Obat Antibiotik

Bacbutol

Klikdokter, 10 Okt 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Bacbutol merupakan salah satu obat yang biasa digunakan untuk membantu pengobatan Tuberkulosis.

Pengertian

Bacbutol adalah obat yang mengandung zat aktif Ethambutol. Bacbutol digunakan untuk membantu mengobati penyakit tuberkulosis atau TBC. Bacbutol sering kali dikombinasikan dengan obat-obatan lain dalam pengobatan TBC. TBC merupakan penyakit yang menyerang paru-paru manusia dan disebabkan oleh infeksi bakteri. Bacbutol bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antituberkolosis
  • Kandungan: Ethambutol 500 mg
  • Bentuk: Tablet
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 20 Strip @ 8 Tablet
  • Farmasi: Armoxindo Farma.

Kegunaan

Bacbutol digunakan untuk membantu pengobatan tuberkulosis (TBC).

Dosis & Cara Penggunaan

Bacbutol termasuk dalam golongan obat keras sehingga penggunaan Bacbutol harus dikonsultasikan dahulu kepada Dokter.

Aturan penggunaan Bacbutol untuk TBC:

Dalam kombinasi dengan antituberkulosis lain (misalnya Isoniazid, pirazinamid, rifampisin):

  1. Dewasa
    • Pencegahan dan pengobatan primer: 15 mg / kg berat bada, diminum sekali sehari.
    • Perawatan ulang: dosis 25 mg / kg berat badan, diminum sekali sehari selama 60 hari. Lalu diberikan dosis 15 mg / kg berat badan, diminum sekali sehari. Dosis maksimal yang disarankan: 1,6 gram setiap hari (berapapun beratnya). 
  2. Anak-anak
    • Pencegahan: dosis 15 mg / kg berat badan, diminum sekali sehari.
    • Pengobatan primer dan perawatan ulang: dosis 25 mg / kg berat badan, diminum sekali sehari selama 60 hari. Lalu dosis 15 mg / kg berat badan, diminum sekali sehari. 

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 20-25 derajat Celcius, di tempat kering dan sejuk.

Efek Samping

Efek Samping yang dapat timbul saat penggunaan Bacbutol Tablet yaitu:

  • Gangguan sistem darah dan limfatik: Trombositopenia (suatu keadaan dimana jumlah trombosit dalam tubuh menurun atau berkurang dari jumlah normalnya), eosinofilia (tingginya rasio eosinofil di dalam plasma darah), leukopenia (rendahnya jumlah sel darah putih yang ada di dalam tubuh), neutropenia (kondisi di mana jumlah neutrofil yang merupakan bagian dari sel darah putih dalam darah menurun).
  • Gangguan gastrointestinal: Mual, muntah, sakit perut, gangguan pencernaan.
  • Gangguan umum dan kondisi tempat administrasi: Malaise, demam.
  • Gangguan hepatobilier: Penyakit kuning.
  • Gangguan sistem kekebalan: Reaksi hipersensitivitas, eritema multiforme (reaksi hipersensitivitas pada kulit yang seringkali dipicu oleh terjadinya infeksi, terutama infeksi virus seperti virus Herpes simplex).
  • Hiperurisemia (Asam Urat).
  • Gangguan metabolisme dan nutrisi: Anoreksia (Takut berat badan melebihi normal).
  • Gangguan muskuloskeletal dan jaringan ikat: Gout akut (Asam urat).
  • Gangguan sistem saraf: Sakit kepala, pusing, neuropati perifer (gangguan yang terjadi akibat kerusakan pada sistem saraf perifer).
  • Berpotensi Fatal: Hepatotoksisitas (Kerusakan hati).

Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

  • Hipersensitif terhadap Ethambutol.
  • Neuritis optik dan retrobulbar.
  • Ketidakmampuan melaporkan gangguan visual (misalnya tidak sadar).

Interaksi Obat
Tidak boleh dikombinasikan dengan Al hidroksida.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Bacbutol Tablet ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Overdosis

  • Gejala: Gangguan penglihatan, sakit kepala, pusing, halusinasi, gangguan saluran pencernaan, demam.
  • Penatalaksanaan: Lakukan tindakan pengosongan lambung jika diperlukan. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.