Obat Kemoterapi

Androcur

Klikdokter, 28 Sep 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Androcur membantu sel kanker tumbuh pada kanker prostat, memperlambat atau menghentikan pertumbuhan kanker.

Pengertian

Androcur adalah obat yang mengandung Cyproterone. Androcur digunakan untuk memperlambat atau menghentikan pertumbuhan kanker dan mengurangi dorongan seks abnormal pada pria. Selain itu, Androcur dapat dikombinasikan dengan obat-obatan lain untuk mengobati efek samping, seperti "hot flushes" atau "berkeringat" dan untuk mencegah memburuknya penyakit awal.

Keterangan

  • Golongan: Obat keras
  • Kategori: Obat yang Mempengaruhi Regulasi Hormon
  • Kandungan: Cyproterone 50 mg
  • Bentuk: Tablet
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 2 Strip @ 10 Tablet
  • Farmasi: Delpharm Lile/ PT. Bayer Indonesia

Kegunaan

Androcur digunakan untuk menghambat pertumbuhan sel kanker pada prostat, memperlambat atau menghentikan pertumbuhan kanker dan mengurangi dorongan seks abnormal pada pria.

Dosis & Cara Penggunaan

Androcur termasuk dalam golongan obat keras sehingga hanya bisa didapatkan dan digunakan berdasarkan resep dokter.

  1. Kanker Prostat
    • Dosis awal: 6 tablet perhari dalam 2 - 3 dosis terbagi.
  2. Kontrol libido
    • Pemberian dosis: 1 tablet, diminum 2 kali sehari.
  3. Hot Flushes
    • Pemberian dosis: 1 tabletper hari, dosis dapat ditingkatkan hingga 3 tablet per hari dalam 3 dosis terbagi.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 25 derajat Celcius, di tempat kering dan sejuk.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Androcur, seperti:

  • Menghambat proses pembentukan sperma
  • Mengurangi volume ejakulasi
  • Menyebabkan infertilitaa
  • Menghasilkan spermatozoa yang abnormal
  • Pembesaran kelenjar susu
  • Perubahan mood yang depresif.
  • Perubahan pola rambut, reaksi kulit.
  • Kelelahan dan lesu, sesak napas, perubahan berat badan.

Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan indikasi:

  • Penderita gangguan fungsi hati atau kolestasis
  • Penderita Sindrom Dubin-Johnson atau Rotor, adenoma hati; penyakit ganas atau wasting; depresi kronis yang parah; diabetes parah dengan perubahan vaskular; anemia sel sabit
  • Memiliki riwayat gangguan tromboemboli; gangguan ginjal.
  • Remaja usia < 18 tahun.

Interaksi obat

  • Penyerapan obat dapat berkurang jika diberikan bersamaan dengan golongan obat penghambat CYP3A4, seperti ketokonazol, itrakonazol, klotrimazol, ritonavir.
  • Induser CYP3A4 misalnya rifampisin, fenitoin dapat menurunkan kadar siproteron.