Obat Gangguan Saraf

Cipralex

apt. Yulia Hakimatun Adilah, S.Farm, 29 Nov 2023

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Cipralex adalah obat dengan kandungan Escitalopram yang digunakan untuk depresi mayor, dan gangguan panik. Cipralex bekerja pada sistem serotonin otak dengan meningkatkan kadar serotonin.

Cipralex

Golongan

obat keras

Kategori obat

obat kesehatan mental

Dikonsumsi oleh

dewasa

Bentuk obat

tablet

Cipralex  untuk ibu hamil dan menyusui

kategori C:  studi klinis pada hewan menunjukkan risiko pada janin, namun studi terkontrol pada ibu hamil belum tersedia.

peringatan menyusui: Cipralex  diketahui dapat terserap ke dalam ASI. Jangan gunakan Cipralex sebelum berkonsultasi dengan dokter.

Pengertian Cipralex 

Cipralex adalah obat dengan kandungan escitalopram yang bermanfaat untuk mengobati depresi mayor (depresi yang membuat penderitanya merasa sedih dan putus asa sepanjang waktu), gangguan panik, agorafobia (fobia terjebak di tempat umum). Selain itu, Cipralex juga dapat meredakan fobia di tempat ramai, kecemasan kronis yang ditandai dengan rasa khawatir dan tegang yang berlebihan.

Cipralex produksi Pyridam Farma bekerja pada sistem serotonin di otak dengan meningkatkan kadar serotonin. Gangguan pada sistem serotonin termasuk faktor penting dalam perkembangan depresi dan penyakit terkait. 

Cipralex termasuk dalam golongan obat keras yang hanya diperoleh dengan resep dokter. Cipralex tersedia dalam bentuk tablet. 

Artikel lainnya: Awas, 11 Gejala Gangguan Mental Ini Bisa Saja Kamu Alami

Keterangan Cipralex 

Cipralex tablet

  • Golongan: obat keras
  • Kelas terapi: obat kesehatan mental
  • Kandungan: escitalopram 5 mg; 10 mg; 20 mg
  • Kemasan: dus, 2 blister @ 14 tablet
  • Produksi:Pyridam Farma
  • Harga: Rp 198.422 (Cipralex 5 mg); Rp 396. 830 (Cipralex 10 mg): Rp 757.568 (Cipralex 20 mg)

Kegunaan Cipralex 

Cipralex mengandung escitalopram yang dapat digunakan untuk mengobati gangguan kesehatan mental, seperti:

  • Gangguan panik
  • Agorafobia (fobia terjebak di tempat umum)
  • Fobia tempat ramai
  • Kecemasan kronis, seperti rasa khawatir dan tegang berlebihan

Dosis dan Aturan Pakai Cipralex 

Cipralex termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan Cipralex juga harus dikonsultasikan dengan dokter, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu.

Berikut adalah dosis dan aturan pakai Cipralex secara umum:

Tujuan: gangguan panik dengan atau tanpa agoraphobia (gangguan cemas dengan ketakutan berlebihan)

Bentuk: tablet

Dosis yang dianjurkan:

  • Dewasa: dosis awal, 5 mg sekali sehari, meningkat setelah seminggu hingga 10 mg sekali sehari. Maksimal: 20 mg setiap hari.
  • Lansia: dosis awal 5 mg sekali sehari, dapat meningkat menjadi 10 mg berdasarkan kondisi pasien.

Tujuangangguan kecemasan, depresi, gangguan kompulsif obsesif

Bentuk: tablet

  • Dewasa: 10 mg sekali sehari, meningkat setelah setidaknya satu minggu jika diperlukan. Maksimal: 20 mg sekali sehari.
  • Lansia: Dosis awal 5 mg sekali sehari, dapat meningkat menjadi 10 mg berdasarkan kondisi pasien.

Tujuan: gangguan kecemasan sosial

Bentuk: tablet

Dosis yang dianjurkan:

  • Dewasa: 10 mg sekali sehari, meningkat setelah setidaknya satu minggu jika diperlukan. Maksimal: 20 mg sekali sehari.
  • Lansia: Dosis awal 5 mg sekali sehari, dapat meningkat menjadi 10 mg berdasarkan kondisi pasien.

Cara Menggunakan Cipralex 

Bacalah instruksi aturan penggunaan yang tertera pada kemasan atau ikuti anjuran dokter agar fungsi dari Cipralex maksimal.

Berikut adalah cara menggunakan Cipralex yang harus kamu patuhi:

  • Cipralex tablet dapat diminum sebelum atau sesudah makan. 
  • Cipralex tablet dapat ditelan secara utuh, jangan dikunyah, dibelah, atau dihancurkan. Telan dengan meminum segelas air putih. 
  • Dianjurkan minum Cipralex secara teratur pada jam yang sama setiap harinya. Bila lupa minum obat, segera minum jika jeda jadwal minum obat berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, maka abaikan jangan menggandakan dosis.

Artikel lainnya: Pernah Alami Anxiety Dreams? Ini Penyebabnya yang Perlu Dihindari

Cara Penyimpanan

Simpan Cipralex pada suhu 20-25° Celsius, di tempat yang kering dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak. 

