Obat Gangguan Saraf Pusat

Bamgetol

apt. Sinthiya Nur Azizah., S. Farm, 04 Mei 2023

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Bamgetol adalah obat untuk mengatasi kejang akibat epilepsi. Ketahui informasi selengkapnya di sini.

Bamgetol

Bamgetol

Golongan

Obat Keras

Kategori

Obat Gangguan Saraf Pusat

Dikonsumsi oleh

Dewasa dan Anak

Bentuk Obat

Tablet

Bamgetol untuk ibu hamil dan menyusui

Kategori D: Studi memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin manusia. Namun obat dapat diberikan apabila manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risiko yang didapat.

Peringatan Menyusui: Kandungan dalam Bamgetol dapat terdistribusi ke dalam ASI. Konsultasikan pada dokter jika akan menggunakan obat ini saat menyusui.


Pengertian Bamgetol

Bamgetol adalah sediaan obat yang mengandung zat aktif carbamazepine. Bamgetol termasuk dalam golongan obat antikonvulsan (mencegah dan mengontrol kejang) dan dapat digunakan untuk meringankan nyeri saraf. Bamgetol bekerja dengan cara menstabilkan dan mengembalikan keseimbangan aktivitas saraf dalam otak sehingga dapat menurunkan risiko kejang.

Berikut info lengkap seputar Bamgetol.

Artikel lainnya: Benarkah Kopi Hitam Bisa Cegah Bayi Alami Kejang? 

Keterangan 

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Obat Gangguan Saraf Pusat
  • Kandungan: Carbamazepine 200 mg
  • Kemasan: Boks, strip @ 10 tablet 
  • Farmasi: Mersifarma Tirmaku Mercusana
  • Harga Bamgetol: Rp 19.200 per strip

Kegunaan Bamgetol

Bamgetol dapat digunakan untuk:

Dosis dan Aturan Pakai Bamgetol

Bamgetol termasuk obat keras. Obat ini hanya bisa diperoleh dan digunakan sesuai resep dokter.

Dosis bervariasi tergantung tingkat keparahan dan kondisi medis pasien. kamu harus berkonsultasi pada dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan obat ini.

Tujuan: Epilepsi

Bentuk: Tablet 

  • Dewasa dan anak >12 tahun: Dosis awal 100 – 200 mg sekali sehari atau dua kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan 200 mg per hari tiap minggunya hingga dosis terapi yang diharapkan tercapai. Dosis maksimal: 1200 mg per hari.
  • Anak 6 – 12 tahun: Dosis awal 100 mg dua kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan 100 mg per hari tiap minggunya hingga dosis terapi yang diharapkan tercapai. Dosis maksimal harian 1000 mg.
  • Anak <6 tahun: Dosis awal 10 - 20 mg/kg BB per hari yang diminum dalam 2 – 3 dosis terbagi. Dosis maksimal 35 mg/kg BB per hari.

Tujuan: Pencegahan gangguan bipolar

Bentuk: Tablet 

  • Dewasa: Dosis awal 400 mg per hari yang diberikan dalam 2 dosis terbagi. Dosis dapat ditingkatkan bila perlu, dengan dosis maksimal 1600 mg per hari

Tujuan: Nyeri saraf

Bentuk: Tablet 

  • Dewasa: Dosis awal 100 – 200 mg diberikan 2 kali sehari. Dosis maksimal harian 1200 mg per hari.

Cara Menggunakan Bamgetol

  • Bamgetol termasuk obat keras, obat ini hanya bisa didapatkan dan digunakan dengan resep dokter
  • Ikuti instruksi penggunaan sesuai anjuran dokter
  • Bamgetol dapat digunakan setelah makan. Telan tablet utuh dengan segelas air jangan dikunyah atau dihancurkan
  • Konsumsi obat secara teratur pada waktu yang sama. Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa konsultasi pada dokter terlebih dahulu
  • Apabila kamu lupa menggunakan obat, maka segera pakai jika jeda dengan waktu selanjutnya masih lama. Tapi jika jeda dengan waktu berikutnya singkat, maka lupakan dosis yang tertinggal. Jangan menggandakan dosis pada waktu bersamaan
  • Jangan melebihkan atau mengurangi dosis dari yang dianjurkan, hal ini untuk mencegah efektivitas yang tidak tercapai atau menghindari efek samping yang tidak diinginkan 
  • Jangan menghentikan obat tanpa pemberitahuan dokter karena dapat menyebabkan sindrom putus obat

Artikel lainnya: 4 Jenis Epilepsi dan Gejala yang Bisa Terjadi 

Cara Penyimpanan

  • Ikuti petunjuk penyimpanan yang tertera pada kemasan
  • Simpan Bamgetol pada suhu 15 – 30 derajat Celcius, pada tempat yang sejuk, kering, dan terlindung dari cahaya matahari langsung
  • Jauhkan dari jangkauan anak-anak serta hewan peliharaan

Efek Samping Bamgetol

Efek samping yang bisa saja timbul selama penggunaan Bamgetol, yaitu:

