Obat Batuk, Pilek, dan Flu

Dextrosin

Klikdokter, 01 Des 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Dextrosin digunakan untuk meringankan gejala flu, batuk, dan pilek.

Pengertian

Dextrosin adalah produk obat yang diproduksi oleh Otto Pharmaceuticals Inds dalam bentuk sirup. Obat ini mengandung dextromethorphan, diphenhydramine HCl, guaifenesin dan phenylephrine. Dextrosin digunakan untuk meringankan gejala batuk dan flu, seperti pilek, hidung tersumbat, dan bersin-bersin. Obat ini termasuk dalam golongan obat ekspektoran untuk mengencerkan dahak, antialergi, dan dekongestan atau meringankan hidung tersumbat.

Keterangan

  1. Dextrosin
    • Golongan: Obat Bebas Terbatas.
    • Kelas Terapi: Obat Batuk dan Flu.
    • Kandungan: Dextromethorphan 15 mg, diphenhydramine HCl 5 mg, Guaifenesin 50 mg, Phenylephrine HCl 12.5 mg.
    • Bentuk: Sirup.
    • Satuan Penjualan: Botol.
    • Kemasan: Botol @ 120 mL.
    • Farmasi: PT Otto Pharmaceuticals.
  2. Dextrosin Anak
    • Golongan: Obat Bebas Terbatas.
    • Kelas Terapi: Obat Batuk dan Flu.
    • Kandungan: Paracetamol 125 mg, glyceryl guaiacolate 50 mg, diphenhydramine HCl 6.25 mg, phenylpropanolamine HCl 6.25 mg, noscapine 10 mg.
    • Bentuk: Sirup.
    • Satuan Penjualan: Botol.
    • Kemasan: Botol @ 60 mL.
    • Farmasi: PT Otto Pharmaceuticals.

Kegunaan

Dextrosin digunakan untuk meringankan gejala flu, batuk, dan pilek.

Dosis & Cara Penggunaan

Cara Penggunaan Dextrosin adalah sebagai berikut:

  1. Dextrosin 
    • Anak-anak usia 6-12 tahun: 1 sendok teh (5 ml), di minum 3–4 kali sehari.
    • Dewasa: 2 sendok teh (10 ml), di minum 3–4 kali sehari.
  2. Dextrosin Anak
    • Anak-anak usia 2-6 tahun: ½ sendok teh (2.5 ml), di minum 3–4 kali sehari.
    • Anak-anak usia 6-12 tahun: 1 sendok teh (5 ml), di minum 3–4 kali sehari.
    • Dewasa: 2 sendok teh (10 ml), di minum 3–4 kali sehari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 30 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Dextrosin yang mungkin terjadi adalah:

  • Mual, muntah, diare, dan konstipasi (Sembelit).
  • Vertigo
  • Syok anafilaksis (Reaksi alergi parah berpotensi mengancam nyawa).
  • Fotosensitifitas (sensitif terhadap cahaya).
  • Keringat berlebihan.
  • Tinnitus (Telinga berdering)
  • Hipotensi.
  • Anemia hemolitik (Penurunan jumlah sel darah merah),
  • Sedasi, kantuk, dan pusing.
  • Tremor (Gemetaran).
  • Insomnia (Susah tidur), euforia.
  • Parestesi (Kesemutan)

Kontraindikasi

  1. Hindari pengunaan obat ini pada pasien yang memiliki indikasi penyakit asma, hipertensi parah, penyakit jantung, diabetes mellitus, dan gangguan fungsi hati yang parah tidak boleh menggunakan obat ini.
  2. Pengunaan obat-obat golongan monoamine oksidase (MAO) inhibitors, karena bisa meningkatkan tekanan darah.
  3. Risiko obat-obat antihistamin yang lebih tinggi untuk bayi pada umumnya dan untuk bayi baru lahir prematur, dan ibu menyusui.