Efek Samping Cipralex 

Setiap orang bisa mengalami efek samping yang berbeda beda, tergantung pada respons tubuh orang terhadap obat tersebut. 

Berikut beberapa risiko efek samping Cipralex: 

Overdosis

Penggunaan Cipralex yang melebihi dosis anjuran dapat menimbulkan gejala, seperti:

  • Pusing (tubuh kehilangan keseimbangan)
  • Gangguan gerak tremor
  • Agitasi (perasaan jengkel dan gelisah, mual, muntah, hipotensi (tekanan darah rendah)
  • Rasa mengantuk
  • Interval QT memanjang (detak jantung tidak beraturan), aritmia (gangguan irama jantung)
  • Hipokalemia (kadar kalium rendah)
  • Hiponatremia (kadar natrium rendah)
  • Gagal ginjal
  • Tubuh kejang
  • Tidak sadarkan diri atau koma

Jika seseorang mengalami overdosis seperti pingsan atau kesulitan bernapas segera hubungi bantuan tim medis darurat ke nomor 112/119 atau segeralah ke instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat.

Interaksi Cipralex dengan Obat lain

Penggunaan obat dengan kandungan escitalopram sebaiknya tidak dilakukan bersamaan dengan obat-obatan berikut:

  • Penggunaan dengan antiplatelet, seperti (aspirin, tiklopidin, dipiridamol), antipsikotik, dan NSAID karena dapat meningkatkan risiko pendarahan.
  • Peningkatan efek dengan antidepresan trisiklik, sumatriptantramadol, triptofan, lithium, dan buspiron.
  • Meningkatkan kadar cipralex dengan omeprazoleflukonazolsimetidin, dan fluvoxamine.
  • Meningkatkan kadar obat metoprolol dan desipramine.
  • Meningkatkan efek obat antidiabetes.
  • Berpotensi fatal: peningkatan efek serotonergik dengan MAO Inhibitor, seperti moclobemide, linezolid, dan IV methylene blue.
  • Peningkatan risiko perpanjangan interval QT dengan antiaritmia, antibiotic, seperti (ciprofloxacin, moksifloksasin, eritromisin, pentamidine), anti malaria, seperti halofantrine, dan antihistamin, seperti astemizol dan mizolastine.

Peringatan dan Perhatian

Beritahu dokter jika kamu alergi terhadap Cipralex atau jangan minum Cipralex bila alergi terhadap Cipralex.

Beritahu dokter jika kamu sedang hamil atau menyusui. Hal ini untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan.

Jangan gunakan cipralex dalam 14 hari sebelum atau sesudah mengonsumsi MAO Inhibitor karena dapat berakibat fatal bagi kesehatan.

Segera hubungi dokter jika timbul keinginan untuk bunuh diri atau terdapat sindrom serotonin dengan gejala: 

Jangan menggunakan pimozide saat menggunakan Cipralex karena dapat menyebabkan masalah jantung yang sangat serius.

Jangan hentikan penggunaan Cipralex secara tiba-tiba tanpa anjuran dokter.

Jangan berikan Cipralex pada anak dibawah usia 18 tahun.

Beritahu dokter jika kamu memiliki riwayat gangguan kesehatan, seperti:

  • Gangguan hati 
  • Tubuh mengalami kejang
  • Kadar natrium rendah
  • Stroke
  • Gangguan pendarahan
  • Gangguan seksual
  • Bipolar
  • Kecanduan narkoba
  • Berkeinginan untuk bunuh diri

Kontraindikasi Cipralex

Selain itu, perhatikan pula adanya kontraindikasi. Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

  • Hipersensitivitas terhadap Cipralex
  • Hamil dan menyusui
  • Penggunaan bersamaan dengan obat yang memperpanjang interval QT (misalnya Pimozide) dan MAOIs (atau dalam 14 hari penggunaan)
  • Pasien dengan perpanjangan interval QT yang diketahui atau sindrom QT panjang bawaan, epilepsi tidak stabil

Artikel lainnyaOmbrophobia, Perasaan Takut dan Cemas Berlebihan saat Hujan

Kategori Kehamilan dan Menyusui

Cipralex masuk dalam kategori C dalam kehamilan, yaitu studi klinis pada hewan menunjukkan risiko pada janin, namun studi terkontrol pada ibu hamil belum tersedia.

Obat dapat digunakan jika manfaat yang didapat lebih besar dari resikonya. Namun konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter kamu sebelum mengonsumsi Cipralex saat hamil atau dalam masa program kehamilan

Cipralex diketahui dapat terserap ke dalam ASI. Jangan gunakan Cipralex sebelum berkonsultasi dengan dokter.

Penyakit Terkait

  • Gangguan panik
  • Gangguan cemas
  • Depresi

Rekomendasi Obat Sejenis Cipralex 

Jangan remehkan kondisi kejiwaan yang kamu alami, segera hubungi psikolog terpercaya. Yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter! Jangan lupa, gunakan fitur Tanya Dokter untuk konsultasi dengan dokter lebih mudah dan cepat. Dapatkan pula berbagai obat dan suplemen yang kamu butuhkan dengan mudah hanya di KalStore.

(LUF)