Obat Gangguan Pencernaan

Diastrix

Klikdokter, 24 Des 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Diastrix digunakan untuk mengatasi diare akut, dan diare kronis.

Pengertian

Diastrix adalah obat yang mengandung Loperamide. Diastrix digunakan untuk mengatasi diare akut. Obat ini bekerja pada reseptor di dalam dinding usus untuk memperlambat gerakan usus. Gerakan usus yang diperlambat ini memungkinkan lebih banyak air untuk diserap kembali dalam tubuh melalui dinding usus, sehingga menambah kepadatan tinja dan membantu mengurangi frekuensi buang air besar. 

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras.
  • Kelas Terapi: Antidiare.
  • Kandungan: Loperamide HCl 2 mg.
  • Bentuk: Kaplet.
  • Satuan Penjualan: Strip.
  • Kemasan: Strip @10 Kaplet.
  • Farmasi: PT Ifars Pharmaceutical Laboratories.

Kegunaan

Diastrix digunakan untuk mengatasi diare akut, mengurangi jumlah pembuangan tinja pada pasien yang telah melakukan prosedur ileostomi (sebuah pembukaan dari luar tubuh yang dibuat oleh ahli bedah pada ileum, bagian dari usus kecil yang bertujuan menyediakan jalan baru untuk pembuangan limbah dari tubuh setelah sebagian usus diambil), serta mengobati diare yang terjadi pada orang dengan penyakit inflamasi usus.

Dosis & Cara Penggunaan

Diastrix termasuk dalam golongan obat keras sehingga hanya bisa didapatkan dan digunakan berdasarkan resep dokter.

  1. Diare akut non spesifik
    • Dosis awal: di berikan 2 tablet
    • Dosis lazim: 1-2 tablet, di minum 1-2 kali sehari.
  2. Diare kronik
    • Dosis: 2-4 tablet sehari dalam dosis terbagi. Maksimal 8 tablet sehari.
    • Obat diminum setiap selesai buang air. Bila setelah 48 jam tidak ada perbaikan, hentikan terapi.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 20-25 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Diastrix yang mungkin terjadi adalah:

  • Perut kembung
  • Sembelit
  • Kehilangan selera makan
  • Nyeri perut berat disertai mual dan muntah

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Diastrix pada pasien yang memiliki indikasi:

  • Kondisi ketika inhibisi peristaltik harus dihindari.
  • Radang usus besar akibat antibiotik.
  • Kolitis ulserativa (radang usus kronis yang menyebabkan peradangan di saluran pencernaan).
  • Enterokolitis bakteri (kondisi peradangan yang terjadi pada usus besar atau usus halus yang diakibatkan oleh bakteri).
  • Penyakit radang usus akut.
  • Distensi abdomen (perut terasa penuh).

Interaksi Obat
Berikut ini adalah beberapa interaksi obat yang umumnya terjadi pada Diastrix:

  • Meningkatkan level plasma jika digunakan bersama inhibitor P-glycoprotein (seperti:quinidine, ritonavir).
  • Dapat mengurangi paparan terhadap saquinavir.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Diastrix ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Overdosis

  • Gejala: depresi sistem saraf pusat (pupil mata mengecil, mengantuk, hipertonia otot dan depresi pernapasan, pingsan), sembelit, gangguan irama jantung, dan serangan jantung.
  • Penatalaksanaan: Jika terjadi muntah, dapat langsung diberikan arang aktif. Jika belum terjadi muntah, dapat dilakukan pembilasan lambung dilanjutkan dengan pemberian arang aktif melalui selang lambung. Berikan nalokson sebagai obat penawar. Pantau pasien dengan cermat selama setidaknya 48 jam untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya depresi SSP.