Obat Antibiotik

Cotrimoxazole

apt. Sinthiya Nur Azizah., S. Farm, 02 Jan 2023

Ditinjau Oleh apt. Yulia Hakimatun Adilah, S.Farm

Icon ShareBagikan
Icon Like

Cotrimoxazole adalah antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri, seperti infeksi saluran pernapasan, pencernaan, dan saluran kemih. Cek aturan minumnya.

Cotrimoxazole

Cotrimoxazole

Golongan

Obat keras

Kategori obat

Obat antibiotik

Dikonsumsi oleh

Dewasa dan anak-anak usia >6 minggu

Bentuk obat

Tablet dan sirup

Cotrimoxazole untuk ibu hamil dan menyusui

Kategori D:Terbukti obat Cotrimoxazole berisiko pada janin. Obat hanya digunakan pada kondisi darurat.Peringatan Menyusui: Cotrimoxazole diketahui dapat terserap ke ASI. Jangan gunakan  obat sebelum berkonsultasi dengan dokter.

Merek Dagang

Tablet: Sanprima, Sanprima Forte, Zultrop, Zultrop Forte, Bactrim , Bactrim Forte, Licoprima, Primavon

Sirup: Sanprima, Primavon, Zultrop, Bactrim

Pengertian

Cotrimoxazole adalah antibiotik untuk mengobati berbagai jenis infeksi bakteri, seperti infeksi saluran pernafasan, pencernaan, dan saluran kemih.

Obat Cotrimoxazole mengandung kombinasi antibiotik Trimethoprim dan Sulfamethoxazole. 

Trimethoprim sendiri adalah bakterisida (membunuh bakteri), sedangkan Sulfamethoxazole adalah bakteriostatik (menghentikan perkembangbiakan bakteri). 

Antibiotik ini bekerja dengan cara menghambat dua tahap sintesis asam folat dan protein yang penting bagi bakteri. 

Ingat ya, Cotrimoxazole merupakan obat keras yang hanya dapat diperoleh dengan resep dokter.

Keterangan

1. Cotrimoxazole Sirup

  • Golongan: obat keras
  • Kelas terapi: obat antibiotik
  • Kandungan: tiap 5 ml mengandung sulfamethoxazole 200 mg + trimethoprim 40 mg
  • Kemasan: dus, botol @60 ml
  • Produksi: First Medipharma, Bernofarm, Phapros, Promedrahardjo Farmasi Industri, Sampharindo Perdana, Kimia Farma, Tropica Mas, Novapharin, Rama Emerald Multi Sukses, Pyridam Farma, Mersifarma Tirmaku Mercusana, Errita Pharma, Indofarma, Holi Pharma, Indofarma
  • Harga Cotrimoxazole sirup: Rp7.774/botol

2. Cotrimoxazole Tablet

  • Golongan: obat keras
  • Kelas terapi: obat antibiotik
  • Kandungan: sulfamethoxazole 400 mg + trimethoprim 80 mg; sulfamethoxazole 800 mg + trimethoprim 160 mg (Forte)
  • Kemasan dus, 10 strip @10 tablet
  • Produksi: Harsen, Ifars Pharmaceutical Laboratories, Bernofarm, Holi Pharma, Tropica Mas, Rama Emerald Multi Sukses, Phapros, Indofarma, Mersifarma Tirmaku Mercusana, Bernofarm, Errita Pharma, Sampharindo Perdana
  • Harga Cotrimoxazole tablet: Rp4.800/strip; Rp7.710/strip (Forte)

Artikel lainnya: Ini Alasan Mengapa Anda Tidak Boleh Berbagi Antibiotik

Kegunaan

Fungsi dan manfaat Cotrimoxazole adalah untuk mengatasi:

