Kontrasepsi

Cyclofem

apt. Yulia Hakimatun Adilah, S.Farm, 08 Mar 2023

Ditinjau Oleh apt. Evita Fitriani., S. Farm

Icon ShareBagikan
Icon Like

Cyclofem adalah kontrasepsi dengan kandungan medroxyprogesterone dan estradiol yang berguna untuk mencegah kehamilan. Ini penjelasan lengkapnya.

Cyclofem

Cyclofem

Golongan

Obat keras

Kategori obat

Kontrasepsi

Dikonsumsi oleh

Dewasa 

Bentuk obat

Injeksi

Cyclofem untuk ibu hamil dan menyusui

Kategori X: Studi hewan percobaan memperlihatkan adanya abnormalitas pada janin. Obat ini tidak direkomendasikan bagi ibu hamil maupun wanita usia subur.

Peringatan Menyusui: Cyclofem dapat terserap ke dalam ASI. Jangan gunakan obat sebelum berkonsultasi dengan dokter. 

Pengertian 

Cyclofem injeksi adalah salah satu jenis kontrasepsi suntik yang kerap menjadi pilihan ketika kontrasepsi IUD dan oral tidak bisa dipakai. 

Alat kontrasepsi ini mengandung medroxyprogesterone acetate dan estradiol cypionate. Karena tergolong obat keras, penggunaannya harus dilakukan dengan resep dokter.

Suntikan Cyclofem diberikan setiap satu bulan sekali, dan harus dilakukan sesuai jadwal. 

Apabila kamu lupa atau terlambat suntik Cyclofem, sebaiknya dipastikan dulu kamu tidak sedang hamil sebelum mendapatkan injeksi ini.

Kamu sedang mempertimbangkan menggunakan alat kontrasepsi yang satu ini? Yuk, cek di sini.

Keterangan 

  • Golongan: Obat keras
  • Kelas terapi: Kontrasepsi
  • Kandungan: Medroxyprogesterone acetate 50 mg, estradiol cypionate 10 mg
  • Kemasan: Dus @20 vial @0.5 ml
  • Produksi: Tunggal Idaman Abadi
  • Harga Cyclofem: Rp12.121/vial

Artikel lainnya: Mitos dan Fakta Alat Kontrasepsi 

Kegunaan 

Manfaat Cyclofem adalah sebagai alat kontrasepsi untuk mencegah atau menunda kehamilan.

Dosis dan Aturan Pakai 

Cyclofem injeksi harus dilakukan oleh dokter dan tenaga medis profesional lainnya. Berikut adalah aturan dosisnya.

Tujuan: Kontrasepsi untuk mencegah atau menunda kehamilan

Bentuk: Injeksi

  • Suntikan pertama harus diberikan dalam 5 hari pertama haid 
  • Suntikan berulang harus diberikan tiap bulan dengan jarak 28 ± 3 hari 
  • Obat disuntikkan melalui injeksi intramuskular (injeksi ke dalam otot tubuh)

Cara Menggunakan 

  • Cyclofem injeksi hanya disuntikkan oleh dokter atau tenaga medis di bawah pengawasan dokter
  • Ikuti saran dokter kamu selama menggunakan Cyclofem
  • Lakukan secara rutin bila ingin mendapat hasil yang diinginkan

Cara Penyimpanan

Simpan Cyclofem pada suhu ruang, di tempat yang kering dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.

Efek Samping 

Efek samping Cyclofem yang mungkin terjadi antara lain:

  • Mual
  • Sakit kepala
  • Nyeri dada
  • Berat badan naik
  • Perdarahan endometrium

Overdosis

Gejala overdosis penggunaan Cyclofem seperti mual, muntah, dan pendarahan vagina.

Jika kamu mengalami overdosis, segera hubungi bantuan tim medis darurat ke nomor 112/119 atau segeralah ke instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat.

Artikel lainnya: Metode-Metode Kontrasepsi beserta Kelebihan dan Kekurangannya 

Kontraindikasi

Hindari penggunaan Cyclofem pada pasien yang memiliki indikasi:

  • Perdarahan vagina yang tidak terdiagnosis
  • Penderita diabetes
  • Hasil pap smear menunjukkan stadium III atau seterusnya
  • Memiliki riwayat tromboemboli, penyakit serebrovaskular, migrain; galaktorea (cairan keluar dari puting susu yang tidak terkait dengan produksi ASI)
  • Diketahui atau dicurigai menderita kanker
  • Wanita yang sedang dalam pengobatan, terutama anti-ansietas dosis tinggi, barbiturat, antidepresan, antikonvulsan, rifampisin, obat antimalaria
  • Diketahui atau dicurigai hamil
  • Ibu menyusui

Interaksi Obat 

Cyclofem sebaiknya tidak diberikan bersamaan dengan obat-obat berikut:

  • Aminoglutethamide
  • Rifampisin
  • Antikonvulasi
  • St John’s wort
  • Asam askorbat
  • Acetaminophen
  • Fenilbutazon

Beritahukan dokter jika kamu sedang mengonsumsi suplemen lain, produk herbal, atau obat lain jika akan diberikan Cyclofem.

Peringatan dan Perhatian 

  • Beritahu dokter jika kamu alergi terhadap kandungan Cyclofem
  • Beritahu dokter jika kamu sedang hamil atau menyusui
  • Beritahukan dokter jika kamu memiliki riwayat diabetes, hipertensi, gangguan fungsi hati, stroke atau pembekuan darah, kanker, gangguan ginjal, gangguan tiroid, lupus, dan gangguan jantung
  • Cyclofem tidak boleh diberikan kepada ibu hamil
  • Cyclofem tidak boleh digunakan untuk wanita yang berusia di bawah 18 tahun
  • Jangan merokok saat menggunakan suntikan KB, terutama jika kamu berusia 35 tahun
  • Segera temui dokter jika mengalami alergi, overdosis, atau efek samping yang serius setelah mengonsumsi Cyclofem

Artikel lainnya: Perhatikan Ini Saat Memilih Metode Kontrasepsi 

Kategori Kehamilan

Cyclofem tergolong ke dalam kategori X. Studi pada hewan percobaan memperlihatkan adanya abnormalitas pada janin. 

Obat ini tidak direkomendasikan bagi ibu hamil karena terbukti sangat berbahaya bagi janin. 

Peringatan Kehamilan

Informasikan dokter jika kamu akan menggunakan Cyclofem saat hamil atau sedang menjalankan program kehamilan. 

Cyclofem tidak boleh diberikan untuk wanita hamil.

Peringatan Menyusui

Cyclofem diketahui dapat terserap ke dalam ASI. Itu sebabnya, penggunaan Cyclofem untuk ibu menyusui harus dikonsultasikan dahulu dengan dokter. 

Penyakit Terkait 

Rekomendasi Obat Sejenis 

Jangan tunggu sakit. Manfaatkan layanan konsultasi kesehatan langsung dengan dokter di fitur Tanya Dokter online. Yuk, sama-sama #JagaSehatmu.

[HNS]