Obat Asma dan Gangguan Pernapasan

Bufabron

Klikdokter, 09 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Bufabron digunakan untuk mengatasi gejala sesak napas.

Pengertian

Bufabron adalah obat yang diproduksi oleh Pabrik Pharmasi Zenith/ Bufa Aneka. Bufabron mengandung zat aktif Teofilin yang digunakan untuk mengatasi gejala sesak napas akibat menyempitnya saluran pernapasan (bronkospasme) pada penderita asma atau penderita penyakit paru obstruktif kronis (PPOK ). Obat ini bekerja dengan cara mengendurkan otot dalam saluran pernapasan, serta mengurangi respons saluran pernapasan terhadap rangsang dari luar.

Keterangan

  1. Bufabron Kapsul
    • Golongan: Obat Bebas Terbatas.
    • Kelas Terapi: Antiasma dan Obat Penyakit Paru Obstruktif Kronik.
    • Kandungan: Theophylline 130 mg
    • Bentuk: Kapsul
    • Satuan Penjualan: Strip.
    • Kemasan: Box, 10 amplop @ 1 Strip @ 10 Kapsul
    • Farmasi: Pabrik Pharmasi Zenith/ Bufa Aneka
  2. Bufabron Sirup
    • Golongan: Obat Bebas Terbatas.
    • Kelas Terapi: Antiasma dan Obat Penyakit Paru Obstruktif Kronik.
    • Kandungan: Theophylline 43.33 mg/5 ml
    • Bentuk: Sirup
    • Satuan Penjualan: Botol.
    • Kemasan: Box,1 Botol @ 60 ml
    • Farmasi: Pabrik Pharmasi Zenith/ Bufa Aneka

Kegunaan

Bufabron digunakan untuk mengatasi gejala sesak napas.

Dosis & Cara Penggunaan

Bufabron merupakan obat bebas terbatas sehingga untuk pembelian dalam jumlah tertentu tidak memerlukan resep doker.

  1. Bronkospasme akut
    • Dewasa dan anak usia di atas 1 tahun: 5 mg/kg berat badan per hari.
    • Lansia: Lebih kecil dari dosis di atas.
  2. Bronkospasme kronis
    • Dewasa: 300-1000 mg per hari, yang dibagi menjadi 3-4 konsumsi. Dosis pemeliharaan adalah 175-500 mg, diberikan 2 kali sehari.
    • Lansia: Lebih kecil dari dosis di atas.
    • Anak usia 6-12 tahun dengan berat 20-35 kg: 120-250 mg, diberikan 3 kali sehari.
    • Anak usia di atas 12 tahun: 250-500 mg, diberikan 3 kali sehari.
    • Anak usia di bawah 6 tahun: Tidak direkomendasikan menggunakan obat ini.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 20-25 ° C.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Bufabron yang mungkin terjadi adalah:

  • Gangguan sistem saraf pusat
  • Sakit kepala
  • Insomnia
  • Gelisah
  • Kejang
  • Diare
  • mual, dan muntah.
  • Diuresis (peningkatan jumlah urine)

Kontraindikasi
Hindari pemberian pada pasien dengan kondisi penderita gangguan sistem saraf pusat, gangguan jantung dan gangguan pembuluh darah.

Interaksi Obat
Jika dikonsumsi bersama Allopurinol, antiaritmia, cimetidine, fluvoksamin, interferon alfa, antibiotik golongan makrolid, quinolone, pil KB, atau antagonis kalsium dapat meningkatkan kadar teofilin.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Bufabron ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Overdosis

  • Pemberian Bufabron yang melebihi dosis yang dianjurkan akan menimbulkan gejala, seperti detak jantu cepat, tanpa hipoksia, demam, anoreksia, mual dan muntah sesekali, diare, insomnia, lekas marah, gelisah, sakit kepala, jantung berdebar, aritmia; delirium, otot berkedut, dehidrasi parah, albuminuria, hipertermia, diaforesis, kejang yang mengakibatkan kematian.
  • Jika terjadi overdosis, segera lakukan pengobatan simtomatik dan suportif (dibantu oleh tenaga medis profesional). Segera kosongkan perut dengan induksi emesis lambung, dilanjutkan dengan pemberian arang aktif dan katartik. Obati kejang dengan diazepam 0,1-0,3 mg / kg berat badan hingga 10 mg melalui injeksi intravena. Pemberian fenotiazin untuk hipertermia dan propranolol diberikan mengatasi untuk takikardia ekstrem dapat diberikan dalam situasi yang mengancam jiwa.