Obat Antibiotik

Cetazum

Klikdokter, 10 Nov 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Cetazum merupakan antibiotik Ceftazidime yang digunakan untuk membantu mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri.

Pengertian

Cetazum adalah antibiotik dengan kandungan Ceftazidime yang merupakan golongan Cephalosporin generasi ketiga. Antibiotik golongan ini berfungsi untuk mengobati bermacam-macam infeksi bakteri, seperti infeksi saluran pernapasan bawah, infeksi saluran kemih, meningitis, dan gonorrhea. Cetazum bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri. Mekanisme kerja antibakteri dengan menghambat enzym yang bertanggung jawab terhadap pembentukan dinding sel bakteri.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras.
  • Kelas Terapi: Antibiotik.
  • Kandungan: Ceftazidime 1 gram.
  • Bentuk: Cairan Injeksi
  • Satuan Penjualan: Vial.
  • Kemasan: Vial @ 1 Gram + 1 Ampul Pelarut @ 10 mL.
  • Farmasi: Otto Pharmaceutical Industries/ Pertiwi Agung.

Kegunaan

Cetazum digunakan untuk mengobati bermacam-macam infeksi bakteri, seperti infeksi saluran pernapasan bawah, infeksi saluran kemih, meningitis (radang otak), dan gonorrhea (kecing nanah).

Dosis & Cara Penggunaan

Penggunaan Cetazum harus dikonsultasikan dengan Dokter. Aturan penggunaan pada Cetazum sebagai berikut :

  • Dewasa: dosis 1-6 gram per hari, dapat diberikan dosis masing-masing 500 mg, 1 gram atau 2 gram setiap 12 atau 8 jam.
  • Bayi dan anak: Dosis lazim untuk anak-anak yang berusia lebih dari 2 bulan adalah 30-100 mg/kg berat badan/hari, diberikan sebagai dosis terbagi (2-3 kali). Dosis hingga 150 mg/kg berat badan/hari (maksimum 6 gram sehari) dalam 3 dosis terbagi dapat diberikan pada anak-anak yang menderita fibrocystic, infected immunocompromised dan meningitis.
  • Neonatus dan bayi di bawah usia 2 bulan: Dosis 25-60 mg/kg berat badan/hari diberikan dalam 2 dosis terbagi, telah terbukti efektif. 
  • Cetazum diberikan secara intravena (IV, yaitu injeksi ke dalam pembuluh darah vena) atau intramuskular (IM, yaitu injeksi ke dalam otot tubuh).

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi pada penggunaan Cetatrex adalah:

  • Pusing.
  • Muntah, mual.
  • Kantuk.
  • Kejang.
  • Iritasi mukosa hidung.
  • Sesak.
  • Epistaksis (mimisan). 
  • Leukopenia (jumlah leukosit dalam darah kurang dari normal)
  • Trombositopenia (jumlah trombosit dalam darah kurang dari normal)

Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien yang hipersensitif (alergi) terhadap sefalosporin.

Interaksi Obat
Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Cetazum:

  • Dapat meningkatkan nefrotoksisitas aminoglikosida.
  • Dapat mengurangi efek terapi dari vaksin BCG, vaksin tifoid, Na picosulfate.
  • Dapat meningkatkan efek antikoagulan antagonis vitamin K (misalnya warfarin).
  • Dapat meningkatkan kadar serum bila diberikan bersamaan dengan probenesid.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Cetazum ke dalam Kategori B:
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).

Overdosis

  • Gejala: kejang, ensefalopati, rangsangan neuromuskuler, koma.
  • Penatalaksanaan: Pengobatan simtomatik dan suportif. Dengan adanya insufisiensi ginjal, hemodialisis atau dialisis peritoneal dapat membantu menghilangkan obat dari tubuh. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.