Obat Batuk, Pilek, dan Flu

Bodrex Flu & Batuk Berdahak

Klikdokter, 26 Okt 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Bodrex Flu & Batuk Berdahak digunakan untuk mengobati batuk berdahak dan mengatasi gejala flu.

Pengertian

Bodrex Flu & Batuk Berdahak adalah obat yang mengandung Paracetamol, Bromhexin, Pseudoephedrine dan Glyceryl guaiacolat. Paracetamol yang terkandung dalam Bodrex Flu & Batuk Berdahak berfungsi untuk meredakan rasa sakit ringan hingga sedang dan menurunkan demam. Pseudoephedrine digunakan untuk mengatasi hidung tersumbat dan melegakan saluran pernapasan. Bromhexin dan Glyceryl guaiacolat berfungsi untuk mengurangi dan mengencerkan dahak yang ada di saluran pernapasan. Kombinasi keempat zat aktif tersebut cocok digunakan untuk membantu mengatasi batuk berdahak dan mengatasi gejala flu.

Keterangan

  • Golongan: Obat Bebas Terbatas
  • Kelas Terapi: Obat Batuk dan Pilek
  • Kandungan: Paracetamol 500 mg, Bromhexin 8 mg, Pseudoephedrine 30 mg, Glyceryl guaiacolat 50 mg
  • Bentuk: Kaplet
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Strip @ 4 Kaplet
  • Farmasi: Tempo Scan Pacific.

Kegunaan

Bodrex Flu & Batuk Berdahak digunakan untuk mengobati batuk berdahak dan mengatasi gejala flu.

Dosis & Cara Penggunaan

Cara Penggunaan Bodrex Flu & Batuk Berdahak adalah sebagai berikut:

Dewasa: 1 kaplet, diminum 3 kali sehari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 30 derajat Celcius, di tempat kering dan sejuk.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Bodrex Flu & Batuk Berdahak yang mungkin terjadi adalah:

  • Mual, muntah
  • Diare
  • Mulut kering
  • Jantung berdebar
  • Gemetar
  • Insomnia
  • Takikardia (detak jantung melebihi 100 kali per menit).

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Bodrex Flu & Batuk Berdahak pada pasien:

  • Memiliki riwayat hipersensitif
  • Penderita gangguan hati dan ginjal
  • Penderita glaukoma
  • Wanita hamil dan menyusui
  • Anak usia < 2 tahun

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Bodrex Flu & Batuk Berdahak ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.