Obat Gangguan Saraf Pusat

Depakene

Klikdokter, 25 Nov 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Depakene digunakan sebagai terapi tunggal atau terapi tambahan untuk mengobati epilepsi (kejang-kejang).

Pengertian

Depakene adalah obat berbentuk sirup yang diproduksi oleh Abbott Indonesia. Obat ini mengandung Valproic acid yang digunakan sebagai terapi tunggal atau terapi tambahan untuk mengobati epilepsi (kejang-kejang) dan mencegah migrain. Depakene bekerja dengan mempengaruhi keseimbangan neurotransmiter (senyawa alami di otak) untuk menghentikan kejang.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antikonvulsan
  • Kandungan: Valproic acid 250 mg/5 ml
  • Bentuk: Sirup
  • Satuan Penjualan: Botol
  • Kemasan: Botol @ 120 ml
  • Farmasi: Abbott Indonesia

Kegunaan

Depakene digunakan sebagai terapi tunggal atau terapi tambahan untuk mengobati epilepsi (kejang-kejang).

Dosis & Cara Penggunaan

Depakene termasuk dalam golongan obat keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus dengan anjuran dan resep dokter:

Dosis awal: 15 mg / kg berat badan / hari, dosis dapat di tingkatkan setelah jangka waktu 1 minggu sebesar 5-10 mg / kg berat badan/ hari, sampai kejang terkontrol. Maksimal dosis: 60 mg / kg berat badan / hari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 15-30 derajat Celcius,

Efek Samping

Efek samping penggunaan Depakene yang mungkin terjadi adalah:

  • Perdarahan
  • Memar
  • Mual, muntah
  • Nafsu makan meningkat
  • Trombositopenia (jumlah trombosit kurang dari normal
  • Anemia
  • Penekanan sumsum tulang
  • Iritasi saluran pencernaan

Kontraindikasi
Tidak boleh diberikan pada penderita penyakit hati.

Interaksi Obat
Tidak boleh diberikan bersamaan dengan obat antiepilepsi, depresan sistem saraf pusat, aspirin, barbiturat, warfarin, dicoumarol.

Kategori Kehamilan

  • Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Depakene ke dalam Kategori D:
    Ada bukti positif risiko pada janin manusia, tetapi manfaat obat jika digunakan pada wanita hamil dapat diterima meskipun ada risiko (misalnya, jika obat tersebut diperlukan dalam situasi yang mengancam jiwa atau untuk penyakit serius dimana obat-obatan yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif).
  • Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Depakene ke dalam Kategori X (ketika digunakan untuk profilaksis migrain):
    Studi pada hewan atau manusia telah menunjukkan kelainan pada janin atau ada bukti risiko pada janin berdasarkan pengalaman manusia. Risiko penggunaan obat ini pada wanita hamil jelas melebihi manfaat yang diharapkan. Obat ini dikontraindikasikan pada wanita hamil dan wanita usia subur yang memiliki kemungkinan hamil.

Overdosis

  • Gejala: Mengantuk, depresi sistem saraf pusat, penyumbatan jantung, koma dalam, insufisiensi pernapasan, gagal organ multipel, kematian.
  • Penatalaksanaan: Arang aktif dapat diberikan secara oral pada orang dewasa dan anak dalam waktu 1 jam setelah kejadian overdosis dengan dosis > 100 mg / kg berat badan; terapi alternatif dilakukan bilas lambung atau induksi muntah mungkin berguna dalam mengurangi penyerapan obat tetapi efektivitas dapat bervariasi seiring waktu sejak konsumsi. Karena pengikatan protein jenuh, hemodialisis (cuci darah) mungkin berguna untuk menghilangkan obat yang tidak terikat. Pengobatan bersifat suportif dan penting untuk mempertahankan keluaran urin yang adekuat. Nalokson mungkin berguna dalam membalikkan efek depresan sistem saraf pusat dari overdosis valproate tetapi harus digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan epilepsi karena dapat membalikkan efek antiepilepsi dari valproate.