Obat Diabetes

Diamicron

Klikdokter, 02 Des 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Diamicron digunakan untuk menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes.

Pengertian

Diamicron adalah obat anti diabetes yang diproduksi oleh Pradja Pharin. Diamicron mengandung Gliclazide yang digunakan untuk terapi pengobatan diabetes mellitus tipe 2 (tidak tergantung asupan insulin) pada orang dewasa yang tidak dapat dikendalikan dengan diet saja. Diamicron bekerja dengan cara menurunkan kadar gula darah dengan cara mengikat secara selektif reseptor pada permukaan sel pankreas sehingga meningkatkan sekresi insulin di dalam tubuh.

Keterangan

  • Golongan: Obat keras
  • Kelas Terapi: Antidiabetes
  • Kandungan: Gliclazide 30 mg; Gliclazide 60 mg
  • Bentuk: Tablet Lepas Lambat
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Strip @ 10 Tablet Lepas Lambat; Strip @ 15 Tablet Lepas Lambat
  • Farmasi: Pradja Pharin.

Kegunaan

Diamicron digunakan untuk menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes.

Dosis & Cara Penggunaan

Diamicron termasuk dalam golongan obat keras sehingga hanya bisa didapatkan dan digunakan berdasarkan resep dokter.

Dosis awal: 30 mg sekali sehari (½ tablet Diamicron MR 60). Jika glukosa darah tidak terkontrol secara memadai, dosis dapat ditingkatkan menjadi 60, 90 atau 120 mg setiap hari secara berturut-turut dengan minimal jangka waktu selama 1 bulan antara setiap peningkatan. Maksimal: 120 mg setiap hari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 30 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin muncul selama penggunaan Diamicron, antara lain:

  • Hipoglikemia (kadar gula darah lebih rendah dari normal)
  • Gangguan saluran pencernaan termasuk sakit perut, mual, muntah, pencernaan yangg terganggu, diare, dan sembelit.

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Diamicron pada pasien:

  • Hipersensitif terhadap sulfonamid.
  • Diabetes tipe 1; diabetes pra-koma & koma, ketoasidosis diabetikum; insufisiensi ginjal atau hati yang parah.
  • Pengobatan dengan mikonazol
  • Wanita menyusui.

Interaksi Obat
Tidak boleh di berikan bersamaan dengan obat-obat berikut ini:
Mikonazol, fenilbutazon, alkohol, agen antidiabetik lain, β-blocker, flukonazol, penghambat ACE, antagonis reseptor H2, MAOI, sulfonamida, obat anti inflamasi non steroid, danazol, klorpromazin, glukokortikoid, ritodrine, salbutamol, terbutantol, antikoagulan.

Overdosis

  • Gejala: Hipoglikemia (kadar gula darah kurang dari normal), reaksi parah: gangguan neurologis kejang, dan koma.
  • Penatalaksanaan terapi: pasien harus diberikan injeksi intravena (melalui pembuluh darah) cepat 50 mL larutan glukosa pekat (20-30%), dilanjutkan dengan infus terus menerus larutan glukosa yang lebih encer (10%) dengan kecepatan yang sesuai. pertahankan kadar glukosa darah> 1 g / L. Pasien harus diawasi secara ketat dan tergantung pada kondisi pasien. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.