Sekitar 3,6 juta penduduk Indonesia berusia di atas 50 tahun terkena osteoporosis. Osteoporosis dipandang para pakar kesehatan Asia sebagai masalah kesehatan yang besar dan setara dengan kanker dan obesitas.
Padahal osteoporosis menyebabkan tulang menjadi rapuh dan mudah patah sehingga dapat mengakibatkan nyeri yang serius, ketidakmampuan untuk beraktivitas, dirawat di rumah sakit, dan bahkan kematian.
Bagi mereka yang sudah terkena osteoporosis harus mendapatkan pengobatan atau terapi lebih lanjut. Beberapa waktu lalu telah dilakukan penelitian multi center, secara acak, pararel dan terbuka yang melibatkan 625 pasien Asia penderita osteoporosis pasca menopause.
"Para pasien tersebut diberi Ibandronat selama 12 bulan dan dikonsumsi sebulan sekali," kata Ichramsjah yang menjadi Peneliti Utama dari penelitian regional lima negara ini.
Yang terjadi pada 200 pasien di Indonesia sebanyak 188 pasien (94 persen) ternyata patuh dan mengikuti terapi tersebut secara konsisten, sedangkan 12 pasien (6 persen) tidak patuh. Pasien-pasien yang terlibat penelitian tersebut mengalami kenaikan massa tulang yang signifikan.
Ketua penelitian di Surabaya Prof Dr Djoko Roeshadi SpOT(K) mengatakan, kebiasaan bangsa Indonesia mengonsumsi kalsium masih sangat kurang. Asupan kalsium orang Indonesia dewasa berkisar 270-300 mg per hari, sedangkan jumlah yang dianjurkan adalah 1.000-1.200 mg per hari.
Ketua penelitian di Makassar Prof dr John MF Adam menyatakan, pencegahan seharusnya dilakukan sejak mulai dari kehamilan. " Saat anak masih dalam kandungan, bayi hingga usia 35 tahun, sebaiknya menabung kalsium untuk persiapan di masa tua agar tidak terkena osteoporosis," kata John MF Adam.
Sumber : Kompas, PDPI Jatim