalam tubuh yang dapat memicu rasa sakit.

Keterangan

  1. Dolorstan Suspensi
    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Obat Anti Inflamasi Non Steroid
    • Kandungan: Asam Mefenamat 50 mg/ 5 ml
    • Bentuk: Suspensi
    • Satuan Penjualan: Botol
    • Kemasan: Botol @ 60 ml
    • Farmasi: Rama Emerald Multi Sukses
  2. Dolorstan Forte
    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Obat Anti Inflamasi Non Steroid
    • Kandungan: Asam Mefenamat 500 mg
    • Bentuk: Kaplet
    • Satuan Penjualan: Strip
    • Kemasan: Box, 10 Strip @ 10 Kaplet
    • Farmasi: Rama Emerald Multi Sukses.

Kegunaan

Dolorstan digunakan untuk meredakan nyeri ringan sampai sedang.

Dosis & Cara Penggunaan

Dolorstan termasuk dalam golongan obat keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus sesuai anjuran dan resep dokter.

  • Dolorstan Forte
    1 kaplet, diminum 3 kali sehari.
  • Dolorstan Suspensi
    10 sendok takar, diminum 3 kali sehari.

Cara Penyimpanan:
Simpan pada suhu di bawah 30°C.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi adalah:

  • Diare
  • Mual, muntah
  • Sakit perut, perut kembung, sembelit, pencernaan yang terganggu
  • Hepatitis, penyakit kuning
  • Peningkatan enzim hati
  • Meningitis aseptik, sakit kepala
  • Gugup, susah tidur, kebingungan, depresi.

Kontraindikasi:
Tidak boleh diberikan pada pasien dengan kondisi:

  • Hipersensitif.
  • Pasien dengan riwayat aktif atau riwayat ulkus / perdarahan peptik berulang, riwayat perdarahan atau perforasi gastrointestinal (terkait dengan terapi NSAID sebelumnya), penyakit radang usus, gagal jantung berat, riwayat asma, bronkospasme, rinitis, angioedema, urtikaria, atau tipe alergi reaksi setelah minum aspirin atau NSAID lainnya.
  • Pengobatan nyeri perioperatif dalam pengaturan operasi CABG.
  • Ginjal (CrCl <30 mL / mnt) dan gangguan hati berat.
  • Kehamilan (trimester ketiga).

Interaksi obat:

  • Dapat meningkatkan risiko perdarahan dengan NSAID atau salisilat lainnya (misalnya Aspirin), antikoagulan (misalnya Warfarin), kortikosteroid, SSRI.
  • Meningkatkan risiko nefrotoksisitas siklosporin atau tacrolimus.
  • Dapat menurunkan kemanjuran agen antihipertensi (misalnya ACE inhibitor, antagonis angiotensin II, ß-blocker).
  • Penurunan efek natriuretik diuretik (misalnya Furosemide, hydrochlorothiazide).
  • Peningkatan kadar plasma dan penurunan pembersihan lithium pada ginjal.
  • Peningkatan konsentrasi serum digoxin dan metotreksat.

Kategori kehamilan:

  • Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Dolorstan ke dalam Kategori C:
    Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.
  • Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Dolorstan ke dalam Kategori D (Hindari selama trimester ke-3 atau menjelang persalinan):
    Ada bukti positif risiko pada janin manusia, tetapi manfaat obat jika digunakan pada wanita hamil dapat diterima meskipun ada risiko (misalnya, jika obat tersebut diperlukan dalam situasi yang mengancam jiwa atau untuk penyakit serius dimana obat-obatan yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif).

Overdosis:

  • Pemberian Dolorstan yang melebihi dosis yang dianjurkan akan menimbulkan gejala, seperti kelesuan, mengantuk, sakit kepala, mual, muntah, nyeri ulu hati, perdarahan saluran cerna. Jarang, diare, disorientasi, eksitasi, tinitus, pingsan, hipertensi, gagal ginjal akut, depresi pernapasan, dan koma.
  • Jika terjadi overdosis, segera lakukan pengobatan simtomatik dan suportif (dibantu oleh tenaga medis profesional). Berikan arang aktif atau pertimbangkan tindakan emesis dalam waktu 4 jam setelah menelan Dolorstan dalam dosis besar.