Obat Antiinflamasi

Amtocort

apt. Annas Reza, S.Farm, 02 Mar 2023

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Amtocort adalah obat golongan kortikosteroid yang mengandung triamcinolone acetonide, simak selengkapnya di bawah ini!

Amtocort

Amtocort

Golongan

Obat keras

Kategori obat

Obat antiinflamasi 

Dikonsumsi oleh

Dewasa dan anak 

Bentuk obat

Tablet dan vial

Amtocort untuk ibu hamil dan menyusui

Kategori C: Studi pada hewan percobaan memperlihatkan adanya risiko pada janin. Namun, belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.

Kategori D: Studi pada hewan dan manusia memperlihatkan adanya risiko pada janin.

Peringatan Menyusui: Amtocort tablet dan injeksi diketahui dapat terserap ke dalam ASI. Jangan gunakan obat tanpa berkonsultasi kepada dokter.

Pengertian 

Amtocort adalah obat yang mengandung triamcinolone, golongan obat kortikosteroid. 

Hormon kortikosteroid sendiri berperan dalam sistem fisiologis, seperti respons stres, sistem imunitas, metabolisme karbohidrat, katabolisme protein, dan kadar elektrolit darah.

Obat ini bekerja dengan cara mencegah pelepasan zat yang memicu alergi dan inflamasi.

Amtocort digunakan untuk mengobati gangguan pernapasan, seperti asma; gejala rhinitis alergi, seperti bersin-bersin, hidung tersumbat atau berair; penyakit kulit, seperti ruam merah dan gatal; serta pembengkakan sendi, seperti rheumatoid arthritis.

Tersedia dalam bentuk vial dan tablet, berikut penjelasan Amtocort obat apa.

Keterangan 

Amtocort Tablet

  • Golongan: Obat keras
  • Kelas terapi: Obat antiinflamasi/kortikosteroid
  • Kandungan: Triamcinolone 4 mg
  • Kemasan: Dus, 10 strip @10 tablet
  • Produksi: Pharos Indonesia
  • Harga Amtocort tablet: Rp28.200 - 37.200/strip

Amtocort Vial

  • Golongan: Obat keras
  • Kelas terapi: Obat antiinflamasi/kortikosteroid
  • Kandungan: Triamcinolone 40 mg/ml
  • Kemasan: Dus, 5 vial @1 ml
  • Produksi: Pharos Indonesia
  • Harga Amtocort vial: -

Kegunaan

Amtocort tablet sering digunakan untuk mengobati: 

  • Gangguan radang
  • Rematik
  • Gangguan endokrin
  • Alergi
  • Penyakit mata 
  • Gangguan hematologi (kelainan darah)
  • Penyakit kolagen
  • Penyakit neoplastic
  • Penyakit pernapasan
  • Penyakit dermatologis
  • Edema
  • Penyakit gastrointestinal

Sementara itu, manfaat Amtocort vial adalah mengobati peradangan hebat maupun kondisi autoimun.

Artikel lainnya: Penyebab Alergi Anda Memburuk di Malam Hari 

Dosis dan Aturan Pakai 

Amtocort termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. 

Selain itu, dosis Amtocort juga harus dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum digunakan. Aturan penggunaan Amtocort secara umum adalah sebagai berikut.

Tujuan: Mengobati gangguan radang, rematik, gangguan endokrin, alergi, penyakit mata, gangguan hematologic, penyakit kolagen, penyakit neoplastic, penyakit pernapasan, penyakit dermatologis, edema, penyakit gastrointestinal

Bentuk: Tablet dan vial

  • Dewasa (>18 tahun): 4-48 mg per hari.
  • Anak usia 6 bulan-18 tahun: Dosis disesuaikan berdasarkan tingkat keparahan penyakit.

Cara Menggunakan 

  • Ikuti petunjuk penggunaan obat dari dokter kamu
  • Untuk Amtocort tablet, minum obat bersama dengan makanan untuk mencegah ketidaknyamanan di lambung. Telan tablet secara utuh dengan air putih. Jangan dikunyah, dibelah, atau dihancurkan
  • Dianjurkan minum Amtocort tablet secara teratur pada jam yang sama setiap harinya. Bila terlupa, segera minum jika jeda jadwal minum obat berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan saja. Jangan menggandakan dosis
  • Sementara Amtocort injeksi harus diberikan oleh dokter atau tenaga medis di bawah pengawasan dokter. Dosis akan disesuaikan dengan usia, kondisi, dan respons terhadap terapi

Cara Penyimpanan

Simpan obat Amtocort pada suhu ruang 15 - 25 derajat Celsius, di tempat yang kering serta terhindar dari paparan cahaya matahari langsung. Jauhkan obat dari jangkauan si kecil.

