Cendo P-Pred

Pengertian

Cendo P-Pred adalah sediaan steril tetes mata yang mengandung Prednisolon dan diproduksi oleh Cendo. Obat ini diindikasikan sebagai pengobatan inflamasi atau peradangan pada mata. Cendo P-Pred atau Prednisolon bekerja dengan cara mengurangi respons sistem kekebalan tubuh terhadap berbagai penyakit untuk mengurangi gejala, seperti rasa sakit, pembengkakan dan mata merah.

Keterangan

1. Cendo P-Pred Minidose
   
   • Golongan: Obat Keras.
   • Kelas Terapi: Hormon Kortikosteroid.
   • Kandungan: Prednisolone 10 mg/ mL.
   • Bentuk: Tetes Mata.
   • Satuan Penjualan: Botol Plastik.
   • Kemasan: Catch Cover, Botol Plastik @ 0.6 ml.
   • Farmasi: Cendo.
2. Cendo P-Pred Botol
   
   
   • Golongan: Obat Keras.
   • Kelas Terapi: Hormon Kortikosteroid.
   • Kandungan: Prednisolone 10 mg/ mL.
   • Bentuk: Tetes Mata.
   • Satuan Penjualan: Botol Tetes.
   • Kemasan: Botol Tetes @ 5 ml.
   • Farmasi: Cendo.

Kegunaan

Cendo P-Pred digunakan untuk meredakan mata bengkak dan reaksi peradangan pada mata.

Dosis & Cara Penggunaan

Dosis dan Cara Penggunaan Cendo P-Pred, harus dengan Anjuran dan Resep Dokter:

• Teteskan 1-2 tetes Cendo P-Pred ke dalam kantung konjungtiva, diberikan sebanyak 2-4 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 2 tetes setiap jam selama 24-48 jam awal. 

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 25 derajat Celcius, di tempat kering dan sejuk.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama pengunaan Cendo P-Pred, yaitu:

• Penglihatan kabur sementara
• Mata berair
• Sensasi rasa menyengat atau terbakar pada mata selama 1 hingga 2 menit
• Ruam

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Cendo P-Pred pada pasien yang memiliki indikasi:

• Hipersensitif
• Infeksi sistemik aktif
• Okular herpes simplex
• Infeksi mikobakteri
• Penyakit jamur pada telinga, dan membran timpani berlubang
• Pemberian bersamaan dengan vaksin hidup (terutama pada pasien dengan gangguan respon imun)

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Cendo P-Pred ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.