  • Infeksi saluran napas atas: otitis media akut (infeksi telinga bagian tengah) akibat Streptococcus pneumoniae ataupun Haemophilus influenzae
  • Infeksi saluran pencernaan: pencegahan traveller diare akibat bakteri E. coli, sebagai alternatif antibiotik golongan kuinolon
  • Eksaserbasi akut bronchitis kronis (peningkatan frekuensi dan keparahan batuk) akibat pneumoniae atau H. Influenzae. Obat ini bisa jadi alternatif apabila obat golongan penicillin tak bisa digunakan.
  • Infeksi saluran kemih: Cotrimoxazole juga bermanfaat bagi pengobatan infeksi saluran kemih akibat bakteri Klebsiella, E. coliMorganella morganii, EnterobacterProteus mirabilis, atau P. vulgaris
  • Brucellosis (infeksi dari hewan ke manusia) dan kolera: Cotrimoxazole juga antibiotik alternatif untuk pengobatan brucellosis pada pasien yang tidak dapat memakai obat tetrasiklin (seperti anak-anak
  • Infeksi mikrobakteri: infeksi kulit yang disebabkan oleh Mycobacterium marinum dapat juga menggunakan Cotrimoxazole

Dosis dan Aturan Pakai

Cotrimoxazole termasuk dalam golongan obat keras. Setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. 

Tujuan: bronkitis kronis akut, infeksi saluran kemih akut atau tanpa komplikasi, dan otitis media akut

Bentuk: tablet dan sirup

  • Dewasa dan anak-anak >12 tahun: diberikan 960 mg 2 kali sehari. Pada infeksi berat diberikan 2.880 mg dalam 2 dosis terbagi.

Umumnya, pengobatan dilanjutkan sampai 5 hari. Pada pasien infeksi saluran kemih bawah akut tanpa komplikasi durasi pengobatan 1-3 hari.

  • Anak 6 minggu-5 bulan: 120 mg 2 kali sehari
  • Anak 6 bulan-5 tahun: 240 mg 2 kali sehari
  • Anak-anak 6-12 tahun: 480 mg 2 kali sehari

Dosis standar anak-anak sekitar 30 mg sulfametoksazol dan 6 mg trimethoprim per kg berat badan per hari dalam 2 dosis terbagi. Umumnya pengobatan dilanjutkan sampai 5 hari.

Tujuan: Pneumocystis (carinii) jiroveci pneumonia

Bentuk: tablet dan sirup

  • Dewasa dan anak >12 tahun: diberikan dosis 120 mg/kg berat badan/hari dalam 2-4 dosis terbagi selama 14-21 hari.

Tujuan: mencegah Pneumocystis (carinii) jiroveci pneumonia

Bentuk: tablet dan sirup

  • Dewasa: dosis 960 mg diminum 1 kali sehari selama 7 hari.
  • Dosis alternatif pertama: dosis 960 mg diminum 1 kali sehari diberikan 3 kali seminggu pada hari-hari tertentu
  • Dosis alternatif kedua: dosis 960 mg diminum 2 kali sehari diberikan 3 kali seminggu pada hari-hari tertentu
  • Anak-anak >12 tahun: dosis 960 mg diminum 2 kali sehari 7 hari.
  • Dosis alternatif pertama: dosis 960 mg 2 kali sehari diberikan 3 kali seminggu pada hari-hari tertentu atau 960 mg 2 kali sehari diberikan 3 hari berturut-turut dalam seminggu
  • Dosis alternatif kedua: dosis 1.920 mg sekali sehari diberikan 3 hari berturut-turut dalam seminggu

