Obat Mata

Cravit

apt. Sinthiya Nur Azizah., S. Farm, 29 Des 2022

Ditinjau Oleh apt. Yulia Hakimatun Adilah, S.Farm

Icon ShareBagikan
Icon Like

Cravit merupakan antibiotik yang memiliki fungsi untuk mengatasi berbagai macam infeksi. Apa saja yang perlu diketahui tentang obat ini?

Cravit

Cravit 

Golongan

Obat Keras

Kategori Obat

Antibiotik 

Dikonsumsi oleh

Dewasa  

Bentuk Obat

Tablet, Kaplet, Larutan Infus, Larutan Mata

Cravit untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Kategori C: Studi pada hewan menunjukkan adanya risiko pada janin. Namun, tidak ada studi yang terkontrol pada wanita hamil.

Peringatan Menyusui: Kandungan dalam Cravit terdistribusi ke dalam ASI. Bila kamu sedang menyusui, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.

Pengertian

Cravit adalah obat yang mengandung levofloxacin sebagai zat aktifnya. Cravit adalah obat golongan antibiotik quinolone yang dapat digunakan untuk mengobati infeksi bakteri, seperti infeksi saluran kemih, pneumonia, sinusitis, infeksi kulit atau jaringan lunak, dan infeksi prostat.

Obat ini juga dapat digunakan untuk mengobati antraks serta mencegah penyakit pes (termasuk bentuk pneumonic dan septicemic). Cravit bekerja dengan cara membunuh bakteri dan mencegahnya tumbuh kembali.

Obat Cravit tersedia dalam bentuk tablet, injeksi, dan tetes mata.

Artikel Lainnya: Mengenal Bronkopneumonia, Penyakit Infeksi Paru-Paru yang Berbahay

Keterangan

1. Cravit Tablet

  • Golongan: obat keras
  • Kelas terapi: antibiotik
  • Kandungan: levofloxacin 250 mg, levofloxacin 500 mg
  • Kemasan: boks, strip@10 tablet salut selaput
  • Farmasi: Daiichi/Kalbe Farma
  • Harga Cravit Tablet: Rp25.000–Rp39.000 per tablet

2. Cravit Kaplet

  • Golongan: obat keras
  • Kelas terapi: antibiotik
  • Kandungan: levofloxacin 750 mg
  • Kemasan: boks, strip@10 kaplet salut selaput
  • Farmasi: Daiichi/Kalbe Farma
  • Harga Cravit Kaplet: Rp44.000 per kaplet

3. Cravit Infus

  • Golongan: obat keras
  • Kelas terapi: antibiotik
  • Kandungan: levofloxacin 500 mg/100 ml, levofloxacin 750 mg/150 ml
  • Kemasan: boks, botol vial@100 ml, 150 ml 
  • Farmasi: Daiichi/Kalbe Farma
  • Harga Cravit Infus: Rp255.000–Rp350.000 per vial 

4. Cravit Larutan Mata

  • Golongan: obat keras
  • Kelas terapi: antibiotik
  • Kandungan: levofloxacin 0,5%
  • Kemasan: dus, botol@5 ml
  • Farmasi: Ferron
  • Harga Cravit Larutan Mata: Rp147.000 per botol

Kegunaan

Obat Cravit digunakan untuk membantu mengobati berbagai infeksi bakteri, seperti sinusitis maksilaris (peradangan pada salah satu sinus), pneumonia (peradangan pada paru-paru), infeksi kulit, infeksi saluran kemih, dan konjungtivitis.

Dosis & Cara Penggunaan

Cravit termasuk dalam golongan obat keras, hanya bisa didapatkan dan digunakan berdasarkan resep dokter.

  • Tujuan: mengatasi pneumonia yang didapat dari lingkungan (CAP), sinusitis akut

Bentuk: kaplet, tablet, infus

  • Dewasa: Dosis Cravit 500mg sekali sehari selama 7–14 hari atau dosis 750 mg sekali sehari selama 5 hari.
  • Tujuan: mengatasi pneumonia nosokomial

Bentuk: kaplet, tablet, infus

  • Dewasa: Dosis Cravit 750 mg sekali sehari selama 7–14 hari.
  • Tujuan: mengatasi eksaserbasi akut dari bronkitis kronik

Bentuk: kaplet, tablet, infus

  • Dewasa: Dosis Cravit 500 mg sekali sehari selama 7 hari atau 750 mg sekali sehari selama 3–5 hari.
  • Tujuan: mengatasi prostatitis kronik

Bentuk: Kaplet, tablet, infus

  • Dewasa: Dosis Cravit 500 mg sekali sehari selama 28 hari.
  • Tujuan: mengatasi infeksi saluran kemih 

Bentuk: kaplet, tablet, infus

  • Dewasa: Dosis Cravit 250 mg sekali sehari selama 10 hari (terkomplikasi). Dosis 250 mg sekali sehari selama 3 hari (tanpa komplikasi).
  • Tujuan: mengatasi infeksi kulit dan struktur kulit

Bentuk: kaplet, tablet, infus

  • Dewasa: Dosis Cravit 500mg sekali sehari selama 7–10 hari.
  • Tujuan: mengatasi konjungtivitis

Bentuk: tetes mata

  • Dewasa: Teteskan 1–2 tetes ke mata yang sakit hingga 8 kali sehari pada hari ke 1–2, lalu berikan 4 kali sehari pada hari ke 3– 5. Durasi pengobatan bergantung pada tingkat keparahan dan jenis infeksi, umumnya selama 5 hari.

