Obat Jantung

Clotix

Klikdokter, 08 Jun 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Clotix adalah obat yang diindikasikan untuk mengencerkan darah sehingga mengurangi risiko serangan jantung dan stroke.

Pengertian

Clotix adalah obat yang mengandung clopidogrel dan dikemas dalam bentuk tablet.

Penggunaan Clotix dapat meminimalkan risiko terkena stroke atau serangan jantung. Umumnya obat ini diberikan kepada orang yang baru terkena stroke serta serangan jantung.

Artikel Lainnya: Efek Cuaca Dingin terhadap Jantung dan Pembuluh Darah

Keterangan

Sebelum penggunaan, perhatikan keterangan obat Clotix berikut ini:

  • Golongan: Obat Keras.
  • Kategori: Antiplatelet Fibrinolitik, dan Antikoagulan.
  • Kandungan: Clopidogrel 75 mg.
  • Bentuk: Tablet Salut Selaput.
  • Satuan Penjualan: Strip.
  • Kemasan: Strip @ 6 Tablet.
  • Farmasi: PT Dexa Medica.
  • Harga: Rp84.000 – Rp135.000/ Strip.

Kegunaan

Clotix termasuk dalam obat untuk mengencerkan darah.

Artikel Lainnya: Peristiwa Traumatis Bisa Sebabkan Stroke di Usia Muda

Dosis dan Cara Penggunaan

Clotix adalah obat keras, karena itu harus melalui resep dokter.

Aturan penggunaan obat Clotix secara umum adalah sebagai berikut:

  • Dosis: diminum 1x per hari 1 tablet.
  • Clotix dapat diminum kapan saja, bisa sebelum, saat, ataupun sesudah makan.

Cara Penyimpanan

Simpan pada suhu 25 derajat Celsius.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Clotix yang dapat terjadi adalah:

Artikel Lainnya: Cara Membedakan Nyeri Dada karena Serangan Jantung dan GERD

Overdosis

Penggunaan Clotix yang melebihi anjuran dosis dapat menyebabkan waktu perdarahan yang lama.

Kontraindikasi

Jangan menggunakan Clotix jika memiliki riwayat perdarahan.

Interaksi Obat

Berikut ini interaksi obat yang dapat terjadi pada penggunaan Clotix:

  • Meningkatnya risiko perdarahan jika dikonsumsi berbarengan dengan OAINS, antiplatelet, trombolitik, antikoagulan, aspirin, SSRI, reuptake serotonin and norepinephrine inhibitor.
  • Berkurangnya efek antiplatelet jika diberikan berbarengan dengan inhibitor CYP2C19 sedang atau kuat.
  • Meningkatnya konsentrasi plasma substrat CYP2C8.
  • Berkurangnya penyerapan obat jika diberikan berbarengan dengan agonis opioid.

Kategori Kehamilan

Kategori B: Studi pada binatang tidak memperlihatkan bahaya pada janin. Namun, studi pada wanita hamil masih belum adekuat.

Peringatan Menyusui

Tidak ada informasi mengenai adanya obat dalam ASI atau efeknya pada produksi ASI. Obat hanya boleh diberikan apabila manfaat yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko.