Obat Gangguan Saraf Pusat

Alpentin

apt. Ardiansyah Sutrisna, S.Farm, 29 Nov 2023

Ditinjau Oleh apt. Yasmin Azhar, S.Farm

Alpentin adalah obat antikejang dan antinyeri neuropati dengan kandungan gabapentin. Kamu dapat menemukan Alpentin di apotek dalam sediaan kapsul dan dapat digunakan untuk anak maupun dewasa.

Alpentin

Alpentin

Golongan

obat keras

Kategori obat

obat gangguan saraf pusat

Dikonsumsi oleh

anak dan dewasa

Bentuk obat

kapsul

Alpentin untuk ibu hamil dan menyusui

kategori C: studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik, embriosidal atau lainnya). Namun, tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia.


peringatan menyusui: Alpentin dapat terdistribusi ke dalam ASI. Bila kamu sedang menyusui, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.

Pengertian Alpentin

Alpentin adalah obat untuk mengobati kejang parsial pada pasien epilepsi (ayan). Kejang merupakan gangguan aktivitas senyawa kimia di otak yang membuat tubuh seseorang menyentak tanpa kendali, pusing, kesemutan, atau melihat kilatan cahaya. 

Pada kasus kejang parsial, orang yang mengalami kondisi ini masih dalam kondisi sadar namun tidak bisa mengendalikan tubuhnya. 

Kandungan utama Alpentin, yakni gabapentin yang berfungsi menghambat aktivitas senyawa kimia berlebihan agar gejala kejang dapat diredakan. Selain diresepkan sebagai antikejang (antikonvulsan), Alpentin juga digunakan sebagai pengobatan antinyeri neuropati pada pasien dewasa.

Kamu dapat menemukan Alpentin di apotek dalam sediaan kapsul dua dosis, yaitu 100 mg dan 300 mg. 

Artikel Lainnya:  Jenis Epilepsi dan Gejala yang Bisa Terjadi

Keterangan Obat Alpentin

1. Alpentin 100 mg Kapsul

  • Golongan: obat keras
  • Kelas terapi: antikonvulsan
  • Kandungan Alpentin: gabapentin 100 mg
  • Kemasan: dus @ 5 blister @10 kapsul
  • Produksi: Actavis
  • Harga Alpentin 100 mg: Rp 9.500-Rp 64.262/blister

2. Alpentin 300 mg Kapsul

  • Golongan: obat keras
  • Kelas terapi: antikonvulsan
  • Kandungan: gabapentin 300 mg
  • Kemasan: dus @5 blister @10 kapsul
  • Produksi: Actavis
  • Harga Alpentin 300 mg: Rp 13.640-Rp 107.103/blister

Kegunaan Alpentin

Manfaat Alpentin adalah sebagai terapi tambahan pada pengobatan kejang parsial pada anak usia 3 tahun ke atas. 

Selain itu, Alpentin juga merupakan obat yang diresepkan untuk orang dewasa usia 18 tahun yang mengalami neuropati (kerusakan saraf) pada tubuh, seperti:

  • Sensasi terbakar
  • Kesemutan
  • Nyeri yang memburuk di malam hari

Dosis dan Aturan Pakai Alpentin

Alpentin tergolong obat keras yang penggunaannya harus menggunakan resep dokter. Berikut adalah aturan minum dan dosis penggunaan Alpentin secara umum:

Tujuan: epilepsi

Bentuk: kapsul

Dosis yang direkomendasikan:

  • Dewasa: sebagai terapi tunggal atau terapi tambahan untuk pengobatan kejang parsial dengan atau tanpa generalisasi sekunder. Dosis awal: hari pertama 1 kali sehari 300 mg, hari kedua: 2 kali sehari 300 mg, hari ketiga: 3 kali sehari 300 mg; sebagai dosis alternatif: hari pertama 3 kali sehari 300 mg, kemudian ditingkatkan dengan penambahan 300 mg setiap hari setiap 2-3 hari sesuai respon klinis. Kisaran dosis efektif: 900-3.600 mg setiap hari
  • Anak 3-12 tahun: dosis awal: 10-15 mg/kg BB setiap hari dibagi setiap 8 jam; dosis pemeliharaan 3-4 tahun: 40 mg/kg BB setiap hari dibagi setiap 8 jam; 5-12 tahun: 25-35 mg /kg BB setiap hari dibagi setiap 8 jam; usia > 12 tahun: sama dengan dosis dewasa. Dosis maksimal: 50 mg/kg BB setiap hari

Tujuan: nyeri neuropatik

Bentuk: kapsul

Dosis yang direkomendasikan:

  • Dewasa: dosis awal: hari pertama 1 kali sehari 300 mg, hari kedua: 2 kali sehari 300 mg, hari ketiga: 3 kali sehari 300 mg. Dosis selanjutnya dapat dinaikan 300 mg perhari dalam tiga dosis terbagi sampai dosis maksimal: 1.800 mg per hari

Cara Menggunakan Alpentin

Gunakan Alpentin sesuai dengan anjuran dan resep dokter agar fungsi obat optimal. Baca juga petunjuk pemakaian pada kemasan obat.