Cara Penggunaan

  • Cravit infus hanya boleh diberikan oleh dokter atau tenaga medis profesional lain dibawah pengawasan dokter
  • Gunakan Cravit sesuai instruksi dokter. Baca petunjuk pemakaian pada kemasan obat
  • Cravit dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan. Minumlah Cravit kaplet dengan segelas air. Konsumsi obat secara teratur dan pada waktu yang sama. Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu
  • Apabila kamu lupa menggunakan obat, segera pakai jika jeda dengan waktu selanjutnya masih lama. Jika jeda dengan waktu berikutnya singkat, lupakan dosis yang tertinggal. Jangan menggandakan dosis pada waktu bersamaan
  • Jangan melebihkan atau mengurangi dosis tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk menghindari terjadinya efek samping atau efektivitas yang berkurang dari obat
  • Habiskan seluruh dosis obat yang diresepkan dokter meskipun kamu merasa sudah lebih baik. Hal ini sangat penting untuk mencegah resistensi dan mencegah infeksi berulang. Jika gejala tidak membaik setelah menghabiskan obat, segera temui dokter
  • Tetap gunakan obat Cravit sesuai yang diresepkan dokter meski ada perubahan gejala
  • Berhenti mengonsumsi Cravit secara tiba-tiba akan meningkatkan risiko resistensi pada antibiotik ini
  • Jangan berbagi Cravit dengan orang lain sekalipun mempunyai gejala yang sama

Artikel Lainnya: Kapan Penderita Infeksi Saluran Kemih Boleh Berhubungan Seks?

Cara Penyimpanan

  • Ikuti petunjuk penyimpanan yang tertera pada kemasan
  • Simpan Cravit pada suhu di bawah 30 derajat Celcius, pada tempat yang sejuk dan kering, serta terlindung dari cahaya matahari langsung
  • Jauhkan dari jangkauan anak-anak serta hewan peliharaan
  • Jangan simpan di tempat lembap seperti kamar mandi
  • Jangan simpan di freezer

Efek Samping

Efek samping yang bisa saja terjadi dalam penggunaan antibiotik Cravit adalah:

Overdosis

Penggunaan dosis berlebihan akan meningkatkan atau memperburuk risiko efek samping. 

Segera pergi ke pelayanan medis terdekat apabila terjadi perburukan efek samping atau gejala lainnya seperti tremor dan kejang. Penanganan kegawatdaruratan hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis profesional.

Kontraindikasi

Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

  • Hipersensitif terhadap levofloxacin atau golongan fluoroquinolone lainnya
  • Epilepsi
  • Riwayat gangguan pada tendon otot
  • Anak atau remaja yang dalam masa pertumbuhan
  • Hamil dan menyusui

Interaksi Obat

Beri tahu dokter mengenai semua obat-obat yang sedang kamu konsumsi. Beberapa obat yang diberikan bersama dengan Cravit dapat menurunkan efektivitas atau meningkatkan toksisitas.

Berikut adalah beberapa interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan obat Cravit.

  • Pemberian bersama antasida dapat mengurangi penyerapan Cravit
  • Meningkatkan risiko kejang pada pemberian bersama OAINS seperti Ibuprofen atau Asam Mefenamat
  • Meningkatkan efek antidiabetik bersama obat antidiabetes seperti Metformin atau Glimepiride
  • Meningkatkan kadar teofilin dalam darah
  • Meningkatkan risiko pendarahan bersama antikoagulan seperti Warfarin
  • Pemberian bersama kortikosteroid dapat menyebabkan kelainan tendon

Daftar di atas mungkin tidak memuat semua obat yang berinteraksi dengan Cravit. Maka, kamu diingatkan untuk memberi tahu dokter semua obat baik obat kimiawi, herbal, maupun vitamin yang sedang atau akan kamu konsumsi. 

Tidak semua obat berinteraksi dengan Cravit, namun terapi tetap disesuaikan bergantung pada kondisi kamu. 

Peringatan dan Perhatian

  • Sebelum pengobatan dengan Cravit, harus dilakukan pemeriksaan reaksi kepekaan terhadap Cravit. Sebaiknya, kamu tidak menggunakan obat Cravit jika memiliki riwayat hipersensitif terhadap fluoroquinolone
  • Ikuti semua saran dan instruksi dokter
  • Ikuti semua petunjuk dan anjuran yang terdapat pada kemasan
  • Beri tahu dokter riwayat penyakit yang sedang atau pernah kamu derita, terutama:
  • Gangguan fungsi ginjal
  • Gangguan sistem saraf pusat yang dapat menimbulkan kejang
  • Diabetes mellitus
  • Gangguan hati
  • Obat ini menyebabkan pusing dan sakit kepala. Hindari melakukan aktivitas yang memerlukan konsentrasi seperti mengemudi dan mengoperasikan mesin
  • Beri tahu dokter mengenai kondisi kesehatan kamu, apakah sedang hamil, dalam persiapan kehamilan, atau menyusui. Hal ini akan menjadi pertimbangan untuk menghindari efek samping atau efek-efek yang tidak diinginkan lainnya

Artikel Lainnya: Fakta tentang Pneumonia yang Perlu Kamu Tahu

Kategori Kehamilan

Kategori C: Studi pada hewan menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya). Namun, belum ada studi terkontrol terhadap wanita hamil.

Peringatan Kehamilan

Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar daripada potensi risiko terhadap janin.

Peringatan Menyusui

Komponen dalam Cravit dapat terdistribusi ke dalam ASI. Konsultasikan dengan dokter jika kamu akan mengonsumsi obat ini saat sedang menyusui.

Penyakit Terkait

Alternatif Obat Lain

Manfaatkan layanan konsultasi kesehatan langsung dengan dokter di Tanya Dokter. Jangan lupa untuk selalu #JagaSehatmu dengan mengunduh aplikasi KlikDokter.

[HNS/NM]

Konsultasi Dokter Terkait