Obat Antiinflamasi

Celebrex

Apt. Maria Dyah Kartika L.S., S.Farm, 31 Jan 2022

Ditinjau Oleh apt. Evita Fitriani., S. Farm

Anda mengalami rheumatoid artritis? Obat Celebrex bisa menjadi solusi untuk meredakan gejalanya. Baca penjelasan selengkapnya di sini, ya.

Celebrex

Celebrex

Golongan:

Obat Keras (Perlu Resep Dokter)

Kategori Obat:

Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid (OAINS)

Dikonsumsi oleh:

Dewasa

Bentuk obat:

Kapsul

Celebrex untuk ibu hamil dan menyusui:

Kategori C: sebelum usia kehamilan 30 minggu. 

Kategori D: dimulai pada usia kehamilan 30 minggu.

Peringatan Menyusui: Celebrex dapat masuk ke dalam ASI dalam jumlah yang rendah.

Pengertian

Celebrex adalah obat yang mengandung Celecoxib. Dokter mungkin akan meresepkan obat ini bagi penderita osteoartritis dan rheumatoid artritis untuk meredakan gejala.

Obat Celebrex tersedia dalam bentuk kapsul dengan dua macam dosis, yaitu 100 dan 200 mg.

Dosis dan lamanya penggunaan obat akan ditentukan dokter berdasarkan kondisi yang Anda alami.

Obat ini bekerja dengan cara menghalangi enzim dalam tubuh yang memproduksi prostaglandin. 

Apabila prostaglandin dihambat, rasa sakit dan pembengkakan akan berkurang.

Keterangan

  • Golongan: obat keras
  • Kelas terapi: obat anti-inflamasi non-steroid (OAINS)
  • Kandungan: Celecoxib 100 mg; Celecoxib 200 mg
  • Satuan Penjualan: strip
  • Kemasan: strip @10 kapsul
  • Farmasi: Pfizer Indonesia
  • Harga Celebrex 100 mg: Rp435.080/boks
  • Harga Celebrex 200 mg: Rp611.874/boks

Artikel Lainnya: Berbagai Gejala Gangguan Sendi yang Harus Diwaspadai

Kegunaan

Celebrex digunakan untuk meredakan gejala dan tanda dari kondisi:

  • osteoartritis 
  • rheumatoid artritis
  • spondilitis ankilosa pada orang dewasa pasca-pembedahan atau kecelakaan

Dosis dan Aturan Pakai

Tujuan: Osteoartritis dan Spondilitis Ankilosa

Bentuk: Kapsul

  • Kapsul 200 mg, 1 kali sehari atau kapsul 100 mg, 2 kali sehari.

Tujuan: Rheumatoid Artritis 

Bentuk: Kapsul

  • 100-200 mg 2 kali sehari. 
  • Pada nyeri akut, dosis awal 400 mg kemudian akan ditambahkan 200 mg apabila diperlukan pada hari pertama. Pada hari berikutnya, 200 mg 2 kali sehari. Maksimal penggunaan 7 hari.

Cara Menggunakan

Perhatikan dosis dan petunjuk penggunaan yang sudah dijelaskan oleh dokter apoteker. Anda tidak boleh mengurangi atau bahkan menambah dosis.

Obat ini dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.

Pasien yang kesulitan menelan kapsul Celebrex, dapat mencampurkan isinya dengan saus apel, yogurt, atau pisang yang sudah dihaluskan.

Cobalah untuk minum obat pada jam yang sama setiap hari, agar tidak terlupa. Jika lupa, konsumsi obat segera setelah Anda ingat.

Jika Anda baru ingat ketika sudah dekat dengan jadwal minum obat selanjutnya, abaikan saja dosis yang terlewat.

Artikel Lainnya: Seledri Bisa Mengatasi Nyeri Sendi, Mitos atau Fakta?

Cara Penyimpanan

Simpan Celebrex pada suhu ruangan (di bawah 25 derajat Celcius), di tempat kering, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung.

Efek Samping

Efek samping Celebrex yang mungkin terjadi adalah:

  • depresi, halusinasi
  • sakit kepala
  • mual, muntah, dan mulut kering
  • diare
  • dispepsia
  • luka pada saluran pencernaan
  • muncul ruam pada kulit
  • mudah kelelahan
  • gangguan tidur

Jika Anda mengalami salah satu efek samping di atas, atau efek samping lainnya, konsultasikan kepada dokter.

