Obat Antinyeri

Betamol

Klikdokter, 22 Des 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Betamol diindikasikan untuk mengatasi nyeri yang disebabkan oleh sakit kepala, sakit gigi dan nyeri otot, serta menurunkan demam.

Pengertian

Betamol adalah obat yang diproduksi oleh Balatif. Obat ini mengandung Paracetamol yang diindikasikan untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri ringan hingga sedang. Mekanisme kerja obat ini adalah dengan menghambat enzim cyclooxygenase (COX). Enzim COX berperan pada pembentukan prostaglandin (senyawa penyebab nyeri). Jika kerja enzim COX dihambat, maka jumlah prostaglandin pada sistem saraf pusat menjadi berkurang, sehingga respon tubuh terhadap nyeri berkurang. Betamol menurunkan suhu tubuh dengan cara menurunkan hipotalamus di pusat pengendali suhu tubuh di otak.

Keterangan

  • Golongan: Obat Bebas
  • Kelas Terapi: Analgetik (Non Opioid) dan Antipiretik
  • Kandungan: Paracetamol 500 mg
  • Bentuk: Kaplet
  • Satuan Penjualan: Strip; Botol
  • Kemasan: Box, 10 Amplop @ 1 Strip @ 10 Kaplet; Botol Plastik @ 100 Kaplet
  • Farmasi: Balatif

Kegunaan

Betamol diindikasikan untuk mengatasi nyeri yang disebabkan oleh sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot serta menurunkan demam.

Dosis & Cara Penggunaan

Cara Penggunaan Betamol adalah sebagai berikut:

  • Anak Usia 7-12 tahun: ½-1 kaplet, diminum 3-4 kali sehari.
  • Anak Usia > 12 tahun dan Dewasa: 1-2 kaplet, , diminum 3-4 kali sehari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 30 derajat Celcius, di tempat kering dan sejuk.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Betamol yang mungkin terjadi adalah:

  • Trombositopenia (penurunan jumlah trombosit darah)
  • Leukopenia (penurunan jumlah leukosit dalam darah)
  • Neutropenia (penurunan kadar neutrofil dalam darah)
  • Hipotensi (tekanan darah rendah)
  • Takikardia (denyut jantung lebih dari normal)
  • Mual, muntah
  • Sembelit
  • Sakit kepala
  • Insomnia
  • Gatal

Kontraindikasi
Tidak boleh diberikan pada pasien yang hipersensitif terhadap paracetamol.

Interaksi Obat
Berikut adalah ini adalah beberapa interaksi obat yang umumnya terjadi pada Betamol:

  • Mengurangi penyerapan jika digunakan bersamaan dengan colestyramine.
  • Konsentrasi serum menurun jika digunakan bersamaan dengan rifampisin dan beberapa antikonvulsan (misalnya: Fenitoin, fenobarbital, karbamazepin, primidon).
  • Meningkatkan efek antikoagulan warfarin dan kumarin lainnya jika digunakan bersamaan dengan obat ini dalam jangka panjang.
  • Meningkatkan penyerapan jika digunakan bersamaan dengan metoclopramide dan domperidone.
  • Meningkatkan konsentrasi serum jika digunakan bersamaan dengan probenesid.
  • Dapat meningkatkan konsentrasi serum kloramfenikol.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Betamol ke dalam Kategori C:
Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada wanita, atau studi terhadap wanita dan binatang percobaan tidak dapat dilakukan. Obat hanya dapat diberikan jika manfaat yang diperoleh melebihi besarnya resiko yang mungkin timbul pada janin.

Overdosis

  • Gejala: Pucat, mual, muntah, anoreksia, nyeri perut, asidosis metabolik, kelainan metabolisme glukosa. Setelah 12-48 jam menelan, kerusakan hati dapat terlihat, yang dapat menyebabkan ensefalopati, perdarahan, kadar gula dalam darah menurun, tekanan darah rendah, edema serebral, gangguan irama jantung, dan pankreatitis.
  • Penatalaksanaan: Berikan arang aktif dalam 1 jam setelah konsumsi. Tentukan konsentrasi parasetamol plasma ≥4 jam setelah konsumsi. N-acetylcysteine injeksi intravena (disuntikkan melalui pembuluh darah) dapat digunakan hingga 24 jam setelah konsumsi (paling efektif jika diberikan dalam 8 jam). Sebagai alternatif, metionin oral juga dapat digunakan jika muntah tidak menjadi masalah. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.