HomeObatObat MataCendo Zinc Prima
Obat Mata

Cendo Zinc Prima

Klikdokter, 09 Nov 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Cendo Zinc Prima merupakan obat tetes mata yang berguna untuk mengurangi ketegangan atau kelelahan mata.

Pengertian

Cendo Zinc Prima adalah obat tetes mata yang berguna untuk mengurangi ketegangan atau kelelahan pada mata. Cendo Zinc Prima mengandung seng sulfat dan fenilefrin HCl sebagai zat aktifnya.

Keterangan

  1. Cendo Zinc Prima
    • Golongan: Obat Bebas Terbatas.
    • Kategori: Obat Midriatikum.
    • Kandungan: Seng Sulfat 0.25 %, Fenilefrin HCl 0.12 %.
    • Bentuk: Tetes Mata.
    • Satuan Penjualan: Botol.
    • Kemasan: Botol @ 5 mL dan 15 mL.
    • Farmasi: Cendo Pharmaceutical Industries
  2. Cendo Zinc Prima Minidose
    • Golongan: Obat Bebas Terbatas.
    • Kategori: Obat Midriatikum.
    • Kandungan: Seng Sulfat 0.25 %, Fenilefrin HCl 0.12 %.
    • Bentuk: Tetes Mata.
    • Satuan Penjualan: Catch Cover.
    • Kemasan: Catch Cover, Botol @ 0.6 mL.
    • Farmasi: Cendo Pharmaceutical Industries

Kegunaan

Cendo Zinc Prima digunakan mengurangi ketegangan atau kelelahan pada mata.

Dosis & Cara Penggunaan

Cendo Zinc Prima termasuk dalam golongan Obat Keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus dengan Anjuran dan Resep Dokter:

  • Aturan penggunaan Cendo Zinc Prima: teteskan 1-2 tetes pada mata yang membutuhkan, sebanyak 3-4 kali sehari atau sesuai dengan anjuran dokter.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 15-25 derajat Celcius, di tempat kering dan sejuk.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi pada penggunaan Cendo Zinc Prima adalah:

  • Midriasis (pelebaran pupil).
  • Penglihatan kabur.
  • Iritasi.

Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

  • Pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap salah satu komposisi dari Cendo Zinc Prima.
  • Penderita glaukoma

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Cendo Zinc Prima ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Konsultasi Dokter Terkait