Obat Antibiotik

CSB

Klikdokter, 20 Nov 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

CSB merupakan sediaan injeksi yang digunakan untuk pengobatan infeksi bakteri.

Pengertian

CSB adalah obat yang digunakan untuk pengobatan infeksi bakteri. CSB mempunyai kandungan Cefoperazone dan sulbactam. CSB merupakan antibiotik golongan penisilin. Cefoperazone dan sulbaktam bekerja dengan cara menghambat sintesa dinding sel bakteri dengan cara membelah dan kemudian mengikat sel tersebut pada salah satu atau lebih protein pengikat penisilin.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antibiotik
  • Kandungan: Cefoperazone 500 mg dan sulbactam 500 mg
  • Bentuk: Serbuk Injeksi
  • Satuan Penjualan: Box
  • Kemasan: Box @ 1 Vial 1 gram + Ampul Pelarut @ 5mL
  • Farmasi: Meprofarm/ Actavis

Kegunaan

CSB digunakan untuk pengobatan infeksi bakteri. Namun tidak bisa digunakan untuk pengobatan demam dan influenza.

Dosis & Cara Penggunaan

CSB injeksi merupakan obat yang termasuk ke dalam Golongan Obat Keras sehingga pada setiap pembelian nya harus menggunakan resep Dokter. Penggunaan CSB injeksi sebaiknya dibantu dengan petugas medis.

  • Dosis dinyatakan dalam cefoperazone: Infeksi ringan sampai sedang: diberikan 1-2 g perhari tiap 12 jam. Disuntikkan melalui pembuluh darah (intravena).
  • Innfeksi parah: diberikan dosis hingga 4 g perhari setiap 12 jam. Dosis sulbaktam maksimal: 4 g / hari. Disuntikkan melalui pembuluh darah (intravena).

Cara Penyimpanan
Serbuk injeksi: Simpan pada suhu di bawah 25 derajat Celcius. Serbuk injeksi yang sudah dilarutkan stabil selama 7 hari pada suhu 2-8 derajat Celcius dan selama 24 jam pada suhu 8-25 derajat Celcius. Semua bagian yang tidak terpakai setelah jangka waktu yang disebutkan di atas harus dibuang.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan CSB, antara lain:

  • Ruam kemerahan
  • Reaksi alergi kulit
  • Demam
  • Eosinofilia (Tingginya rasio eosinofil di dalam plasma darah, sehingga menyebabkan alergi)
  • Urticaria (biduran)
  • Pruritus (Gatal yang disertai oleh ruam)
  • Penurunan jumah Hb dan hemotokrit
  • Efek saluran pencernaan: diare atau feses encer, mual, dan muntah
  • Kenaikan kadar serum SGOT sementara, SGPT, dan konsentrasi enzim fosfatase alkalin.

Kontraindikasi

  • Pasien yang memiliki riwayat hipersensitifitas terhadap antibiotik golongan penisilin

Interaksi Obat

  • Pemberian bersamaan dengan aminoglikosida dapat meningkatkan risiko nefrotoksisitas.
  • Penggunaan bersamaan dengan heparin / warfarin dapat menyebabkan hipoprotrombinemia yang nyata dan / atau waktu perdarahan yang lama.