Efek Samping 

Efek samping Amtocort yang mungkin terjadi adalah:

  • Gangguan tidur
  • Kulit menipis
  • Memar
  • Kulit kering
  • Sakit kepala
  • Gelisah
  • Pandangan kabur
  • Pusing
  • Jantung berdebar
  • Otot terasa lemah
  • Sakit perut
  • Perut kembung
  • Napas pendek

Artikel lainnya: Gejala Radang Tenggorokan yang Berbahaya 

Overdosis

Gejala overdosis penggunaan obat golongan kortikosteroid dosis tinggi dalam jangka panjang adalah: 

  • Penipisan kulit
  • Mudah memar
  • Perubahan bentuk tubuh (terutama pada area wajah, leher, punggung, dan pinggang)
  • Tumbuhnya jerawat atau rambut wajah
  • Gangguan menstruasi
  • Impotensi atau kehilangan minat dalam seks

Jika ada kamu mengalami gejala overdosis di atas atau efek serius lain, seperti pingsan dan kesulitan bernapas, segera hubungi bantuan tim medis darurat ke nomor 112/119. Atau, segeralah ke instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat. 

Kontraindikasi

Hindari pemakaian Amtocort pada pasien dengan kondisi: 

  • Infeksi jamur
  • Sedang menjalani vaksinasi
  • Glaukoma (penyakit mata)
  • Katarak
  • TBC

Interaksi Obat 

Penggunaan Amtocort bersama zat aktif lain bisa memicu risiko interaksi obat, yaitu:

  • Meningkatkan risiko pendarahan pada sistem pencernaan, jika dikombinasikan dengan obat antiinflamasi nonsteroid
  • Meningkatkan resiko hiperkalemia (kadar kalium tinggi dalam darah), jika dikombinasikan dengan amphotericin B, agonis beta (misalnya salbutamol), penghambat beta (misalnya bisoprolol), dan teofilin
  • Menurunkan efektivitas obat antidiabetik dalam menurunkan gula darah
  • Beritahu dokter jika kamu sedang mengonsumsi suplemen, obat lain, atau produk herbal

Peringatan dan Perhatian 

  • Beritahu dokter jika kamu alergi terhadap Amtocort
  • Beritahu dokter jika kamu sedang hamil, merencanakan program kehamilan, atau sedang menyusui
  • Kamu tidak boleh menggunakan Amtocort jika sedang menderita infeksi jamur
  • Beritahu dokter kamu jika memiliki riwayat: 
  1. Gangguan hati dan ginjal
  2. Gangguan tiroid
  3. Diabetes
  4. Malaria
  5. Osteoporosis
  6. Miastenia gravis
  7. Infeksi
  8. Glaukoma atau katarak
  9. Tukak lambung
  10. Kolitis ulseratif
  11. Infeksi herpes pada mata
  12. Depresi atau penyakit mental lain
  13. Gagal jantung kongestif
  14. Hipertensi 
  • Jangan melakukan vaksinasi jika kamu sedang mengonsumsi Amtocort, konsultasikan kepada dokter terlebih dahulu
  • Jangan berhenti menggunakan Amtocort secara tiba-tiba tanpa instruksi dari dokter
  • Segera temui dokter jika kamu terkena cacar air atau campak
  • Segera datangi dokter apabila kamu mengalami alergi, overdosis, atau efek samping yang serius setelah menggunakan Amtocort

Artikel lainnya: Benarkah Alergi Bisa Akibatkan Badan Lemas? 

Kategori Kehamilan

Amtocort sediaan tablet digolongkan ke dalam kategori C untuk keamanan ibu hamil. Studi pada hewan percobaan memperlihatkan adanya risiko pada janin, tapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.

Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

Sementara itu, Amtocort injeksi dikelompokkan ke dalam kategori D. Yakni, studi pada hewan dan manusia memperlihatkan adanya risiko pada janin. 

Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

Peringatan Kehamilan

Obat ini dapat berisiko bagi kehamilan. Jangan gunakan Amtocort tanpa berkonsultasi pada dokter terlebih dahulu.

Peringatan Menyusui

Sebaiknya, ibu menyusui tidak menggunakan Amtocort tanpa berkonsultasi pada dokter terlebih dahulu.

Penyakit Terkait  

  • Penyakit radang 
  • Rematik
  • Gangguan endokrin
  • Alergi
  • Penyakit mata
  • Gangguan hematologi

Rekomendasi Obat Sejenis 

Punya pertanyaan seputar kesehatan? Yuk, manfaatkan fitur Tanya Dokter dari KlikDokter. Jangan tunggu sakit! #JagaSehatmu dan si kecil setiap hari.

[HNS]