Obat Antibiotik

Clatax

Klikdokter, 13 Nov 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Clatax merupakan antibiotik sefalosporin yang digunakan untuk menghambat pertumbuhan bakteri patogen (bakteri yang merugikan)

Pengertian

Clatax adalah obat dengan kandungan Cefotaxime yang merpakan golongan antibiotik sefalosporin generasi ketiga. Clatax memiliki aktivitas spektrum luas terhadap bakteri Gram prositif dan Gram negatif. Clatax digunakan untuk mengobati infeksi serius dan mengancam jiwa terutama yang disebabkan oleh bakteri gram positif dan negatif.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras.
  • Kelas Terapi: Antibiotik.
  • Kandungan: Cefotaxime 1 Gram.
  • Bentuk: Serbuk Injeksi.
  • Satuan Penjualan: Vial.
  • Kemasan: Box, 2 Vial @ 1 Gram.
  • Farmasi: Pratapa Nirmala

Kegunaan

Clatax digunakan untuk mengobati infeksi serius dan mengancam jiwa terutama yang disebabkan oleh bakteri gram positif dan negatif yang resisten terhadap antibiotik lain, seperti infeksi pada saluran napas bawah, saluran urogenital, ginekologis, bakteremia atau septikemia, infeksi kulit dan struktur kulit, intra abdominal, tulang dan sendi.

Dosis & Cara Penggunaan

Clatax termasuk dalam golongan Obat Keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus dengan Anjuran dan Resep Dokter:

  1. Dewasa: dosis 1-2 g diberikan 2 kali sehari melalui injeksi intamuskuler (melalui otot) atau intravena (pembuluh darah). Maksimal dosis: 12 g / hari dalam 3-4 dosis terbagi.
  2. Bayi dan anak: dosis 50-100 mg / kg berat badan/ hari dalam 2-4 dosis melalui injeksi intamuskuler (melalui otot) atau intravena (pembuluh darah). Maksimal dosis: 200 mg / kg berat badan/ hari dalam 3-4 dosis.
  3. Bayi prematur dan bayi baru lahir: dosis 50 mg / kg berat badan/ hari dalam 2 dosis melalui injeksi intamuskuler (melalui otot) atau intravena (pembuluh darah).

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 15-30 derajat Celcius, di tempat kering dan sejuk.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama pengunaan Clatax, antara lain:

  • Trombositopenia (jumlah trombosit dalam darah kurang dari normal)
  • Eosinofilia (tingginya rasio eosinofil di dalam plasma darah)
  • Leukopenia (jumlah leukosit dalam darah kurang dari normal)
  • Reaksi hipersensitivitas
  • Gangguan saluran pencernaan
  • Syok anafilaksis

Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien hipersensitif tehadap sefalosporin.

Interaksi Obat

  • Peningkatan risiko nefrotoksisitas bila diberikan berbarengan dengan aminoglikosida.
  • Peningkatan konsentrasi serum bila diberikan berbarengan dengan probenecid.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Clatax ke dalam Kategori B:
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).

Overdosis

  • Gejala: Peningkatan kadar ureum dan kreatinin. Risiko ensefalopati reversibel.
  • Penatalaksanaan: Pengobatan simtomatik dan suportif. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.