Berikut adalah aturan pakai Alpentin yang perlu kamu patuhi:

  • Alpentin kapsul dapat digunakan sebelum atau setelah makan
  • Konsumsi obat secara teratur pada waktu yang sama
  • Apabila kamu lupa minum obat, segera pakai obat jika jeda dengan waktu selanjutnya masih lama. Jika jeda jedanya singkat, lupakan dosis yang tertinggal. Jangan menggandakan dosis pada waktu bersamaan
  • Jangan melebihkan atau mengurangi dosis tanpa berkonsultasi kepada dokter untuk menghindari efek samping atau efektivitas yang berkurang dari obat
  • Segera temui dokter apabila gejala tidak membaik atau mengalami perburukan
  • Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa konsultasi kepada dokter

Cara Penyimpanan

Simpan obat Alpentin pada suhu 20-25° Celsius, di tempat sejuk, kering, dan terhindar dari cahaya matahari langsung. Selain itu, pastikan untuk hindarkan obat dari jangkauan anak-anak. 

Selama kemasan obat belum dibuka, obat ini dapat digunakan sampai masa kedaluwarsa yang tercantum dalam kemasan.

Artikel Lainnya: Bisakah Penderita Epilepsi Sembuh?

Efek Samping Alpentin

Beberapa efek samping Alpentin yang sering terjadi, antara lain:

Selain itu, penghentian obat secara tiba-tiba dapat menyebabkan status epileptikus, yakni kejang secara terus-menerus selama lebih dari 5 menit.

Overdosis

Apabila digunakan berlebihan, overdosis Alpentin bisa memicu gejala, seperti:

Segera hubungi bantuan tim medis darurat ke nomor 112/119 apabila ditemukan gejala-gejala di atas atau segeralah ke instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat.

Interaksi Obat Alpentin dengan Obat Lain

Obat Alpentin dapat menimbulkan reaksi interaksi obat jika dikonsumsi bersamaan dengan zat aktif lainnya, seperti: 

  • Dapat meningkatkan konsentrasi gabapentin apabila diberikan bersama dengan morfin
  • Dapat menurunkan bioavailabilitas gabapentin apabila diberikan bersama dengan antasida yang mengandung magnesium dan aluminium
  • Dapat mengakibatkan depresi respiratori dan atau sedasi apabila digunakan bersama dengan opioid

Peringatan dan Perhatian

Disarankan untuk tidak menghentikan konsumsi antikejang secara mendadak pada pasien epilepsi karena dapat menyebabkan status epileptikus. Apabila menghentikan konsumsi harus dilakukan secara bertahap dikurangi selama minimal 1 minggu

Pada saat menggunakan obat ini terdapat risiko depresi yang dapat mengganggu dalam beraktivitas, diharapkan untuk tidak mengemudi atau mengoperasikan alat berat.

Kontraindikasi Alpentin

Selain itu, perhatikan juga adanya kontraindikasi. Orang-orang dengan kondisi berikut tidak disarankan menggunakan Alpentin:

  • Hipersensitif terhadap kandungan dalam Alpentin
  • Pankreatitis akut
  • Galaktosemia (intoleransi galaktosa)

Artikel Lainnya: Bisa Atasi Kejang, Ini Daftar Obat Epilepsi Paling Ampuh

Kategori Kehamilan dan menyusui

Obat Alpentin masuk kategori C untuk keamanan ibu hamil. Ini artinya, studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik, embriosidal atau lainnya). 

Namun, tidak ada studi terkontrol pada wanita; atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia.

Informasikan dokter apabila kamu sedang hamil atau sedang dalam program kehamilan. Terapi akan dipertimbangkan tergantung kondisi kehamilan kamu. 

Selain itu, Alpentin juga dapat terdistribusi ke dalam ASI. Bila kamu sedang menyusui, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.

Penyakit Terkait 

  • Epilespsi
  • Neuropatik

Rekomendasi Obat Sejenis Alpentin

Ingin tahu lebih banyak informasi seputar #JagaSehatmu? Yuk, download aplikasi KlikDokter! Jangan lupa, gunakan fitur Tanya Dokter untuk konsultasi dengan dokter lebih mudah dan cepat. Kamu bisa membeli berbagai obat di KALStore kapan pun dan di mana pun. 

(APR)