Tujuan: mencegah Pneumocystis (carinii) jiroveci pneumonia

Bentuk: sirup

  • Bayi 6 minggu – 5 bulan: 120 mg dua kali sehari selama 7 hari.
  • Dosis alternatif pertama: 120 mg diminum 1 kali sehari diberikan 3 kali seminggu pada hari-hari tertentu atau 120 mg diminum 1 kali sehari diberikan 3 hari berturut-turut dalam seminggu
  • Dosis alternatif kedua: 240 mg 1 kali sehari diberikan 3 hari berturut-turut dalam seminggu
  • Anak-anak 6 bulan – 5 tahun: dosis 240 mg dua kali sehari selama 7 hari
  • Dosis alternatif pertama: 240 mg dua kali sehari diberikan 3 kali seminggu pada hari-hari tertentu atau 240 mg dua kali sehari diberikan 3 hari berturut-turut dalam seminggu
  • Dosis alternatif kedua: 480 mg sekali sehari sehari diberikan 3 hari berturut-turut dalam seminggu
  • Anak-anak 6-12 tahun: diberikan dosis 480 mg 2 kali sehari selama 7 hari
  • Dosis alternatif pertama: 480 dua kali sehari diberikan 3 kali seminggu pada hari-hari tertentu atau 480 mg dua kali sehari diberikan 3 hari berturut-turut dalam seminggu
  • Dosis alternatif kedua : 960 mg sekali sehari sehari diberikan 3 hari berturut-turut dalam seminggu

Cara Menggunakan

Bacalah instruksi aturan penggunaan yang tertera pada kemasan atau ikuti anjuran dokter. 

  • Cotrimoxazole tablet dapat diminum saat makan. Tablet dapat ditelan secara utuh. Jangan dikunyah, dibelah, atau dihancurkan. Telan bersama segelas air putih
  • Cotrimoxazole sirup dapat diminum saat makan. Sebelum diminum, kocoklah obat terlebih dahulu. Gunakan sendok takar untuk minum obat, lalu segera minum air putih
  • Dianjurkan minum Cotrimoxazole secara teratur pada jam yang sama. Bila lupa konsumsi obat, segera minum jika jeda jadwal berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan saja. Jangan menggandakan dosis
  • Selama menggunakan Cotrimoxazole kamu disarankan untuk minum banyak air putih untuk mencegah risiko efek samping

Artikel lainnya: Awas, Bakteri H. Pylori Bisa Sebabkan Kanker Lambung 

Cara Penyimpanan

Simpan Cotrimoxazole pada suhu ruang, di tempat yang kering, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.

Efek Samping

Efek samping Cotrimoxazole yang mungkin terjadi adalah:

  • Mual, muntah
  • Ruam
  • Diare
  • Demam
  • Gatal
  • Nyeri otot dan sendi
  • Reaksi alergi bagi pasien yang sensitif terhadap obat-obat golongan Sulfonamide termasuk Cotrimoxazole.

Overdosis

Penggunaan Cotrimoxazole yang berlebihan bisa memicu gejala overdosis, seperti: 

  • Pusing
  • Mual, muntah
  • Ruam
  • Sakit kepala
  • Mengantuk
  • Disuria (anyang-anyangan)
  • Pembengkakan wajah
  • Kelemahan dan kebingungan
  • Depresi sumsum tulang
  • Sedikit peningkatan serum aminotransferase.

Jika kamu mengalami salah satu atau lebih gejala di atas, segera hubungi bantuan tim medis darurat ke nomor 112/119. Atau, segeralah ke instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat.

Kontraindikasi

Hindari penggunaan Cotrimoxazole pada pasien dengan kondisi: 

  • Hipersensitif terhadap kandungan Cotrimoxazole 
  • Usia di bawah 6 minggu, kecuali untuk pengobatan pencegahan Pneumocystis jirovecii pada bayi 4 minggu
  • Riwayat trombositopenia akibat penggunaan Cotrimoxazole
  • Porfiria akut
  • Anemia megaloblastik karena defisiensi folat
  • Gangguan fungsi hati yang parah
  • Gangguan ginjal yang berat 
  • Pemberian bersama dengan dofetilide secara intravena

Interaksi Obat

Cotrimoxazole dapat berinteraksi bila diberikan bersamaan dengan obat-obatan di bawah ini:

