Obat Asma dan Gangguan Pernapasan

Azmacon

Klikdokter, 10 Okt 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Azmacon mengandung Salbutamol yang merupakan obat untuk membantu mengobati bronkopasma akut (penyempitan saluran pernafasan).

Pengertian

Azmacon adalah obat yang mengandung Salbutamol sebagai zat aktifnya. Azmacon digunakan untuk membantu mengobati bronkopasma akut (penyempitan saluran pernafasan). Gejala yang timbul dari penyakit ini, antara lain asma, sesak nafas, mengi (suara terjepit yang terjadi ketika bernafas), dada terasa sesak dan tertekan. Azmacon bekerja dengan melebarkan saluran pernafasan, sehingga udara lebih mudah mengalir ke paru-paru. Azmacon tidak bekerja saat sesak sedang berlangsung, sehingga ketika sesak sedang berlangsung Anda dianjurkan untuk menggunakan Salbutamol dalam bentuk inhalasi. Untuk membantu mengurangi frekuensi kejadian sesak nafas, dianjurkan untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan, menggunakan masker ketika berpergian, mengurangi atau menghindari aktifitas yang terlalu berat, menjaga asupan makanan yang sehat dan menghindari konsumsi junk food dan fast food.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antiasma & Preparat PPOK
  • Kandungan: Salbutamol Sulfate 2 mg; Salbutamol Sulfate 4 mg.
  • Bentuk: Tablet.
  • Satuan penjualan: Strip.
  • Kemasan: Box, 10 Strip @10 Tablet.
  • Farmasi: PT Armoxindo Farma.

Kegunaan

Azmacon digunakan untuk mengobati bronkospasme, seperti penyakit asma karena alergi tertentu, asma bronkial, bronkitis asmatis, emfisema pulmonum, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). 

Dosis & Cara Penggunaan

Azmacon termasuk dalam golongan obat keras sehingga hanya bisa didapatkan dan digunakan berdasarkan resep dokter.

  • Anak usia 2-6 tahun: diberikan dosis1-2 mg, diminum 3-4 kali sehari.
  • Anak usia > 6-12 tahun: diberikan dosis 2 mg, diminum 3-4 kali sehari.
  • Anak usia > 12 tahun: Sama dengan dosis dewasa. 
  • Dewasa: dosis 2-4 mg, diminum 3 atau 4 kali sehari. Dapat diberikan dosis sampai dengan 8 mg, diminum 3 atau 4 kali sehari sesuai kebutuhan pada beberapa pasien. 
  • Lansia: diberikan dosis 2 mg, diminum 3 atau 4 kali sehari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 15-30 derajat Celcius, di tempat kering dan sejuk.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Azmacon yang mungkin terjadi adalah:

  • Palpitasi (jantung berdebar-debar), nyeri dada, denyut jantung cepat, tremor terutama pada tangan.
  • Kram otot, sakit kepala dan gugup.
  • Pelebaran pembuluh darah, takikardi (detak jantung lebih cepat), aritmia (gangguan irama jantung).
  • Ganguan tidur dan gangguan tingkah laku.

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Azmacon pada pasien yang memiliki indikasi:

  • Penyakit jantung iskemik (jantung koroner).
  • Usia kehamilan
  • Hipersensitif terhadap komponen Azmacon 

Interaksi Obat
Interaksi Obat Azmacon dengan beberapa obat lain dapat terjadi sebagai berikut:

  • Peningkatan risiko hipokalemia dengan agen pendeplesi K (contoh : kortikosteroid, diuretik, xanthin, digoxin).
  • Meningkatkan risiko edema pulmoner dengan kortikosteroid.
  • Memiliki efek antagonis jika digunakan dengan antidiabetes.
  • Memiliki efek antagonis jika digunakan dengan beta bloker.
  • Meningkatkan risiko efek kardiovaskular dengan agen simpatomimetik.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Azmacon ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Overdosis

  • Gejala: denyut jantung cepat, stimulasi sistem saraf pusat, gemetar, hipokalemia (kadar kalium dalam darah rendah), hiperglikemia (kadar gula didalam darah tinggi), asidosis laktat, mual, muntah.
  • Penatalaksanaan: Pengobatan simtomatik dan suportif. Dapat diberikan terapi dengan arang aktif. Agen penghambat β (misalnya metoprolol) dapat diberikan tetapi dengan sangat hati-hati pada pasien asma. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.