Obat Jantung

Atropine

Klikdokter, 06 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Atropine digunakan untuk mengobati kejang, seperti kejang perut, usus, dan kandung kemih.

Pengertian

Atropine adalah obat yang diproduksi oleh PT. Indofarma dan PT. Ethica. Atropine termasuk golongan antispasmodik (anti kejang) dan anti inflamasi. Atropine adalah obat generik yang tersedia dalam bentuk tablet dan injeksi. Atropine digunakan untuk mengobati kejang, seperti kejang perut, usus, dan kandung kemih. Atropine juga dapat digunakan untuk menjaga detak jantung pada pasien saat sedang dilakukan tindakan operasi.

Keterangan

  1. Atropine Tablet
    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Agen antikolinergik
    • Kandungan: Atropine Sulfate 0.5 mg.
    • Bentuk: Tablet
    • Satuan Penjualan: Strip.
    • Kemasan: Box, Strip @ 10 Tablet
    • Farmasi: PT. Indofarma
  2. Atropine Injeksi
    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Agen antikolinergik
    • Kandungan: Atropine Sulfate 0.25 mg/mL
    • Bentuk: Cairan Injeksi
    • Satuan Penjualan: Ampul
    • Kemasan: Box, Ampul @ 1 mL
    • Farmasi: PT. Ethica

Kegunaan

Atropine digunakan untuk mengobati kejang, seperti kejang perut, usus, dan kandung kemih. Atropine juga dapat digunakan untuk menjaga detak jantung pada pasien saat sedang dilakukan tindakan operasi.

Dosis & Cara Penggunaan

Atropine merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan Atropine juga harus dikonsultasikan dengan dokter dan apoteker terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita.

  1. Atropine Tablet
    Diberikan dosis 0.6-1.2 mg sebelum tidur sebagai dosis tunggal.
  2. Atripine Injeksi
    • Dewasa
      • Bradyarrythmia: 0,4-1 mg melalui injeksi intravena (pembuluh darah) sekali waktu. Dosis efektif dalam kisaran ini mungkin diulangi setiap 1-2 jam seperlunya agar mencapai detak jantung memadai atau dalam 5-10 menit jika detak jantung awal tidak memadai. Dalam kasus langka, dosis berulang sebanyak 2 mg dibutuhkan.
      • Jantung tersumbat AV: 0,4-1 mg melalui injeksi intravena (pembuluh darah) sekali waktu. Dosis efektif dalam kisaran ini mungkin diulangi setiap 1-2 jam seperlunya agar mencapai detak jantung memadai atau dalam 5-10 menit jika detak jantung awal tidak memadai. Dalam kasus langka, dosis berulang sebanyak 2 mg dibutuhkan.
    • Anak anak
      • Bradyarhythmia: 0,01-0,03 mg/kg melalui injeksi intravena (pembuluh darah) setiap 5 menit selama 2-3 dosis seperlunya. Dosis minimal adalah 0,1 mg dan dosis maksimal 0,5 mg. total dosis maksimal 1 mg. Endotrakea: 0,04-0,06 mg/kg mungkin diulangi sekali jika perlu.
      • Jantung tersumbat AV: 0,01-0,03 mg/kg melalui injeksi intravena (pembuluh darah)setiap 5 menit selama 2-3 dosis seperlunya. Dosis minimal adalah 0,1 mg dan dosis maksimal 0,5 mg. total dosis maksimal 1 mg. Endotrakea: 0,04-0,06 mg/kg mungkin diulangi sekali jika perlu.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 15-30°C.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Atropine yang mungkin terjadi adalah:

  • Reaksi alergi (pembengkakan bibir, lidah, atau wajah, sulit bernapas, tenggorokan menyempit, atau gatal-gatal)
  • Detak jantung tidak teratur atau cepat
  • Ruam atau panas atau
  • Sakit mata

Kontraindikasi

  • Pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap atropine.
  • AV blok derajat 2 atau 3.
  • Ibu menyusui (jika diberikan melalui intravena).

Interaksi Obat

  • Amantadine, antiaritmia (misalnya Disopyramide, quinidine), antikolinergik, TCA, MAOIs, antipsikotik (misalnya Phenothiazine, clozapine, haloperidol), obat antiparkinsonian, antispasmodik (beberapa obat).
  • Mengurangi penyerapan ketoconazole dan mexiletine.
  • Antagonis terhadap efek terapi ester kolin sintetis (misalnya Bethanechol, carbachol), obat antikolinesterase (misalnya Physostigmine, neostigmine, pyridostigmine), dan alkaloid cholinomimetic (misalnya Pilocarpine).
  • Dapat meningkatkan risiko sembelit parah dengan analgesik opioid.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Atropine ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Overdosis
Gejala overdosis Atropine antara lain hipertermia (suhu tubuh sangat tinggi), hipertensi, peningkatan frekuensi pernapasan, takikardia, mulut kering; pupil mata melebar, penglihatan kabur, pusing, kantuk, mual dan muntah. Stimulasi susunan saraf pusat ditandai dengan kegelisahan, kebingungan, kegembiraan, ataksia, inkoordinasi, reaksi psikotik, delirium (kebingungan parah), kejang. Keracunan parah dapat menyebabkan depresi susunan saraf pusat, koma, gagal napas, dan kematian.