Obat Gangguan Saraf Pusat

Aripi

Klikdokter, 30 Sep 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Aripi adalah sediaan obat yang digunakan sebagai terapi pengobatan bagi pasien yang menderita bipolar dan skizofrenia.

Pengertian

Aripi adalah obat yang mengandung Aripiprazole. Aripi digunakan untuk membantu mengatasi penyakit bipolar dan skizofrenia. Bipolar adalah suatu kelainan mental dimana kelainan ini dapat menyerang psikis seseorang yang di tandai dengan perubahan suasana hati yang sangat parah berupa depresi. Suasana hati seseorang yang menderita bipolar dapat berubah-ubah dalam sekejap tanpa pola maupun waktu yang pasti. Skizofrenia merupakan gangguan mental kronis yang dapat ditandai yaitu orang tersebut akan menimbulkan halusinasi, delusi, menimbulkan perubahan sikap, dan juga tidak dapat berpikir dengan baik atau dengan kata lain mengalami pikiran yang kacau. Aripi bekerja dengan cara menyeimbangkan kerja senyawa kimia di dalam otak yang menjadi pemicu gangguan suasana hati.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antipsikotik
  • Kandungan: Aripiprazole 10 mg; Aripiprazole 20 mg.
  • Bentuk: Tablet Cepat Larut
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 1 Strip @ 10 Tablet Cepat Larut
  • Farmasi: Dexa Medica

Kegunaan

Aripi digunakan sebagai terapi pengobatan bagi pasien yang menderita bipolar dan skizofrenia.

Dosis & Cara Penggunaan

Aripi termasuk dalam golongan obat keras sehingga hanya bisa didapatkan dan digunakan berdasarkan resep dokter.

  1. Skizofrenia
    • Dewasa:Dosis awal yang diberikan sebanyak 10-15 mg per hari. Dosis akan diatur paling lama tiap dua minggu sekali. Dosis maksimal adalah 30 mg per hari.
    • Remaja usia di atas 15 tahun:2 mg untuk dua hari. Dosis ditingkatkan menjadi 5 mg untuk 2 hari tambahan hingga mencapai dosis yang diharapkan. Dosis maksimal adalah 30 mg per hari.
  2. Mania pada gangguan bipolar
    • Dewasa:Dosis awal yang diberikan sebanyak 15 mg per hari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 30 mg per hari, tergantung respons pasien terhadap obat.
    • Remaja usia di atas 13 tahun:2 mg untuk dua hari. Dosis ditingkatkan menjadi 5 mg untuk 2 hari tambahan hingga mencapai dosis yang diharapkan. Dosis maksimal adalah 30 mg per hari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 25 derajat Celcius, di tempat kering dan sejuk.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Aripi yang mungkin terjadi adalah:

  • Sakit kepala.
  • Mengantuk
  • Mual dan Muntah
  • Batuk
  • Ruam Kulit
  • Gelisah
  • Cemas
  • Lemah
  • Insomnia (Sulit Tidur).
  • Konstipasi (Sulit Buang Air Besar)
  • Penglihatan kabur
  • Hidung tersumbat
  • Berat badan bertambah
  • Tremor (Gemetar tak terkendali)

Kontraindikasi
Hindari pemberian pada pasien yang hipersensitif terhadap Aripiprazole.

Interaksi Obat

  • Dapat menurunkan kadar plasma jika diberikan bersamaan dengan penginduksi CYP3A4 (misalnya karbamazepin).
  • Dapat meningkatkan kadar plasma jika diberikan bersamaan dengan inhibitor CYP3A4 (misalnya klaritromisin, ketokonazol) atau inhibitor CYP2D6 (misalnya fluoxetine, quinidine).
  • Pemberian bersamaan dengan agen antikolinergik dapat mengganggu pengaturan suhu tubuh.
  • Efek aditif jika diberikan bersamaan  dengan agen hipotensi.
  • Meningkatkan efek hipotensi sedatif dan ortostatik jika diberikan bersamaan dengan lorazepam dan benzodiazepin lainnya.
  • Efek samping yang tumpang tindih (misalnya sedasi) jika diberikan bersamaan dengan agen SSP.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Aripi ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Overdosis

  • Gejala: Kelesuan, peningkatan tekanan darah, mengantuk, detak jantung cepat, mual, muntah, diare, kehilangan kesadaran sementara, gejala ekstrapiramidal.
  • Penatalaksanaan: Pengobatan simtomatik dan suportif. Pertahankan jalan napas, oksigenasi, dan ventilasi yang adekuat. Segera mulai pemantauan jantung dan termasuk pemantauan EKG untuk mendeteksi kemungkinan gangguan irama jantung. Arang aktif mungkin dapat diberikan. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.