Obat Asma dan Gangguan Pernapasan

Astifen

Klikdokter, 30 Sep 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Astifen digunakan untuk meredakan gejala Rhinitis (peradangan pada rongga hidung dengan gejala pilek, bersin-bersin, hidung tersumbat).

Pengertian

Astifen adalah obat antihistamin (mengobati reaksi alergi) yang mengandung Ketotifen. Ketotifen bekerja dengan menghambat zat tertentu di dalam tubuh yang dapat menyebabkan inflamasi (peradangan) dan gejala asma. Namun, Ketotifen tidak digunakan untuk serangan asma akut. Astifen terdiri dari 2 macam sediaan yaitu Sirup dan Tablet.

Keterangan

  1.  Astifen Sirup
    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Preparat Antiasma dan PPOK
    • Kandungan: Ketotifen 1 mg/5 mL
    • Bentuk: Sirup
    • Satuan penjualan: Botol
    • Kemasan: Botol @ 60 mL
    • Farmasi: Dankos Farma/Hexpharm.
  2. Astifen Tablet
    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Preparat Antiasma dan PPOK
    • Kandungan: Ketotifen 1 mg
    • Bentuk: Tablet
    • Satuan penjualan: Strip
    • Kemasan: Box, 6 Strip @ 10 Tablet
    • Farmasi: Dankos Farma/Hexpharm.

Kegunaan

Astifen digunakan untuk meredakan gejala Rhinitis (peradangan pada rongga hidung dengan gejala pilek, bersin-bersin, hidung tersumbat). Dapat juga digunakan untuk mengurangi frekuensi, durasi, dan tingkat keparahan dari asma.

Dosis & Cara Penggunaan

Astifen termasuk dalam golongan obat keras sehingga penggunaannya harus berdasarkan resep Dokter. Aturan penggunaan Astifen secara umum adalah:

  • Astifen Sirup
    Anak-Anak di atas usia 2 tahun: 1 mg atau 5 mL sirup dua kali sehari (dengan makanan).
  • Astifen Tablet
    Dewasa: 1 mg, 2 kali sehari (bersama makanan). Dosis dapat dimulai dengan 0,5 mg, 2 kali sehari atau 1 mg malam hari dan kemudian dinaikkan. Dosis dapat ditingkatkan sampai 4 mg dalam 2 dosis terbagi.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 25 derajat Celcius

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi adalah mulut kering, batuk, diare, demam, sakit kepala, nyeri sendi, nafsu makan berkurang, nyeri otot, mual, muntah, lelah, mengantuk.

Kontraindikasi
Astifen sebaiknya tidak digunakan pada pasien yang sensitif terhadap Ketotifen.

Interaksi Obat
Dapat mengurangi jumlah trombosit bila digunakan dengan antidiabetik oral.

Kategori Kehamilan
Keamanan kehamilan menurut FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan Astifen kedalam Kategori C:
"Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada wanita, atau studi terhadap wanita dan binatang percobaan tidak dapat dilakukan. Obat hanya dapat diberikan jika manfaat yang diperoleh melebihi besarnya resiko yang mungkin timbul pada janin."

Overdosis

  • Penggunaan Ketotifen yang melebihi dosis dapat menyebabkan gejala mengantuk, kebingungan, nistagmus, dispnea, bradikardia atau takikardia, disorientasi, sakit kepala, hipotensi, koma reversibel; hipereksitabilitas atau kejang (anak).
  • Jika terjadi overdosis, berikan pengobatan simtomatik dan suportif (oleh tenaga medis). Lakukan bilas lambung segera setelah terjadi overdosis. Pemberian arang aktif dalam waktu 1 jam setelah mengonsumsi dosis yang berlebihan. Pantau fungsi kardiovaskular. Dapat memberikan barbiturat atau benzodiazepin kerja singkat jika terjadi eksitasi.