  • ACE inhibitor, seperti captopril, enalapril, lisinopril, dan ace inhibitor berpotensi terjadi hiperkalemia
  • Obat-obat antiaritmia, misalnya Amiodarone karena meningkatkan resiko aritmia ventrikel pada pasien
  • Dofetilide karena dapat terjadi peningkatan risiko perpanjangan Interval QT (gangguan ritme jantung)
  • Kalium aminobenzoate menghambat efek obat-obat golongan sulfonamide (seperti sulfamethoxazole)
  • Obat-obat golongan sulfonilurea meningkatkan efek farmakologi Cotrimoxazole
  • Cotrimoxazole menghambat metabolisme phenytoin sehingga meningkatkan waktu paruhnya
  • Diuretik, terutama golongan tiazid meningkatkan potensi terjadinya penurunan kadar trombosit, terutama untuk pasien usia lanjut
  • Cotrimoxazole menghambat klirens (pembersihan) obat-obat antikoagulan dan meningkatkan protrombin time (PT) sehingga meningkatkan efek obat-obat ini
  • Jika diberikan bersamaan dengan siklosporin dapat meningkatkan resiko kerusakan ginjal pada pasien penerima transplantasi ginjal
  • Cotrimoxazole meningkatkan kadar digoxin dalam plasma, terutama pada pasien usia lanjut
  • Antibiotik ini juga menaikkan konsentrasi plasma obat-obatan antivirus, misalnya lamivudine dan juga zalcitabine
  • Indomethacin bisa meningkatkan konsentrasi kandungan sulfamethoxazole di dalam plasma
  • Cotrimoxazole juga berpotensi memicu efek samping hipoglikemia pada pasien yang memakai antidiabetes oral, misalnya glibenclamide
  • Efek samping anemia megaloblastik terjadi ketika pemberian bersamaan cotrimoxazole dan pyrimethamine
  • Pemberian bersamaan rifampisin dan cotrimoxazole tablet menyebabkan kadar rifampisin dalam plasma meningkat, di sisi lain terjadi penurunan kadar trimethoprim
  • Cotrimoxazole menyebabkan peningkatan konsentrasi plasma procainamide dan amantadine sehingga meningkatkan toksisitasnya
  • Jika diberikan bersamaan dengan clozapine dan antipsikotik lainnya, risiko efek samping hematologis meningkat

Untuk mencegah risiko interaksi di atas, beritahukan dokter semua obat dan suplemen yang sedang kamu konsumsi.

Artikel lainnya: Awas, Bakteri H. Pylori Bisa Sebabkan Kanker Lambung

Peringatan dan Perhatian

  • Beritahu dokter jika kamu alergi terhadap kandungan Cotrimoxazole
  • Beritahu dokter jika kamu mempunyai riwayat anemia defisiensi asam folat, pasien dengan defisiensi G6PD, HIV/AIDS, gangguan ginjal, gangguan hati, asma bronkial
  • Beritahu dokter jika kamu sedang hamil, sedang menjalani program kehamilan, atau menyusui
  • Penggunaan pada anak-anak dan lansia hanya dapat diberikan di bawah pengawasan dokter
  • Segera temui dokter jika mengalami alergi, overdosis, atau efek samping yang serius setelah mengkonsumsi Cotrimoxazole

Kategori Kehamilan

Amiodarone masuk dalam kategori D untuk ibu hamil.

Artinya, obat terbukti dapat menimbulkan risiko pada janin. Amiodarone hanya digunakan pada kondisi darurat ketika tidak ada persediaan obat lain yang lebih aman bagi ibu hamil.

Peringatan Kehamilan

Informasikan dokter jika kamu akan menggunakan Cotrimoxazole saat hamil atau sedang menjalankan program kehamilan.

Peringatan Menyusui

Cotrimoxazole diketahui terserap ke ASI. Jangan gunakan Cotrimoxazole sebelum berkonsultasi dengan dokter.

Penyakit Terkait

  • Infeksi Saluran Kemih
  • Bronkitis kronis
  • Pneumonia
  • Otitis media

Rekomendasi Obat Sejenis

#JagaSehatmu setiap saat. Yuk, manfaatkan fitur Tanya Dokter dari KlikDokter untuk konsultasi langsung dengan dokter. Jangan tunggu sakit.

[HNS/NM]