Obat Antibiotik

Aztercon

Klikdokter, 10 Okt 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Aztercon merupakan Antibiotik yang digunakan untuk membantu mengobati infeksi yang disebabkan oleh pertumbuhan bakteri.

Pengertian

Aztercon adalah obat dengan kandungan zat aktif Azithromycin. Aztercon digunakan untuk membantu mengobati infeksi yang disebabkan oleh pertumbuhan bakteri. Obat ini hanya digunakan untuk membantu mengobati infeksi bakteri, sehingga penggunaan Aztercon pada pengobatan infeksi virus (seperti flu) dan jamur tidak akan berhasil. Penggunaan Aztercon yang tidak tepat dapat menyebabkan bakteri menjadi resisten (kebal) dan menurunkan efektifitas kerja obat ini.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antibiotik
  • Kandungan: Azithromycin 500 mg
  • Bentuk: Kaplet Salut Selaput
  • Satuan penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 3 Strip @10 Kaplet
  • Farmasi: PT Novell Pharmaceutical Laboratories/ Etercon Pharma

Kegunaan

Aztercon digunakan untuk membantu mengobati infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi saluran pernafasan, infeksi kelamin tidak berkomplikasi karena Chlamydia, pencegahan penyebarluasan infeksi Mycobacterium Avium Complex (MAC), gonore/kencing nanah tidak berkomplikasi, imunisasi aktif terhadap demam tifoid yang disebabkan oleh Salmonella typhi, granuloma Inguinale (suatu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Calymatobacterium granulomatis, yang menyebabkan peradangan menahun pada alat kelamin.

Dosis & Cara Penggunaan

Aztercon termasuk dalam golongan obat keras sehingga hanya bisa didapatkan dan digunakan berdasarkan resep dokter.

  • Infeksi saluran pernapasan; Infeksi kulit dan jaringan lunak: diberikan dosis 500 mg perhari selama 3 hari, atau 500 mg sebagai dosis tunggal pada hari ke-1, lalu diberikan dosis 250 mg perhari pada hari ke 2-5.
  • Infeksi genital tanpa komplikasi akibat Chlamydia trachomatis; Chancroid 1 g sebagai dosis tunggal.
  • Gonore tanpa komplikasi: dosis 1 g atau 2 g sebagai dosis tunggal, dikombinasikan dengan seftriakson.
  • Pneumonia yang didapat dari komunitas: diberikan dosis 500 mg pada hari ke-1, kemudian dosis 250 mg diminum 1 kali sehari pada hari ke 2-5.
  • Sinusitis bakterial akut: diberikan dosis 500 mg, diminum 1 kali sehari selama 3 hari.
  • Mencegah infeksi Mycobacterium avium complex (MAC): diberikan dosis 1,2 g seminggu sekali.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 30 derajat Celcius, di tempat kering dan sejuk.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi pada penggunaan Aztercon adalah:

  • Gangguan saluran cerna (mual, muntah, diare, sembelit)
  • Gangguan penglihatan dan iritasi, tuli, pusing, sakit kepala, kelelahan
  • Anoreksia (Gangguan berupa penurunan nafsu makan yang berlebihan)
  • Parestesia (sensasi abnormal berupa kesemutan, tertusuk, atau terbakar pada kulit yang umumnya dirasakan di tangan, kaki, lengan, dan tungkai).
  • Dysgeusia (kondisi yang ditandai oleh distorsi rasa dalam indera pengecap, dimana seseorang mengalami perubahan rasa saat mengecap makanan atau minuman)
  • Hidung tersumbat, sinusitis (inflamasi atau peradangan pada dinding sinus).
  • Pembengkakan wajah, pruritus (rasa gatal yang bisa meliputi seluruh atau sebagian tubuh seseorang), ruam, urtikaria/biduran, arthralgia (nyeri pada satu atau lebih sendi).

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Aztercon pada pasien yang memiliki indikasi:

  • Hipersensitif terhadap antibiotik golongan makrolida.
  • Memiliki riwayat ikterus kolestatik / disfungsi hati setelah penggunaan antibiotik sebelumnya.

Interaksi Obat
Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Aztercon:

  • Dapat meningkatkan konsentrasi serum digoxin, siklosporin, terfenadin, hexobarbital dan fenitoin.
  • Menurunkan tingkat penyerapan dengan antasida yang mengandung aluminium dan magnesium.
  • Meningkatkan resiko toksisitas (racun) ergot.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Azithromycin ke dalam Kategori B:
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).

Overdosis

  • Gejala: Diare, gangguan pendengaran yang dapat disembuhkan, mual dan muntah yang parah.
  • Penatalaksanaan: Lakukan tindakan simptomatis dan suportif jika diperlukan. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.