  • Gangguan pencernaan seperti mula, muntah, diare, nyeri perut, konstipasi, nyeri ulu hati
  • Gangguan saraf pusat seperti mengantuk, tremor, pusing, sakit kepala
  • Ataksia (gangguan gerak tubuh)
  • Hipotensi
  • Pandangan kabur
  • Rambut rontok
  • Ruam kulit
  • Fotosensitif
  • Gangguan darah seperti trombositopenia, leukopenia

Overdosis

Penggunaan dosis berlebihan pada Bamgetol menimbulkan gejala antara lain:

  • Pusing
  • Mengantuk
  • Mual dan muntah
  • Tremor
  • Ataksia
  • Penurunan kesadaran
  • Gangguan pernafasan
  • Kegagalan banyak fungsi organ
  • Koma

Segera pergi ke pelayanan medis terdekat apabila ditemukan gejala diatas. Penanganan kegawatdaruratan hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis profesional.

Kontraindikasi

Sebaiknya hindari penggunaan Bamgetol apabila kamu memiliki kondisi:

  • Hipersensitif pada Carbamazepine 
  • Riwayat depresi sumsum tulang
  • Gangguan kondisi AV
  • Porfiria (gangguan darah)
  • Mengonsumi obat antidepresan MAOI sekurangnya 14 hari sebelumnya

Interaksi Obat Bamgetol dengan Obat Lain

Informasikan pada dokter mengenai semua obat yang sedang Anda konsumsi. Beberapa obat yang diberikan bersama dengan Bamgetol dapat menurunkan efektivitas atau meningkatkan toksisitas, seperti:

  • Menurunkan kadar serum obat dalam tubuh jika diberikan bersamaan dengan antiepilepsi lainnya (misalnya: phenobarbital, fenitoin)
  • Kadar Carbamazepine meningkat bila diberikan bersama erythromycin, cimetidine, diltiazem, verapamil, fluoxetin, isoniazid, omeprazole, propoxifeno, lamotrigine, asam valproat
  • Meningkatkan risiko pendarahan pada wanita yang mengonsumi kontrasepsi oral
  • Meningkatkan toksisitas obat MAOI
  • Menurunkan efektivitas warfarin

List di atas mungkin tidak memuat semua obat yang berinteraksi dengan Bamgetol. Maka diingatkan untuk menginformasikan pada dokter semua obat baik obat kimiawi, herbal atau vitamin yang sedang atau akan kamu konsumsi.

Tidak semua obat berinteraksi dengan Bamgetol, namun terapi tetap disesuaikan tergantung kondisi kamu. 

Peringatan dan Perhatian 

  • Sebelum mengonsumsi obat ini sebaiknya informasikan pada dokter jika Anda memiliki riwayat alergi, obat ini mungkin memiliki zat tambahan yang dapat memicu reaksi alergi. Tanyakanlah kepada apoteker untuk penjelasan lebih detailnya
  • Informasikan pada dokter mengenai kesehatan dan riwayat kesehatan Anda, terutama:
  1. Gangguan hati dan ginjal berat
  2. Penyakit jantung
  3. Glaukoma
  4. Reaksi hematologik terhadap obat lain
  • Obat ini menyebabkan kantuk. Hindari melakukan aktivitas yang memerlukan kesadaran seperti menyetir, atau menjalankan mesin
  • Informasikan pada dokter jika Anda akan menggunakan obat ini bersama dengan obat lain baik kimiawi maupun herbal
  • Obat antiepilepsi tidak boleh dihentikan secara tiba-tiba pada pasien dimana obat diberikan untuk mencegah kejang karena kemungkinan kuat dapat memicu status epileptikus dengan hipoksia dan dapat mengancam jiwa
  • Informasikan pada dokter mengenai kondisi kesehatan Anda, apakah sedang hamil, persiapan kehamilan, atau menyusui. Informasi ini akan menjadi pertimbangan untuk menghindari efek samping atau efek-efek yang tidak diinginkan lainnya

Artikel lainnya: Macam-Macam Penyakit Saraf yang Mungkin Terjadi 

Kategori Kehamilan

Kategori D. Studi memperlihatkan efek samping terhadap janin manusia. Namun obat dapat diberikan apabila besar manfaat yang diperoleh daripada risiko yang didapat.

Peringatan Kehamilan

Informasikan pada dokter apabila Anda sedang hamil atau sedang dalam program kehamilan, terapi akan dipertimbangkan tergantung kondisi kehamilan Anda. 

Namun perlu diingat terapi akan diberikan apabila lebih besar manfaat yang didapatkan daripada potensi risiko pada janin.

Peringatan Menyusui

Kandungan dalam Bamgetol dapat terdistribusi ke dalam ASI. Sebaiknya konsultasikan pada dokter jika akan menggunakan obat ini saat menyusui..

Penyakit Terkait 

Rekomendasi Obat Sejenis Bamgetol

 Yuk #JagaSehatmu, jangan tunggu sakit. Segera download aplikasi KlikDokter dan manfaatkan layanan konsultasi kesehatan dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter

[LUF]