Obat Hipertensi

Coirvebal

Klikdokter, 14 Nov 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Coirvebal merupakan obat berbentuk tablet yang diberikan pada pasien penderita darah tinggi (hipertensi).

Pengertian

Coirvebal adalah obat yang dkemas dalam bentuk sediaan tablet. Coirvebal gunakan pada penderita darah tinggi (hipertensi) esensial (tidak diketahui penyebabnya), penderita gagal jantung, retensi cairan, juga gagal hati dan gagal ginjal. Coirvebal termasuk pada kategori obat keras, karena hanya diberikan pada pasien berdasarkan resep Dokter. 

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antagonis II Angiotensin 
  • Kandungan: Irbesartan 150 mg, hydrochlorothiazide 12.5 mg
  • Bentuk: Tablet
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: 1 Strip @ 14 Tablet
  • Farmasi: PT Saofi-Winthrop/ Pharma Health Care.

Kegunaan

Coirvebal digunakan untuk pengobatan hipertensi esensial (tidak diketahui penyebabnya) pada pasien yang tekanan darahnya tidak dapat terkontrol dengan irbesartan atau hydrochlorothiazide saja.

Dosis & Cara Penggunaan

Coirverbal merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembelian nya harus menggunakan resep Dokter.

  • Dosis Umum: 1 tablet diminum sekali sehari. Jika respon tidak adekuat, dosis dapat ditingkatkan setelah 1-2 minggu. Maksimal dosis: 300 mg / 25 mg sekali sehari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 25 derajat Celcius, di tempat kering dan sejuk.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama pengunaan Coirverbal, antara lain:

  • Hipotensi (tekanan darah rendah)
  • Miopia (suatu kondisi saat benda yang dekat tampak jelas, tetapi yang jauh tidak),
  • Mengalami gangguan pencernaan
  • Disfungsi seksual 
  • Mual dan muntah
  • Takikardia (detak jantung cepat),
  • Diare
  • Dispepsia (keluhan nyeri lambung atau sakit maag)
  • Edema (bengkak karena penumpukan cairan pada bagia tubuh tertentu).
  • Asam urat
  • Sakit kepala, nyeri dada
  • Glaukoma sudut tertutup akut (penyakit serius yang membuat tekanan di dalam mata Anda (disebut juga tekanan intraokular) mendadak naik, bahkan dalam hitungan jam).

Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

  • Pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap salah satu komposisi dari coirvebal
  • Pasien yang memiliki riwayat penyakit hiperkalsemia (Kadar kalium elektrolit dalam darah yang tinggi), sirosis bilier (Penyakit autoimun yang menyebabkan kerusakan progresif pada saluran empedu) dan kolestatis (Kondisi ketika aliran empedu dari hati berhenti atau melambat), dan penurunan fungsi hati dan ginjal berat
  • Wanita hamil.

Interaksi Obat
Coirvebal dapat berinteraksi dengan obat-obat golongan lain, seperti:

  • Aspirin
  • Alkohol
  • Colestipol
  • Digitalis Glycosides
  • Ibuprofen
  • Cholestyramine
  • Lithium yang mengandung obat-obatan
  • Naproxen

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Coirvebal ke dalam Kategori D:
Ada bukti positif risiko pada janin manusia, tetapi manfaat obat jika digunakan pada wanita hamil dapat diterima meskipun ada risiko (misalnya, jika obat tersebut diperlukan dalam situasi yang mengancam jiwa atau untuk penyakit serius dimana obat-obatan yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif).

Overdosis

  • Gejala: Hipotensi (tekanan darah rendah), takikardia (denyut jantung lebih tinggi dari normal), bradikardia (denyut jantung lebih rendah dari normal), deplesi elektrolit, dehidrasi, mual, mengantuk, kejang otot.
  • Penatalaksanaan: Pengobatan simtomatik dan suportif. Gunakan arang aktif atau bilas lambung, dan lakukan induksi muntah. Obati hipotensi dengan penggantian garam dan volume serta pantau elektrolit serum dan kadar kreatinin secara rutin.