Broncholit

Pengertian

Broncholit adalah obat yang mengandung Carbocistein. Broncholit adalah obat yang digolongkan sebagai agen mukolitik, yaitu obat yang berfungsi mengencerkan dahak, sehingga dahak lebih mudah dikeluarkan. Broncholit sering digunakan untuk meringankan gejala Penyakit Paru Obstruktif Kronik/PPOK (mengalami kesulitan bernapas, terutama disebabkan oleh penyempitan saluran udara, ini disebut obstruksi aliran udara) dan bronkiektasis (pelebaran pada satu atau lebih saluran udara dengan cara yang tidak normal). Broncholit bekerja dengan cara mengurangi hiperplasia sel goblet (sel yang memproduksi lendir). Broncholit digunakan untuk membantu pengobatan penyakit-penyakit pada sistem pernafasan dengan ciri-ciri adanya lendir yang kental dan berlebihan.

Keterangan

• Golongan: Obat Keras
• Kelas Terapi: Obat Batuk dan Pilek
• Kandungan: Carbocisteine 250 mg/5 mL
• Bentuk: Sirup
• Satuan penjualan: Botol
• Kemasan: Botol 60 mL
• Farmasi: Nicholas Laboratories.

Kegunaan

Broncholit digunakan untuk mengencerkan dan memudahkan pengeluaran dahak pada penderita bronkitis, emfisema, pneumokoniosis, bronkiektasis.

Dosis & Cara Penggunaan

Penggunaan Broncholit harus dikonsultasikan dengan Dokter. Aturan penggunaan Broncholit yaitu:

• Dewasa: dosis awal diminum 2.25 gram dalam dosis terbagi. Dosis selanjutnya 1.5 gram dalam dosis terbagi setelah terjadi penurunan gejala.
• Anak-anak 6-12 tahun: dosis 250 mg, diminum 3 kali sehari.
• Anak-anak 2-5 tahun: dosis 62.5-125 mg, diminum 4 kali sehari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 25 derajat Celcius, di tempat kering dan sejuk.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Broncholit adalah:

• Mual
• Perut tidak nyaman
• Pendarahan saluran cerna
• Ruam pada kulit
• Sindrom Steven-Johnson

Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

• Anak-anak usia dibawah 2 tahun.
• Penderita tukak lambung. 

Overdosis

• Gejala: Gangguan saluran cerna.
• Penatalaksanaan: Segera kosongkan lambung dengan tindakan lavage lambung. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.