Obat Gangguan Pencernaan

Corsamet

Klikdokter, 19 Nov 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Corsamet merupakan obat yang digunakan untuk mencegah perdarahan saluran cerna, tukak lambung dan duodenum.

Pengertian

Corsamet adalah obat berbentuk tablet yang diproduksi oleh Corsa Industries Ltd. Corsamet mengandung Cimetidine yang diindikasikan untuk pengobatan tukak lambung dan penyakit refluks gastro-esofagus (GERD). Cimetidine merupakan obat golongan antagonis reseptor histamin H2 yang bekerja dengan cara menghambat histamin pada reseptor H2 sel parietal lambung yang mengakibatkan penurunan produksi asam lambung yang berlebih, volume lambung dan konsentrasi ion hidrogen. Corsamet juga digunakan pada pasien dengan insufisiensi pankreas untuk mengurangi pemecahan suplemen enzim pankreas.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kategori: Antasida, Agen Antirefluks dan Antiulserasi
  • Kandungan: Cimetidine 200 mg; Cimetidine 400 mg
  • Bentuk: Tablet
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Strip @ 10 Tablet
  • Farmasi: Corsa Industries Ltd.

Kegunaan

Corsamet diindikasikan untuk mencegah perdarahan gastrointestinal, tukak lambung dan duodenum, sindrom Zollinger-Ellison, mengobati penyakit refluks gastroesofagus.

Dosis & Cara Penggunaan

Corsamet termasuk dalam golongan obat keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus dengan anjuran dan resep Dokter:

  • Profilaksis Perdarahan Gastrointestinal akibat Ulserasi Stres
    • Dewasa: 200-400 mg setiap 4-6 jam.
  • Tukak Lambung dan Duodenum yang Jinak
    • Dewasa: dosis 800 mg diberikan setiap hari sebelum tidur atau 400 mg diminum 2 kali sehari setidaknya selama 4 minggu untuk tukak duodenum, 6 minggu untuk tukak lambung dan 8 minggu untuk ulkus terkait penggunaan obat anti inflamasi non steroid.
    • Dosis dapat ditingkatkan menjadi 400 mg diminum 4 kali sehari jika perlu.
    • Dosis pemeliharaan: dosis 400 mg setiap hari sebelum tidur atau diminum 2 kali sehari.
  • Sindrom Zollinger-Ellison
    • Dewasa: dosis 300 atau 400 mg diminum 4 kali sehari, tingkatkan dosis jika perlu.
  • Penyakit Refluks Gastroesofagus
    • Dewasa: dosis 400 mg, diminum 4 kali sehari atau dosis 800 mg diminum 2 kali sehari selama 4-12 minggu.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 16-30 derajat Celcius, di tempat kering dan sejuk.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama pengunaan Corsamet, antara lain:

  • Diare.
  • Gangguan saluran pencernaan lainnya.
  • Pusing.
  • Sakit kepala.
  • Kelelahan.
  • Nyeri sendi.
  • Nyeri otot.
  • Ruam.
  • Kelainan darah (misalnya agranulositosis (sumsum tulang gagal membentuk granulosit), leukopenia (jumlah leukosit kurang dari normal), dan trombositopenia (jumlah trombosit kurang dari normal)).
  • Pankreatitis akut.
  • Halusinasi dan depresi.
  • Gangguan cardiovascular (misalnya: Bradikardia atau denyut jantung yang lambat, takikardia atau detak jantung melebihi 100 kali per menit.

Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap kandungan obat.

Interaksi Obat

  • Mengurangi penyerapan dasatinib, ketoconazole, itraconazole dan posaconazole.
  • Dapat meningkatkan kadar fenitoin, teofilin, lidokain, hidroksizin, dan antikoagulan oral dalam serum.
  • Penyerapan obat dapat berkurang jika digunakan bersamaan dengan antasida.
  • Penurunan bioavailabilitas jika digunakan bersamaan dengan metoclopramide, sucralfate atau propantheline.
  • Dapat mempotensiasi efek myelosupresif (misalnya: Agranulositosis, neutropenia) dari obat myelosupresif (misalnya: Antimetabolit, zat alkilasi) atau terapi (misalnya: Radiasi)

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Corsamet ke dalam Kategori B:
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).

Overdosis

  • Gejala: Pusing, bradikardia (denyut jantung dibawah normal), depresi sistem saraf pusat, muntah.
  • Penatalaksanaan: Induksi muntah dan / atau bilas lambung, dilanjutkan dengan pengobatan simtomatik dan suportif. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.