Obat Kulit

Dexigen

Klikdokter, 23 Des 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Dexigen merupakan obat yang mengandung komposisi Dexosimethasone 2,5%.

Pengertian

Dexigen adalah obat yang mengandung komposisi Dexosimethasone 2,5%. Obat ini dapat digunakan sebagai obat penyakit kulit, seperti eksim, dermatitis reaksi alergi yang peka terhadap kortikosteroid (hormon steroid). Dermatitis adalah peradangan pada kulit yang menyebabkan kulit memerah dan gatal.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras.
  • Kelas Terapi: Kortikosteroid.
  • Kandungan: Dexosimethasone 0.25 %.
  • Bentuk: Salep.
  • Satuan Penjualan: Tube.
  • Kemasan: Tube, 5 Gram.
  • Farmasi: Ifars.

Kegunaan

Dexigen digunakan untuk mengatasi gatal dan peradangan pada kulit, seperti eksim, dermatitis dan penyakit kulit lainnya.

Dosis & Cara Penggunaan

Dexigen termasuk dalam golongan obat keras sehingga hanya bisa didapatkan dan digunakan berdasarkan resep dokter.

Oleskan tipis-tipis Dexigen krim sebanyak 2-3 kali sehari pada kulit yang terinfeksi.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 20-25 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek Samping yang mungkin timbul selama penggunaan Dexigen 0,25 mg krim adalah:

  • Rasa gatal pada kulit
  • Kulit terasa terbakar
  • Dapat mengakibatkan infeksi sekunder

Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

  • Pasien yang hipersensitif dengan obat yang mengandung komposisi Dexosimethasone atau golongan Kortikosteroid lainnya.
  • Jerawat
  • Peradangan disekitar mulut
  • Erupsi kulit
  • Infeksi bakteri, virus dan jamur
  • Gatal pada alat kelamin dan lubang anus


Interaksi Obat

  • Mengurangi efek antineoplastik aldesleukin.
  • Dapat meningkatkan efek hiperglikemik dari ceritinib.
  • Dapat mengurangi efek terapeutik kortikorelin dan hyaluronidase.
  • Dapat meningkatkan efek merugikan / toksik dari deferasirox.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Dexigen ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.