Overdosis

Gejala overdosis obat golongan AINS antara lain lesu, mengantuk, mual, muntah, dan nyeri epigastrium. 

Keluhan-keluhan ini pada umumnya dapat hilang dengan perawatan suportif. 

Perdarahan pada saluran pencernaan dapat terjadi. Hipertensi, gagal ginjal akut, depresi pernapasan dan koma juga mungkin terjadi, meski jarang.

Oleh karena itu, penting untuk selalu memperhatikan dosis yang sudah dianjurkan.

Jika terjadi overdosis, segera bawa ke fasilitas medis terdekat untuk mendapatkan pertolongan yang tepat.

Artikel Lainnya: Benarkah Ekstrak Kerang Hijau Dapat Atasi Nyeri Sendi Lansia?

Kontraindikasi

Hindari penggunaan Celebrex pada pasien dengan kondisi berikut ini.

  • riwayat alergi atau hipersensitif terhadap Celecoxib dan sulfonamid
  • punya riwayat penyakit asma, urtikaria, atau reaksi alergi setelah mengonsumsi asam asetilsalisilat atau kelompok obat AINS lain
  • telah menerima terapi nyeri sebelum operasi dalam pengaturan operasi CABG

Interaksi Obat

Obat-obat di bawah ini berisiko menimbulkan interaksi jika digunakan bersama dengan Celebrex:

  • obat untuk mengobati depresi, misalnya fluoxetine
  • obat pengencer darah, misalnya aspirin, warfarin
  • obat anti-inflamasi, misalnya prednison
  • obat-obatan yang digunakan dalam transplantasi organ atau gangguan kekebalan tertentu, misalnya tacrolimus, metotreksat, siklosporin
  • obat-obatan untuk tekanan darah tinggi atau penyakit jantung, misalnya captopril, losartan, metoprolol, digoksin
  • obat-obat diuretik, misalnya furosemide, hidroklorotiazid
  • obat untuk mengobati infeksi jamur, misalnya fluconazole
  • obat untuk mengobati TBC, misalnya rifampisin
  • obat untuk epilepsi, misalnya carbamazepine
  • obat-obatan untuk gangguan mood, misalnya lithium, aripiprazole
  • obat untuk mengobati gangguan hiperaktif, misalnya atomoxetine 

Jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan lain, terutama yang disebutkan di atas, pastikan Anda memberitahukan dokter.

Peringatan dan Perhatian

Beritahukan kepada dokter jika Anda mengalami kondisi di bawah ini:

  • kondisi yang termasuk dalam kontraindikasi
  • penyakit jantung 
  • penyakit ginjal
  • penyakit hati
  • tukak lambung
  • radang usus
  • diabetes
  • kadar kolesterol tinggi
  • kebiasaan merokok atau minum alkohol
  • hamil dan menyusui

Jika Anda akan menjalani operasi, baik operasi kecil maupun perawatan gigi, beritahukan kepada petugas medis bahwa Anda sedang mengonsumsi obat ini.

Artikel Lainnya: Tips Menangani Nyeri Lutut pada Lansia

Kategori Kehamilan

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Celebrex ke dalam Kategori C (sebelum usia kehamilan 30 minggu).

Artinya, studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya). 

Tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia.

Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Sementara itu, pada usia kehamilan 30 minggu ke atas, FDA mengategorikan Celebrex ke dalam Kategori D.

Artinya, ada bukti positif risiko pada janin manusia. Namun, manfaat obat jika digunakan pada wanita hamil dapat diterima, meski ada risiko. 

Misalnya , jika obat tersebut diperlukan dalam situasi yang mengancam jiwa atau untuk penyakit serius di mana obat-obatan yang lebih aman tidak bisa digunakan atau tidak efektif.

Artikel Lainnya: Obat Nyeri Sendi Alami yang Bisa Anda Jadikan Pilihan

Peringatan Menyusui

Celecoxib yang terkandung dalam Celebrex dapat masuk ke dalam ASI dalam jumlah rendah.

Ibu menyusui wajib berkonsultasi dengan dokter dahulu sebelum mengonsumsi obat ini.

Penyakit Terkait

Rekomendasi Obat Sejenis

(HNS/AYU)